Share

BAB. 77

“Lepaskan aku! Kau pembohong besar. Berhenti menjadi semakin brengsek dengan terus berbohong, ! Walaupun saya tidak tahu apa yang Anda sembunyikan, tapi saya tahu Anda berbohong. Kita memang belum lama saling mengenal satu sama lain tapi saya tahu kata mana yang jujur dan mana yang tidak!” teriak Melissa.

“Aku tidak berbohong!” bentak Erlangga yang justru terdengar oleh Melissa seperti sebuah permainan. Pria itu memang berbohong.

“Terserah kamu! Aku tidak mau peduli lagi. Keputusanku sudah bulat. Aku tak bisa tinggal di sini lagi. Melihat semua foto-foto itu membuatku benci pada diriku sendiri, itu menjijikan. Bagaimana bisa kau melakukan semua itu? Kau melukaiku!” ucap Melissa dengan isak tangis. Melihat foto-foto itu membuat saya ingat bagaimana malam itu jatuh dalam permainan Erlangga dan bagaimana pria itu membatasinya keesokan harinya.

Cengkraman Erlangga perlahan semakin mengendur, ia menatap Melissa yang kini menangis sesenggukan. Ia bisa melihat tatapan putus asa dan ketakutan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status