Share

BAB. 89

“Lantas?”

“A-aku hanya teringat mendiang ibuku yang baru saja ... meninggal.”

“Oh, astaga Tuhan. Maafkan aku. Aku turut berduka atas kematian ibumu.”

“Terima kasih. Sudah cukup tak perlu merasa kasihan padaku. Jadi kapan kita bisa memulainya?”

“Jika kau siap hari ini, aku akan melakukannya sekarang. Bagaimana? Aku akan menghadap pada kepala lapas untuk menebusmu. Namun ... terhitung aku membebaskanmu, aku akan membawamu langsung sebagai pelayanku.”

Dikta mengangguk setuju. “Tapi apa aku bisa memegang janjimu itu?”

“Jika aku berbohong padamu, kau boleh membunuhku detik ini juga. Setuju?”

Sierra menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan. Dikta langsung meraih tangan lentik itu sebagai tanda kepercayaannya. Disaat mereka menjabat tangan, disitulah kemistri mulai muncul di benak mereka masing-masing. Dan ada setitik harapan di batin Sierra juga.

“Jika kau benar-benar tak banyak tingkah. Maka aku akan menjamin hidupmu bahagia setelah bersamaku!” tutur Sierra membuat Dikta tersenyum bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status