Share

BAB. 96

“Sierra ... apa kau? Ah, ternyata istrimu sudah tidur ya?” tanya sang kakek mendadak masuk ke dalam kamar untuk kedua kalinya.

Dikta hanya bisa tersenyum kaku. Sementara sang kakek yang semula akan menyuruh Dikta untuk masuk ke ronde selanjutnya mengurungkan niatnya. Untung saja Dikta masih polos, sehingga ia tak mengerti akan tatapan yang mengandung makna itu.

Berlalu dan berjanji takan menganggu lagi. Akhirnya Dikta bisa bernapas lega. Menajamkan indera pendengarannya, harap-harap sang kakek sudah pergi menjauhi mereka.

Dikta melepaskan pelukan Sierra yang masih melingkar erat. Ia beranjak dari tempat tidur Sierra untuk tidur di tempat yang sudah diperintahkan oleh Sierra sebelumnya.

Namun ekor mata Dikta tak sengaja menikmati pemandangan yang indah itu. Sierra benar-benar cantik natural tanpa riasan sedikit pun. Dikta mengerjapkan matanya. Lagi ia mencoba tersadar akan lamunannya itu.

‘Apa aku bisa terus berpura-pura mencintaimu, Sie? Jikalau aku sudah jatuh hati padamu suatu saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status