Share

BAB. 94

Mobil seharga 3,4 miliar itu akhirnya menepi di tempat yang diinginkan oleh Dikta. Gugup sebetulnya, tapi Sierra berhasil meredam itu semua. Menggandeng lengan Dikta, mereka turun dari mobil itu. Tapi kehadiran Dikta tak disadari oleh mereka.

Dikta masih termenung melihat Bella dan Beno. Seperti mimpi di siang bolong. Benar-benar kejutan yang luar biasa tak terduga sekali. Rasa haru tak bisa menutupi wajah Dikta. Kabut air mata mulai menyelimuti matanya. Sebisa mungkin Dikta harus bisa tegar. Anak yang ia elu-elukan setiap saat itu akhirnya ada di depannya. Dan bisa ia peluk untuk saat ini juga.

Dikta bisa melihat Bella sedang bermain dengan Beno di taman rumahnya. Perasaannya benar-benar campur aduk sekali. Namun rasa senanglah yang mendominasi perasaan Dikta kala ini.

Menekan bell rumahnya perlahan namun pasti. Dikta dan Sierra masih menunggu Bella membuka gerbang rumahnya itu. Namun, mata anak itu lebih menyadarinya lebih dulu dari pada Bella.

Ia berlari sekuat tenaga menunggu di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status