"Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berguru dengan Zhurong, si dewa api. Tanpa menggunakan segel terkutuk milik dewa Yanluo Wang pun, aku masih bisa melemparkan iblis itu ke jurang neraka!" Huo She melapisi tubuhnya dengan kobaran api merah. Iblis itu kembali berdiri setelah merasakan tendangan milik Huo She. Di bekas tendangan itu terlihat ada bekas bara api yang sulit dihilangkan. Yinjiao menyadari bila api itu termasuk ke dalam api suci yang dimiliki oleh dewa Zhurong."Sepertinya aku harus lebih berhati-hati saat melawan si bodoh ini," ungkap Yinjiao dalam benaknya. Kali ini iblis itu menyelimuti tubuhnya dengan logam Diyu Yin untuk melindungi tubuhnya dari serangan api suci milik Huo She. Yinjiao seakan memiliki kulit tebal dan kuat yang berasal dari logam itu. "Apa kau sering berubah bentuk seperti seekor ular? Sindir Huo She."Ini adalah zirah Diyu Yin, salah satu zirah terkuat di alam neraka," balas Yinjiao. "Aku tidak peduli!" Sahut Huo She yang menunjuk iblis itu den
"Apa yang ia katakan?" Li Mei kurang menyimak dengan apa yang diucapkan oleh temannya.Tapi ketika ia menoleh ke atas langit, seluruh awan hitam yang berkumpul di atas gunung api perlahan mulai tersingkir. Mereka lenyap ketika sinar yang begitu terang menembus lapisan awan dan memantul hingga ke permukaan tanah.Dimulai dengan puluhan pedang mengiringi barisan ribuan pedang yang tercipta dari logam Jin Tie turun, mereka perlahan jatuh menuju ke bawah, tepat berada di atas mereka berempat. Bagaikan rintik air hujan yang semula pelan dan perlahan kian bertambah deras, ribuan pedang itu jatuh tanpa halangan sedikit pun. "Teknik pengadilan seribu pedang!"Pemuda itu mengayunkan kedua tangannya yang sedang terangkat ke atas. Seketika ribuan pedang Jin Tie jatuh dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka menghujani para iblis yang terlihat kalang kabut, berusaha untuk pergi dan menghindari setiap bilah pedang yang tidak berhenti menga
"Lalu, setelah ini kita harus apa?" Huo She menoleh ke kakak tertuanya yang sedang menatap jauh ke arah gua selatan. Long Wang merasakan dirinya belum cukup kuat untuk bisa mengalahkan seluruh iblis di dalam kuil neraka. Kekecewaan membanjiri pikirannya hingga membuatnya menunduk tanpa berkata apa-apa."Long Wang, ini semua belum berakhir. Kita masih bisa memperbaikinya. Berikan saja perintahmu, maka kami akan mengikutinya," ucap Lin Tan yang duduk tepat di sebelah ular mungil itu. "Aku tahu itu, namun perjalanan ini akan sangat panjang. Apa kau yakin ingin melanjutkannya? Bila hanya kita saja, kedamaian di benua ini mungkin tidak akan pernah terjadi," pikir Long Wang yang merasa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya lagi. Lin Tan mengusap kepala si Ular Emas dengan begitu lembutnya. Tanpa sadar, ia membagi ingatannya kepada Long Wang melalui kontak batin. Hari di mana Lin Tan masih berada di desanya, hidup dalam kedamaian di setiap harinya. Bersama kedua adiknya, ia perg
"Kuharap Li Mei dan juga dua ular itu bisa akur," ungkap Lin Tan yang sedang berada di pinggiran danau.Di lain sisi, Li Mei menggunakan keterampilan memasaknya dan mulai membuat makan siang untuk mereka semua. Wanita itu membersihkan daging rusa yang dibawanya dari desa. Dengan sedikit menambahkan garam serta bumbu-bumbu dasar, ia membakar daging itu tepat di atas api yang membara."Perjalanan ini sangat melelahkan." Pemuda itu menguap sambil menampung air ke botol kayu yang berada di genggaman tangannya.Terasa semilir angin yang menyapa membuat kedua mata Lin Tan perlahan menutup. Sejauh mata memandang, ia dimanjakan oleh rerumputan hijau beserta ilalang yang tanpa sadar menghipnotis dirinya untuk tidur. Sayangnya ketika hendak menutup kedua matanya, Lin Tan teringat tugasnya untuk membawakan air bagi teman-temannya. Akhirnya ia memilih untuk kembali ke tempat teman-temannya berada."Lebih baik kita mengunjungi Yinghua terlebih dulu, kerajaan itu berada di wilayah paling timur dari
"Menurutmu wajahku ada tampang penjahat? Bagaimana mungkin aku menculiknya?!" Lin Tan merasa gusar menanggapi ucapan teman-temannya. Anak perempuan itu terlihat diam saja dan bahkan tidak membela Lin Tan dengan mengeluarkan penjelasan apa pun. Akhirnya, pemuda itu yang harus berupaya keras menjelaskan rentetan kejadian sebenarnya kepada ketiga temannya. "Hai, siapa namamu? Kau berasal dari mana?" Setelah mendengarkan semuanya, Li Mei mengakui kebenaran dari pernyataan pemuda itu. Lalu ia segera menundukkan tubuhnya dan bertanya kepada anak perempuan di depannya. Li Mei memperhalus ucapannya agar anak itu tidak merasa ketakutan."Namaku adalah Fang Hua. Aku adalah seorang putri yang berasal dari kerajaan Hong Can yang berada di negeri paling timur." Anak itu akhirnya mau bicara. Penjelasannya cukup singkat, namun membuat ketiga orang yang baru melihatnya begitu terkejut."Hong Can?" Huo She sama sekali tidak menyangka bisa bertemu dengan seorang putri dari kerajaan yang akan mereka d
"Aku kehilangan mereka semua karena iblis itu ingin memburu kalian!" Tangis Fang Gua kian pecah setelah dirinya mengumpat Lin Tan dan teman-temannya.Dalam benaknya, Fang Hua tidak menyangka bila niatnya yang hanya ingin bermain di luar wilayah kerajaannya justru malah berakhir tragis. Anak kecil berusia tujuh tahun itu terus saja menangis dan susah untuk berhenti."Tenangkan dirimu... kami minta maaf atas kematian mereka semua." Li Mei berbesar hati untuk memohon kepada anak itu untuk memaafkannya. Tapi usahanya terlihat sia-sia. Li Mei tidak dihiraukan oleh si putri Hong Can.Wanita itu menoleh ke arah si Ular Emas. Tatapan cemas dan khawatir terlihat jelas dari wajahnya."Apa yang harus kita lakukan?" Wanita itu merasa panik ketika dirinya tidak mampu menghentikan tangis anak perempuan di sampingnya."Kita harus segera pergi dari sini!" Long Wang meminta teman-temannya untuk segera pergi. Ular kecil itu segera menyelinap ke tubuh wadahnya dan bersembunyi di dalam sana. "Hei, tu–tu
"Kakak! Cepat habisi mereka semua!" Huo She langsung menyingkir dari sana. Wajahnya terlihat sumringah ketika melihat kedatangan kakak tertuanya.Long Wang mengayunkan kedua pedangnya. Lin Tan bergerak mengikuti arahan dari si Ular Emas. Teknik bela diri milik Long Wang berhasil menebas dua iblis boneka kayu dengan memotong tubuh mereka hingga menjadi potongan kecil.Dari delapan iblis yang tersisa, lima iblis yang berada di dekat Lin Tan masih bertahan dan memilih untuk menjauhi pemuda itu."Kalian datang untuk menghabisiku, 'kan?" Long Wang menggerakkan telunjuk Lin Tan untuk menunjuk ke salah satu iblis itu. "Benar sekali. Kami datang untuk memburu dan membawa kepalamu ke hadapan tuan Huo Mo," ungkap salah satu iblis boneka kayu. "Huo Mo? Maksudmu si pemimpin para raja iblis kuil neraka atas?" Long Wang baru mengingat nama iblis itu. "Menyerahlah! Aku bisa membunuhmu saat ini juga!" Salah satu Iblis boneka kayu lainnya mengancam Lin Tan tanpa menghitung kekuatan lawannya. "Hah?
"Apa ini? Aku merasakan pancaran energi yang begitu besar dari dalam portal itu!" Huo She menajamkan pandangannya dan tidak melepaskan tatapannya dari portal dimensi itu."Berhati-hatilah! Kurasa pemilik para boneka iblis itu akan segera datang," ungkap Long Wang. Dalam jarak aman, Lin Tan dan dua ular bersaudara saling waspada. Mereka menunggu sosok yang hendak keluar dari dalam portal. Tampak aura energi hitam menyelimuti sekitar portal. "Apa kau merasakannya? Auranya seperti iblis yang sebelum kita lawan di wilayah selatan!" Teriak Huo She. Tampaknya ia menyukai pancaran energi besar yang meluap dari dalam portal. "Jangan bertindak bodoh! Bila yang keluar adalah sesosok raja iblis kuil neraka atas, maka pekerjaan kita akan sedikit menyulitkan!" Long Wang berharap bila yang menunggu dibalik portal itu bukanlah seorang raja iblis. Untuk berjaga-jaga, sang Ular Emas menciptakan sepasang sayap emas pada zirah yang sedang dikenakan oleh Lin Tan. Melawan iblis yang memiliki pancaran