Beranda / Fantasi / Pendekar Ular Emas / Selamat Datang Di Hong Can

Share

Selamat Datang Di Hong Can

Penulis: Mangata
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-14 16:19:54

"Apa ini? Aku merasakan pancaran energi yang begitu besar dari dalam portal itu!" Huo She menajamkan pandangannya dan tidak melepaskan tatapannya dari portal dimensi itu.

"Berhati-hatilah! Kurasa pemilik para boneka iblis itu akan segera datang," ungkap Long Wang.

Dalam jarak aman, Lin Tan dan dua ular bersaudara saling waspada. Mereka menunggu sosok yang hendak keluar dari dalam portal. Tampak aura energi hitam menyelimuti sekitar portal.

"Apa kau merasakannya? Auranya seperti iblis yang sebelum kita lawan di wilayah selatan!" Teriak Huo She. Tampaknya ia menyukai pancaran energi besar yang meluap dari dalam portal.

"Jangan bertindak bodoh! Bila yang keluar adalah sesosok raja iblis kuil neraka atas, maka pekerjaan kita akan sedikit menyulitkan!" Long Wang berharap bila yang menunggu dibalik portal itu bukanlah seorang raja iblis.

Untuk berjaga-jaga, sang Ular Emas menciptakan sepasang sayap emas pada zirah yang sedang dikenakan oleh Lin Tan. Melawan iblis yang memiliki pancaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Ular Emas   Istana Kerajaan Hong Can

    "Kenapa begitu banyak dinding?" Sedari tadi Lin Tan terus saja memperhatikan beberapa dinding besar yang kokoh di setiap dirinya melewati beberapa tempat. "Kau akan tahu setelah sampai ke istana raja," ungkap Fang Hua. Mereka semua diantar menggunakan kereta kuda yang didatangkan langsung dari istana. Untuk mencapai ke istana raja, mereka harus melewati lima dinding kokoh yang menjulang tinggi di setiap lapisan wilayah kerajaan Hong Can. Luas wilayah kerajaan itu sangatlah luar biasa. Barisan hutan, kumpulan beberapa danau, aliran sungai serta barisan bukit dan gunung-gunung tersebar di seluruh wilayah kerajaan Hong Can. Bila diumpamakan dengan salah satu negeri yang ada di dunia nyata, kerajaan Hong Can memiliki luas wilayah yang sama dengan negeri yang dijuluki sebagai negeri ginseng. Dan bukan hanya itu, karena letaknya yang berada di dekat kerajaan Yinghua, sering kali kerajaan ini yang menjadi pelindung kerajaan di paling timur itu. Terutama ketika era perang dahulu, ketika

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-15
  • Pendekar Ular Emas   Musuh Menuju Hong Can

    Sebelum Li Mei berbicara, Long Wang menarik adiknya yang terlihat kurang ajar untuk mundur ke belakang. Ia meminta agar Huo She berdiri di samping Lin Tan. Raut wajah si Ular Api masih tampak kesal. Meski begitu, Huo She bisa meredam emosinya. "Hei, apa kau sudah gila?! Kau ingin seluruh kerajaan Hong Can memburu kita?! Bisikan Long Wang begitu keras. Ia tidak segan membentak saudara bodohnya itu."Cih! Aku hanya kesal karena kelakuan panglima sok tampan itu!" balas Huo She sambil memalingkan wajahnya. Ia tampak tidak senang ketika ditegur oleh ular kecil yang melingkar dan leher Lin Tan."Tolong redam amarahmu. Aku tidak mau daftar musuhku bertambah lagi," ungkap Lin Tan. Setelah diberi kesempatan untuk berbicara, Li Mei akhirnya buka suara. Ia menerangkan bila Fang Hua diserang oleh sekelompok iblis boneka yang berada di padang rumput, tempatnya berada di dekat perbatasan wilayah selatan. Ia juga menjelaskan bila para iblis yang berada di kuil neraka sedang membuat rencana untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Pendekar Ular Emas   Teknik Baru; Mata Surgawi

    "Long Wang, apa kita tidak perlu melakukan sesuatu?" tanya Lin Tan. "Maksudku, apa kita hanya duduk manis di sini dan membiarkan para iblis itu menyerang kerajaan Hong Can?" ucapnya lagi."Kau ingin kita melakukan apa? Sebentar lagi sore akan tiba. Para panglima sudah mendapatkan perintah untuk mempersiapkan keperluan perang. Lalu apalagi yang harus kau khawatirkan?" Long Wang menoleh ke arah pemuda di depannya yang terlihat begitu cemas. Sedari tadi Lin Tan terus saja mondar-mandir. Ia sama sekali belum duduk semenjak tiba di paviliun milik Fang Hua. Padahal yang lainnya tengah santai tiduran di atas ranjang empuk. Bahkan Li Mei terlihat bersama Fang Hua sedang memasak makanan di dapur yang berada di belakang paviliun.Pemuda itu merasa khawatir akan kerajaan Hong Can. Iblis kuil neraka bagian atas seperti Mu Yao pastilah memiliki kekuatan tempur yang bisa saja menghancurkan satu kerajaan besar seperti Hong Can."Kau bisa melatihku menjadi seorang pendekar." Lin Tan menoleh ke arah

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Pendekar Ular Emas   Memata-matai Lu Buxia

    "Luar biasa! Aku bisa melihat bukit yang ada di sana dengan begitu jelas!" Lin Tan menunjuk ke arah apa yang dilihatnya.Mata Surgawi yang telah menyatu dengan Lin Tan langsung bersinergi dengan energi tubuh pemuda itu. Ia merasakan sensasi yang berbeda ketika melihat dengan kedua mata itu. "Apa kau melihat segala sesuatu seperti yang kulihat sekarang?" tanya Lin Tan."Mata Surgawi bisa dinonaktifkan sesuai dengan kehendakmu. Ingatlah, jangan menggunakan mata itu secara terus-menerus. Bila kau tidak bisa mengendalikan energi yang tersedot oleh mata itu, maka perlahan-lahan tubuhmu akan melemah," ungkap Long Wang.Ketika Lin Tan mencoba untuk memfokuskan kedua matanya, pupil yang semulanya melebar tiba-tiba memipih kecil seperti mata seekor ular yang fokus pada sesuatu hal. Terlihat beberapa benda yang lokasinya begitu jauh darinya. Dan setiap benda yang ingin ia lihat, tiba-tiba membesar. "Apa mata ini juga memiliki kemampuan seperti kaca pembesar?" tanya Lin Tan."Itu adalah salah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Ular Emas   Latihan Tahap Kedua!

    "Kau membawaku ke mana?!" Li Mei tampak gusar. Ketika ia melihat sekitarnya, tampak begitu banyak tanaman dan bunga yang menghiasi tempat itu. "Ini adalah taman yang berada di belakang istana," ungkap Lu Buxia."Kenapa kau membawaku ke sini?" Li Mei melepaskan cengkeraman erat tangan pria di depannya. Ia tampak tidak nyaman ketika pandangan mata Lu Buxia terus saja menatap dirinya."Kenapa? Kau terkejut?" tanya Lu Buxia."Bi–biasa saja! Lagi pula ada apa?! Kau mau menangkapku karena telah mengintip?" Li Mei mencoba untuk tetap berani. Ia berpikir kalau dirinya terus membela diri, maka Lu Buxia akan melepaskannya. "Duduklah dulu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ungkap pria itu. Ia menggiring Li Mei untuk duduk bersamanya di salah satu bangku besi panjang yang berada tidak jauh dari mereka. Letaknya berada di bawah pohon rindang. Meski Li Mei sempat menolak ajakan pria itu, namun akhirnya ia mengikutinya. Tampak keraguan menghinggapi wajah wanita itu. Dan akhirnya, ia berangs

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Ular Emas   Perang Di Depan Mata!

    Di lain tempat, Mu Yao telah berhasil menuntaskan persiapannya. Lima juta boneka iblis dan pasukan para boneka berwujud raksasa telah berjalan menuju ke arah kerajaan Hong Can."Saatnya untuk meratakan sebuah kerajaan!" Mu Yao menunggangi kuda hitam miliknya. BERSIAP UNTUK PERANG!!!Satu malam telah dilewati. Hari baru kembali muncul, diiringi dengan terbitnya mentari dari ufuk timur. Seluruh panglima perang tengah mengkoordinasikan semua kebutuhan perang ke benteng terluar. Masyarakat diungsikan menuju ke dinding ketiga bagian dalam. Mereka diminta untuk berlindung dan berdiam diri sejenak di sana hingga perang selesai. Li Mei, Huo She dan Lu Buxia membantu suplai senjata dan kebutuhan perang ke dinding terluar. Divisi yang Lu Buxia pimpin berada di wilayah barat. Sejajar dengan arah datangnya para pasukan iblis. "Rencana macam apa ini? Kenapa tidak dipusatkan pada satu sisi dinding saja?" tanya Huo She yang berasal kesal dengan pembagian rencana itu. Ia melihat ada sembilan pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Api & Angin

    Dari arah belakang, pasukan berkuda hitam yang terdiri dari lima ratus ribu pasukan sedang melaju begitu cepat ke arah pasukan Lu Buxia. "Huo She! Bakar para kadal dan ular itu!" teriak Li Mei."Dengan senang hati!" Huo She menghentikan langkahnya. Ia menyemburkan api yang begitu besar ke arah pasukan kadal dan ular. BRUAR!!!Li Mei mengayunkan pedangnya dan menghabisi barisan depan para penunggang kuda. SLASH!!!"Lu Buxia!" Li Mei berteriak ke arah panglima perang itu. Lu Buxia segera memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi Cakrabyuha. Cakrabyuha adalah formasi berbentuk cakram, di mana para prajurit akan membentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa lingkaran kecil di dalam lingkaran terluar. Setelah formasi terbentuk, Lu Buxia segera melepaskan diri dari pasukannya dan maju sendirian. Ia menghentikan langkahnya tepat di samping Li Mei. Lu Buxia yang merupakan pengguna elemen bayangan segera memainkan teknik bayangannya dengan membuat sebuah pola menggunakan jari-jem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Pendekar Ular Emas   Bala Bantuan

    Mereka berdua melangkah perlahan ke arah pasukan iblis Mu Yao. Sang wanita pengendali angin menyerang dari bawah, sedangkan si pengendali api terbang melayang di udara sambil mengendalikan elemen api miliknya. "Dasar kurang ajar! Mereka menciptakan hal bodoh yang tidak berguna!" Mu Yao tampak kesal dengan kemunculan ketiga tornado itu. Seluruh pasukan berkudanya yang berjumlah lima ratus ribu telah dihempaskan begitu mudahnya oleh para tornado. Akhirnya ia harus memerintahkan empat juta pasukan yang tersisa untuk mundur dan mengitari lokasi dari tornado itu. Namun kurang ajarnya, ia malah membuat 99 raksasa miliknya berbaris membentuk dinding untuk menghalau ketiga tornado itu. "Mari kita lihat, apa kalian bisa menumbangkan para raksasa itu?" Mu Yao tersenyum licik. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menyombongkan diri di hadapan musuh-musuhnya."Hei, nenek! Di depan ada barikade para raksasa!" teriak Huo She."Aku tahu! Apa kau tidak punya cara untuk menumbangkan mereka?" te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01

Bab terbaru

  • Pendekar Ular Emas   Teman Dari Negeri Tengah

    Di lain tempat, Sheng Guang memilih pergi setelah melihat Lu Buxia menghampiri kembali Lin Tan. Namun sebelum Sheng Guang benar-benar pergi, Long Wang yang melihatnya, menghentikan pria tua itu. "Kau datang jauh-jauh dari negeri tengah hanya untuk pergi setelah melihatku?" ucap Long Wang. Ia menampakkan wujudnya kembali setelah bekerja sama dengan Lu Buxia. Long Wang lari ke pundak Lin Tan dan bicara empat mata dengan Sheng Guang. Tampaknya Ular Emas merasa kalau pria tua itu bukanlah orang sembarangan."Perbincanganmu sepertinya berhasil. Aku turut senang, namun apakah aliansi yang ingin kau buat bisa menjadi lebih besar lagi?" pikir Sheng Guang."Apa maksudmu?" tanya Long Wang."Bila hanya berpusat pada aliansi negeri timur saja, maka wilayah lainnya akan hancur seiring penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh para iblis. Aku datang mewakili raja yang telah menolongmu. Ia memintaku untuk memberikan ini kepadamu," ungkap Sheng Guang.Pria tua itu memberikan gulungan perkamen y

  • Pendekar Ular Emas   Keputusan Sang Raja

    “Dia aneh. Apa mungkin dia seorang cenayang? Tapi dia bilang datang dari kerajaan di negeri tengah? Kerajaan apa?” pikir Lin Tan. Di lain tempat, Lu Buxia akhirnya bisa membodohi raja Hong Can dan membuatnya terjerumus ke lubang yang ia buat sendiri. Raja Hong Can akhirnya menuruti perkataan Lu Buxia untuk undur diri dari pesta meriah itu. Ia menggiring Lu Buxia menuju ke paviliun pribadinya. Di sana, raja Hong Can meminta Lu Buxia menjelaskan tentang apa yang ia ketahui mengenai pencucian harta yang dilakukan oleh raja Hong Can dan para anteknya. Tentunya, informasi itu di dapatkan dari Long Wang yang berhasil mengorek informasi dari teknik melihat masa lalu menggunakan mata Surgawi miliknya. "Lu Buxia, ikan sudah berhasil digiring. Sekarang, kau bisa memancingnya dengan kail yang besar!" ungkap Long Wang. Ia menganalogikan raja Hong Can sebagai ikan yang bodoh. "Kau telah menggelapkan pajak dengan melakukan pencucian semua emas kerajaan. Menggunakan jasa kurir di pasar gelap un

  • Pendekar Ular Emas   Pesta Busuk Hong Can

    "Luar biasa, untuk sebuah kemenangan yang didapatkan dari perjuangan keras kita, raja Hong Can sampai menggelontorkan anggaran yang begitu besar untuk mengadakan pesta ini," sindir Huo She. Ia sama sekali tidak suka dengan sikap sang raja. Ia tidak menyangka bila raja Hong Can begitu gila akan pujian. Sebuah pesta besar atas kemenangan Hong Can yang sebenarnya didapatkan dari perjuangan Lin Tan dan temannya, malah dijadikan bahan politik oleh raja itu. Sungguh busuk! Ia bahkan tidak peduli pada prajurit diluar sana yang masih kehilangan. Dan yang paling menjijikkan adalah justru dirinya yang mendapatkan penghargaan atas keberhasilan untuk mempertahankan Hong Can. Tidak main-main, semua gubernur di beberapa wilayah kerajaan Hong Can sangat memuji sang raja. Semuanya datang, menjilat bagai ular!"Itu yang namanya menjilat," bisik Huo She. "Biarkan saja. Aku tidak peduli dengan urusan para manusia kotor. Kita hanya perlu kekuatan perang Hong Can. Bila raja kotor itu ingin menggunakan

  • Pendekar Ular Emas   Menang?

    "Ini hanyalah awal dari perang besar yang akan bergulir di depan nanti. Kau akan melihat bagaimana giliran kami melakukan invasi!" Mu Yao membeberkan apa yang akan terjadi di depan. Delapan iblis yang tersisa dari raja iblis kuil atas akan menjadi momok mengerikan bagi seluruh negeri di benua Lianhua. Huo Mo mengetahui kekalahan saudaranya, Mu Yao, saat ini. Ia telah mengambil sikap untuk mempersiapkan penyerangan besar-besaran.Dari balik singgasana kuil atas, Huo Mo telah memerintahkan tujuh adiknya yang lain untuk bersiap-siap dengan perang besar yang akan dilakukan oleh mereka. "Kami akan berjalan di muka bumi dan membantai semua makhluk hidup selain kami! Para iblis akan berbondong-bondong untuk melucuti alam ini dan menjadikannya tempat tinggal kami yang baru!" Mu Yao masih berbicara. "Aku tidak peduli." Lin Tan berjalan mendekati tubuh Mu Yao. "Aku akan menghancurkan mereka semua, hingga raja iblis terakhir di lantai seratus," ungkap Lin Tan.Ia telah berdiri tepat di depan

  • Pendekar Ular Emas   Lin Tan Vs Mu Yao

    Dengan begitu cepatnya, tubuh Lin Tan menabrak dinding tebal tersebut. Namun sayangnya, ketika hendak di cek oleh Mu Yao menggunakan pandangan jarak jauh miliknya, ternyata yang menabrak dinding tersebut hanyalah sebuah boneka yang terbuat dari logam Jin Tie. Ia tertipu! Mu Yao merasa kesal karena dirinya seakan sedang dipermainkan oleh pemuda itu."Mata Surgawi memiliki kemampuan untuk melihat masa depan sekitar lima menit ke depan. Dengan kekuatan ini, aku pun bisa menciptakan realita dan ilusi diriku sendiri. Jadi, tanpa perlu berbasa-basi lagi, bagaimana bila kita akhiri saja pertarungannya?" Lin Tan ternyata sedang berdiri di depan Ular Api dan Li Mei.Ia menoleh ke langit dan berteriak ke arah Mu Yao. Terlihat kedua matanya sedang memancarkan mata Surgawi. Energi di sekitar tubuhnya pun memancarkan aura berwarna emas. Ia tidak sedang bermain-main saat ini. "Bukankah itu matamu?" tanya Huo She. Ia baru tersadar ketika melihat penampakan mata Surgawi milik Lin Tan."Benar sekali.

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Serangan Lin Tan

    "Jangan sombong dulu!" Iblis Mu Yao memerintahkan seluruh pasukannya yang tersisa untuk menyerang Lin Tan dan yang lainnya. Serbuan para iblis boneka yang mengenakan pedang, tombak dan beberapa senjata lainnya mulai terlihat. Mereka tampak membagi pasukannya untuk mengarah ke masing-masing musuhnya. Bersamaan dengan itu, para pasukan berkuda yang belum dikerahkan oleh iblis Mu Yao sebelumnya mulai bergerak maju."Huo She! Ikut denganku!" Li Mei maju bersama dengan Ular Api.Keduanya saling melakukan serangan kombinasi elemen angin dan api. Serangan pedang Ular Angin menebas beberapa prajurit boneka iblis yang mengerubungi Li Mei. Di lain sisi, Huo She mengeluarkan semburan api biru untuk membakar beberapa prajurit boneka iblis lainnya. Keduanya saling membelakangi untuk mengamankan posisi masing-masing. Serangan kombinasi antara angin dan api tampaknya masih begitu efektif."Jangan hanya mengayunkan pedang saja! Tebas ke arah

  • Pendekar Ular Emas   Bala Bantuan

    Mereka berdua melangkah perlahan ke arah pasukan iblis Mu Yao. Sang wanita pengendali angin menyerang dari bawah, sedangkan si pengendali api terbang melayang di udara sambil mengendalikan elemen api miliknya. "Dasar kurang ajar! Mereka menciptakan hal bodoh yang tidak berguna!" Mu Yao tampak kesal dengan kemunculan ketiga tornado itu. Seluruh pasukan berkudanya yang berjumlah lima ratus ribu telah dihempaskan begitu mudahnya oleh para tornado. Akhirnya ia harus memerintahkan empat juta pasukan yang tersisa untuk mundur dan mengitari lokasi dari tornado itu. Namun kurang ajarnya, ia malah membuat 99 raksasa miliknya berbaris membentuk dinding untuk menghalau ketiga tornado itu. "Mari kita lihat, apa kalian bisa menumbangkan para raksasa itu?" Mu Yao tersenyum licik. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menyombongkan diri di hadapan musuh-musuhnya."Hei, nenek! Di depan ada barikade para raksasa!" teriak Huo She."Aku tahu! Apa kau tidak punya cara untuk menumbangkan mereka?" te

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Api & Angin

    Dari arah belakang, pasukan berkuda hitam yang terdiri dari lima ratus ribu pasukan sedang melaju begitu cepat ke arah pasukan Lu Buxia. "Huo She! Bakar para kadal dan ular itu!" teriak Li Mei."Dengan senang hati!" Huo She menghentikan langkahnya. Ia menyemburkan api yang begitu besar ke arah pasukan kadal dan ular. BRUAR!!!Li Mei mengayunkan pedangnya dan menghabisi barisan depan para penunggang kuda. SLASH!!!"Lu Buxia!" Li Mei berteriak ke arah panglima perang itu. Lu Buxia segera memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi Cakrabyuha. Cakrabyuha adalah formasi berbentuk cakram, di mana para prajurit akan membentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa lingkaran kecil di dalam lingkaran terluar. Setelah formasi terbentuk, Lu Buxia segera melepaskan diri dari pasukannya dan maju sendirian. Ia menghentikan langkahnya tepat di samping Li Mei. Lu Buxia yang merupakan pengguna elemen bayangan segera memainkan teknik bayangannya dengan membuat sebuah pola menggunakan jari-jem

  • Pendekar Ular Emas   Perang Di Depan Mata!

    Di lain tempat, Mu Yao telah berhasil menuntaskan persiapannya. Lima juta boneka iblis dan pasukan para boneka berwujud raksasa telah berjalan menuju ke arah kerajaan Hong Can."Saatnya untuk meratakan sebuah kerajaan!" Mu Yao menunggangi kuda hitam miliknya. BERSIAP UNTUK PERANG!!!Satu malam telah dilewati. Hari baru kembali muncul, diiringi dengan terbitnya mentari dari ufuk timur. Seluruh panglima perang tengah mengkoordinasikan semua kebutuhan perang ke benteng terluar. Masyarakat diungsikan menuju ke dinding ketiga bagian dalam. Mereka diminta untuk berlindung dan berdiam diri sejenak di sana hingga perang selesai. Li Mei, Huo She dan Lu Buxia membantu suplai senjata dan kebutuhan perang ke dinding terluar. Divisi yang Lu Buxia pimpin berada di wilayah barat. Sejajar dengan arah datangnya para pasukan iblis. "Rencana macam apa ini? Kenapa tidak dipusatkan pada satu sisi dinding saja?" tanya Huo She yang berasal kesal dengan pembagian rencana itu. Ia melihat ada sembilan pa

DMCA.com Protection Status