Share

Bab 184. Orang Yang Sangat Berbahaya

Lantai garasi tiba-tiba terbuka, perlahan muncul motor sport berwarna ungu muda, warna kesukaan Andin. Andin sangat menyukai kejutan yang diberikan oleh suaminya.

Andin melingkarkan tangannya di leher sang suami, lalu mencium pipi suaminya berkali-kali. “Terima kasih, Boo. Kamu emang yang terbaik.”

Haidar kembali memencet tombol pada remot yang ia pegang. Motor itu kembali ke dalam garasi bawah tanah.

“Sekarang ayo kita tidur!” Haidar membopong sang istri masuk kembali ke dalam kamarnya.

“Boo, apa kamu mau menghukumku lagi?” tanya Andin. Sebenarnya ia merasa sangat lelah, tapi ia sudah terlanjur berucap.

“Kita tidur aja ya, kepalaku sedikit pusing, mungkin karena kehujanan.” Haidar berjalan santai sambil membopong sang istri.

“Aku mencintaimu.” Andin berkali-kali mencium pipi suaminya. “Sebenar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status