"Kau itu kecil, susah untuk dilihat, apa lagi bila berada di sekitar semak-semak. Apa menurutmu hal itu bisa dengan mudah untuk ditemukan? Tanya Lin Tan.
"Apa! Kecil?! Jangan seenaknya bicara!" Long Wang malah membentak Lin Tan. Ia langsung melompat ke depan dan menghentikan langkah pemuda itu. Kepalanya terangkat sambil menunjukkan leher sendoknya."Apa?" Lin Tan tidak memahami kenapa Long Wang seperti itu."Hei, bocah! Aku adalah Sang Ular Langit yang agung! Aku sebanding dengan raja langit. Bisa dibilang aku adalah temannya. Tubuhku yang kau lihat saat ini hanyalah wadah dari jiwaku yang sesungguhnya!" Jelas Long Wang."Artinya kau bisa berubah bentuk menjadi makhluk lain?" Lin Tan mencoba menyimpulkan."Bukan! Eh, iya benar juga.""Intinya adalah wujudku yang asli jauh lebih besar dari ini!" Ucap Long Wang.Ketika mereka berdua sedang berdebat, suara keras seperti jeritan dan teriakan terdengar dari kejauhan. Suara itu terbawa oleh angin dan sepertinya seakan mencoba meminta pertolongan kepada Lin Tan dan Long Wang."Apa itu?" Pemuda itu mendengarnya. Teriakan yang menggema begitu lirih. "Aku lupa, di ujung hutan ini ada sebuah desa! Ayo cepat!" Teriak Long Wang.Ia segera merubah dirinya menjadi seekor kuda berwarna emas. Long Wang menyuruh Lin Tan untuk menaiki punggungnya. Ia segera memacu keempat kakinya menyusuri semak-semak dan menembus gelapnya hutan."Apa kau tidak bisa melambatkan lajumu!" Lin Tan begitu kewalahan. Long Wang berlari begitu cepat hingga wajah Lin Tan tertampar oleh angin berkali-kali."Aku harus secepat mungkin ke desa itu! Di desa itu ada seseorang yang menolongku!" Long Wang berhasil melewati kumpulan semak. Ia segera melompati satu semak yang tersisa dan akhirnya sampai di desa Wang Xian. Desa tersebut merupakan desa yang lokasinya berdekatan dengan desa tempat Lin Tan tinggal. Meski begitu, desa Wang Xian tidak luput dari serangan iblis."Apa yang terjadi? Iblis apa itu?" Lin Tan tercengang ketika menyaksikan sesosok makhluk tinggi besar dan berbulu oranye sedang mengunyah daging seorang anak kecil.Wujudnya bak seekor harimau. Namun postur tubuhnya layaknya seorang manusia yang dipenuhi oleh otot besar. Di dahinya terdapat tanduk layaknya seekor unicorn. Barisan gigi taringnya mengoyak begitu mudah daging para korbannya. "Mereka adalah para iblis berwujud harimau. Pergerakan mereka sangat cepat dan sulit untuk diprediksi. Sebaiknya kita abaikan mereka dan mencari orang yang selamat," ucap Long Wang.Ia segera bergegas pergi membawa Lin Tan menuju ke sisi lain desa. Long Wang tahu bila ada gua rahasia yang berada di bukit belakang. Gua tersebut dipergunakan para warga untuk mengungsi bila mana ada penjahat atau serangan iblis. "Mereka menghancurkan desa ini tanpa belas kasihan." Lin Tan hanya bisa menatap keadaan desa yang telah porak-poranda."Abaikan saja, atau kau akan terjebak dalam kesedihan yang tiada berujung!" Long Wang akhirnya sampai di depan gua tersebut. Ia tidak menyangka bila pintu gua yang terbuat dari dinding kayu sudah ditutup oleh para warga desa. Namun terlihat ada sepuluh iblis harimau yang meraung dan mencakar dinding tersebut. Mereka mencoba merangsak masuk."Long Wang, apa yang harus kita lakukan!" Lin Tan turun dari punggung kuda emas itu.Long Wang langsung mengubah bentuk dirinya menjadi seekor ular kembali. Ia berpikir sejenak."Hei! Cepatlah! Atau para harimau itu bisa menerobos dinding kayunya!" Lin Tan terlihat khawatir. Kecemasan di wajah pemuda itu membuat dirinya tidak bisa diam. "Sabar dulu! Aku sedang memikirkan cara yang efektif untuk menghajar mereka semua," ucap Long Wang."Seharusnya kau berubah menjadi seekor gorila agar kau bisa berpikir lebih cepat menggunakan otak yang jauh lebih besar!" Sindir Lin Tan."AHA!""Hei, itu menyakitkan!" "Tapi untungnya aku menemukan cara yang efektif," ungkap Long Wang. Ia segera naik ke pundak Lin Tan dan menyuruhnya untuk bersatu dengannya. Long Wang dalam bentuk Ular Langit saat ini bisa memberikan sebuah baju zirah yang terbuat dari logam langit yang begitu kuat. "Katakan, zirah Ular Emas! Cepat!" Long Wang membentak pemuda itu. "Baiklah! Zirah Ular Emas!" Lin Tan berteriak.Seketika tubuh dari Long Wang melebur menjadi satu dengan tubuh Lin Tan. Ia melapisi tubuh pemuda itu dengan sebuah baju zirah berwarna emas yang terbuat dari logam terkuat di dunia para dewa. Zirah tersebut bahkan sampai melapisi kepala dan bagian mulut dari Lin Tan."A–apa ini?!" Lin Tan tidak menyangkanya."Ini adalah kekuatanku. Aku bisa bergabung dengan wadahku dan membentuk zirah perang yang begitu kuat. Zirah Ular Emas adalah zirah kategori satu yang aku miliki. Dengan zirah ini, kau bisa membunuh ribuan iblis tanpa takut terluka," jelas Long Wang."Tapi masalahnya adalah aku tidak pandai bertarung. Aku hanyalah petani biasa, bukan seorang pendekar," ungkap Lin Tan."Nah, itulah gunanya aku di sini," ucap Long Wang. Ia berkomunikasi lewat batin dengan pemuda itu. Long Wang juga memiliki kuasa untuk mengendalikan fisik dari Lin Tan."Apa maksudmu?" Lin Tan balik bertanya."Lemaskan tulang dan ototmu. Ikuti saja ke mana gerakan zirah ini membawamu. Aku yang akan menghajar para kucing-kucing itu!" Long Wang mulai mengendalikan tubuh dari Lin Tan.Pemuda itu merasakan bila tubuhnya bergerak sendiri. Ia bahkan tidak mencoba untuk menggerakkan otot-otot tubuhnya. "Cepat panggil mereka!" Ucap Long Wang dalam batinnya."Woi!" Teriak Lin Tan."Kau sedang memanggil orang atau iblis? Kenapa cara memanggilmu begitu?!" Long Wang tampak kesal dengan perkataan bodoh pemuda itu."Lalu aku harus memanggil mereka apa!" Teriakan Lin Tan justru membuat para iblis itu menoleh ke arahnya."Nah! Begitu maksudku!" Long Wang sangat bersemangat ketika para iblis itu mulai menoleh ke arah ke Lin Tan.Zirah Ular Emas memiliki kekuatan untuk menciptakan segala bentuk senjata yang berasal dari logam Jin Tie, logam terkeras yang dimiliki oleh para dewa. "Beri salam untuk pedang Jin Tie ini!" Long Wang akhirnya mengendalikan tubuh pemuda itu.Ia menciptakan dua buah pedang berbahan logam Jin Tie yang berbentuk seperti pedang katana. Ular itu segera menyerang dua iblis harimau yang mendekati Lin Tan. Ia yang dikenal sebagai kesatria berpedang dan beladiri terkuat di nirwana langsung mengayunkan kedua pedang Jin Tie secara bergantian. Long Wang menebas kepala salah satu iblis, lalu melanjutkan menebas kedua kaki iblis lainnya. "Dua tumbang! Tersisa delapan lagi!" Ucap Long Wang dalam batin."Awas!" Lin Tan memperingati ular itu. Gerakan tubuh Lin Tan yang dikontrol penuh oleh Long Wang begitu lentur dan lihai. Teknik aliran pedang ganda yang diperlihatkan oleh Long Wang mampu menghabisi lima iblis lainnya tanpa kesulitan sedikit pun. Dan dua iblis terakhir dihabisi oleh Long Wang dengan mengubah satu pedang Jin Tie ditangan kanannya menjadi sebuah pasak Jin Tie sepanjang 60 centimeter.Ia bisa mengendalikan pasak itu dengan begitu mudahnya. Long Wang langsung menembakkan pasak tersebut ke arah dua iblis itu.JLEB!!!Sekali serang, dua tubuh iblis langsung tertusuk dan tewas terbakar menjadi abu.Senjata yang berasal dari logam Jin Tie mampu menghabisi para iblis hingga mereka hangus tidak tersisa. Efeknya seperti logam perak yang menusuk tubuh vampir, para iblis akan langsung meleleh dan hangus menjadi abu bila terkena senjata yang diciptakan dari logam itu."L–luar biasa!" Lin Tan tercengang. Mulutnya melongo karena merasa takjub akan kekuatan dari Long Wang."Sudah beres! Sekarang saatnya bertemu dengan orang itu!" Long Wang langsung mengendalikan tubuh Lin Tan . Ia segera mendobrak dinding kayu yang membatasi gua tersebut.Para warga yang bersembunyi di dalam gua terlihat berteriak sangat keras. Hal itu membuat Lin Tan juga ikut berteriak."AARGH!!!""Siapa kau?! Apa kau iblis?!" Seorang warga melempari Lin Tan dengan batu."B–bukan! Aku bukan iblis!" Lin Tan membela diri. Ia segera meminta Long Wang untuk melepaskan diri dari tubuhnya. Lin Tan menjadi bulan-bulanan seluruh warga yang memfitnahnya sebagai kaki tangan para iblis. Dengan cepat, Long Wang yang menjadi zira
Sang Ular Emas meminta keduanya untuk segera menunggangi punggungnya. Tapi sebelum itu, Li Mei memeluk beberapa warga desa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Ia berpamitan dengan mereka. Derai air mata terlihat jelas di wajah mereka ketika hendak melepas kepergian seorang wanita perkasa yang dijuluki sebagai pelindung desa. Bagi para warga, Li Mei termasuk sebagai sesepuh yang dituakan."Li Mei, ayo …." Lin Tan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu naik ke atas punggung kuda emas. Ketika Long Wang mulai berlari, Lin Tan yang berada di belakang wanita itu terlihat begitu canggung. Ini adalah pengalaman pertamanya menunggangi seekor kuda bersama dengan seorang wanita. "Ada apa?" Li Mei melirik ke arah pemuda yang berada di belakangnya."T–tidak apa-apa! Hanya saja … a–aku tidak terbiasa berkuda dengan seorang wanita," ungkap Lin Tan yang terlihat berusaha menjaga jarak dari tubuh Li Mei."Oh … kalau begitu biasakanlah mulai dari sekarang," balasnya. Li Mei tidak memperd
"Tidak mungkin! Apa benar ular berwarna merah itu yang kita cari?" Lin Tan merasa ragu. Ia menoleh kembali ke temannya."Tentu saja! Apa kau ingin bilang bahwa aku berbohong?" Long Wang tampak gusar dengan ucapan wadahnya itu. "Aku harus mendekatinya. Kita harus menangkapnya!" Ucap Long Wang lagi.Malam telah datang. Kawasan lembah berbatu di wilayah selatan berubah menjadi begitu dingin. Suara binatang dan serangga malam bergema di sekitar tebing, beriringan dengan angin malam yang berembus hingga menusuk kulit.Di perkemahan yang berada di bawah bukit, para pemburu harta mengerubungi api unggun yang berkobar lumayan besar untuk menghangatkan diri mereka. Semuanya terlihat mengelilingi api hangat itu sambil mengobrol satu sama lain sambil menenggak beberapa gelas arak. Terlihat seseorang di antara mereka yang merupakan ketua sekte pendekar mengangkat gelas kayu yang lumayan besar untuk mengajak semua orang bersulang. Teriakan bernada semangat terdengar lantang dari mulutnya.DEMI KE
"Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.AARRHH!!!Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap."Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin. Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu. "Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit b
"Dasar bodoh! Menyerang tanpa tahu siapa musuhmu? Dasar Ceroboh!" Yinjiao berhasil menghindari serangan Lin Tan yang dikendalikan oleh Long Wang. Dengan cepat, ia mengembalikan serangan Lin Tan dengan mengayunkan cakar di tangan kanannya. Terlihat pancaran energi merah yang melesak lurus menuju ke pemuda itu. "Tidak kena! Hahahaha!" Long Wang berteriak menghina iblis itu. Serangan salah satu cakarnya melewati tubuh Lin Tan. Raut wajah Yinjiao tampak gusar dengan barisan urat leher yang menyeruak keluar. Dirinya tidak mengira bila pemuda itu susah untuk ditumbangkan dalam satu kali serangan. Di pihak lawan, dengan menciptakan dua buah pedang Jin Tie berwarna emas di masing-masing tangan Lin Tan, si Ular Emas menuntun tubuh pemuda itu untuk kembali menyerang iblis itu. "Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau langsung menyerangnya!" Teriakan Li Mei seakan tidak didengar oleh kedua temannya. Kecemasan pun mulai muncul di wajah wanita itu. Tanpa diduga, ketika kedua temannya disibukk
"Apa?!""Tidak mungkin!"Ketika Lin Tan ingin menyerang Yinjiao, tubuh yang terperangkap di dalam teknik segel delapan gerbang neraka perlahan menghilang. Tidak disangka, Iblis itu ternyata telah menipu Lin Tan dan malah muncul tepat di belakang punggung pemuda itu.Perhitungan yang sudah diperkirakan oleh Long Wang untuk menghabisi iblis itu ternyata gagal total. Ketika ia menoleh ke belakang, terlihat Yinjiao tengah melepaskan serangan cepat ke arahnya. Dengan cepat, iblis itu berhasil menyematkan pedang Diyu Yin miliknya ke punggung Lin Tan. Zirah Ular Emas yang telah diperkuat oleh kekuatan dari Dewa Yanluo Wang, si dewa penjaga neraka, buktinya tidak mampu menahan kerasnya pedang neraka yang dimiliki oleh Yinjiao. Alhasil, punggung Lin Tan tertusuk oleh pedang itu hingga menembus ke dada. Pemuda itu terduduk diam sambil menahan tubuhnya yang masih terganjal oleh pedang Diyu Yin milik Yinjiao. Dari bilah pedang iblis itu, darah segar milik Lin Tan menetes jatuh perlahan ke permuk
"Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berguru dengan Zhurong, si dewa api. Tanpa menggunakan segel terkutuk milik dewa Yanluo Wang pun, aku masih bisa melemparkan iblis itu ke jurang neraka!" Huo She melapisi tubuhnya dengan kobaran api merah. Iblis itu kembali berdiri setelah merasakan tendangan milik Huo She. Di bekas tendangan itu terlihat ada bekas bara api yang sulit dihilangkan. Yinjiao menyadari bila api itu termasuk ke dalam api suci yang dimiliki oleh dewa Zhurong."Sepertinya aku harus lebih berhati-hati saat melawan si bodoh ini," ungkap Yinjiao dalam benaknya. Kali ini iblis itu menyelimuti tubuhnya dengan logam Diyu Yin untuk melindungi tubuhnya dari serangan api suci milik Huo She. Yinjiao seakan memiliki kulit tebal dan kuat yang berasal dari logam itu. "Apa kau sering berubah bentuk seperti seekor ular? Sindir Huo She."Ini adalah zirah Diyu Yin, salah satu zirah terkuat di alam neraka," balas Yinjiao. "Aku tidak peduli!" Sahut Huo She yang menunjuk iblis itu den
"Apa yang ia katakan?" Li Mei kurang menyimak dengan apa yang diucapkan oleh temannya.Tapi ketika ia menoleh ke atas langit, seluruh awan hitam yang berkumpul di atas gunung api perlahan mulai tersingkir. Mereka lenyap ketika sinar yang begitu terang menembus lapisan awan dan memantul hingga ke permukaan tanah.Dimulai dengan puluhan pedang mengiringi barisan ribuan pedang yang tercipta dari logam Jin Tie turun, mereka perlahan jatuh menuju ke bawah, tepat berada di atas mereka berempat. Bagaikan rintik air hujan yang semula pelan dan perlahan kian bertambah deras, ribuan pedang itu jatuh tanpa halangan sedikit pun. "Teknik pengadilan seribu pedang!"Pemuda itu mengayunkan kedua tangannya yang sedang terangkat ke atas. Seketika ribuan pedang Jin Tie jatuh dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka menghujani para iblis yang terlihat kalang kabut, berusaha untuk pergi dan menghindari setiap bilah pedang yang tidak berhenti menga