"Kenapa begitu banyak dinding?" Sedari tadi Lin Tan terus saja memperhatikan beberapa dinding besar yang kokoh di setiap dirinya melewati beberapa tempat. "Kau akan tahu setelah sampai ke istana raja," ungkap Fang Hua. Mereka semua diantar menggunakan kereta kuda yang didatangkan langsung dari istana. Untuk mencapai ke istana raja, mereka harus melewati lima dinding kokoh yang menjulang tinggi di setiap lapisan wilayah kerajaan Hong Can. Luas wilayah kerajaan itu sangatlah luar biasa. Barisan hutan, kumpulan beberapa danau, aliran sungai serta barisan bukit dan gunung-gunung tersebar di seluruh wilayah kerajaan Hong Can. Bila diumpamakan dengan salah satu negeri yang ada di dunia nyata, kerajaan Hong Can memiliki luas wilayah yang sama dengan negeri yang dijuluki sebagai negeri ginseng. Dan bukan hanya itu, karena letaknya yang berada di dekat kerajaan Yinghua, sering kali kerajaan ini yang menjadi pelindung kerajaan di paling timur itu. Terutama ketika era perang dahulu, ketika
Sebelum Li Mei berbicara, Long Wang menarik adiknya yang terlihat kurang ajar untuk mundur ke belakang. Ia meminta agar Huo She berdiri di samping Lin Tan. Raut wajah si Ular Api masih tampak kesal. Meski begitu, Huo She bisa meredam emosinya. "Hei, apa kau sudah gila?! Kau ingin seluruh kerajaan Hong Can memburu kita?! Bisikan Long Wang begitu keras. Ia tidak segan membentak saudara bodohnya itu."Cih! Aku hanya kesal karena kelakuan panglima sok tampan itu!" balas Huo She sambil memalingkan wajahnya. Ia tampak tidak senang ketika ditegur oleh ular kecil yang melingkar dan leher Lin Tan."Tolong redam amarahmu. Aku tidak mau daftar musuhku bertambah lagi," ungkap Lin Tan. Setelah diberi kesempatan untuk berbicara, Li Mei akhirnya buka suara. Ia menerangkan bila Fang Hua diserang oleh sekelompok iblis boneka yang berada di padang rumput, tempatnya berada di dekat perbatasan wilayah selatan. Ia juga menjelaskan bila para iblis yang berada di kuil neraka sedang membuat rencana untuk
"Long Wang, apa kita tidak perlu melakukan sesuatu?" tanya Lin Tan. "Maksudku, apa kita hanya duduk manis di sini dan membiarkan para iblis itu menyerang kerajaan Hong Can?" ucapnya lagi."Kau ingin kita melakukan apa? Sebentar lagi sore akan tiba. Para panglima sudah mendapatkan perintah untuk mempersiapkan keperluan perang. Lalu apalagi yang harus kau khawatirkan?" Long Wang menoleh ke arah pemuda di depannya yang terlihat begitu cemas. Sedari tadi Lin Tan terus saja mondar-mandir. Ia sama sekali belum duduk semenjak tiba di paviliun milik Fang Hua. Padahal yang lainnya tengah santai tiduran di atas ranjang empuk. Bahkan Li Mei terlihat bersama Fang Hua sedang memasak makanan di dapur yang berada di belakang paviliun.Pemuda itu merasa khawatir akan kerajaan Hong Can. Iblis kuil neraka bagian atas seperti Mu Yao pastilah memiliki kekuatan tempur yang bisa saja menghancurkan satu kerajaan besar seperti Hong Can."Kau bisa melatihku menjadi seorang pendekar." Lin Tan menoleh ke arah
"Luar biasa! Aku bisa melihat bukit yang ada di sana dengan begitu jelas!" Lin Tan menunjuk ke arah apa yang dilihatnya.Mata Surgawi yang telah menyatu dengan Lin Tan langsung bersinergi dengan energi tubuh pemuda itu. Ia merasakan sensasi yang berbeda ketika melihat dengan kedua mata itu. "Apa kau melihat segala sesuatu seperti yang kulihat sekarang?" tanya Lin Tan."Mata Surgawi bisa dinonaktifkan sesuai dengan kehendakmu. Ingatlah, jangan menggunakan mata itu secara terus-menerus. Bila kau tidak bisa mengendalikan energi yang tersedot oleh mata itu, maka perlahan-lahan tubuhmu akan melemah," ungkap Long Wang.Ketika Lin Tan mencoba untuk memfokuskan kedua matanya, pupil yang semulanya melebar tiba-tiba memipih kecil seperti mata seekor ular yang fokus pada sesuatu hal. Terlihat beberapa benda yang lokasinya begitu jauh darinya. Dan setiap benda yang ingin ia lihat, tiba-tiba membesar. "Apa mata ini juga memiliki kemampuan seperti kaca pembesar?" tanya Lin Tan."Itu adalah salah
"Kau membawaku ke mana?!" Li Mei tampak gusar. Ketika ia melihat sekitarnya, tampak begitu banyak tanaman dan bunga yang menghiasi tempat itu. "Ini adalah taman yang berada di belakang istana," ungkap Lu Buxia."Kenapa kau membawaku ke sini?" Li Mei melepaskan cengkeraman erat tangan pria di depannya. Ia tampak tidak nyaman ketika pandangan mata Lu Buxia terus saja menatap dirinya."Kenapa? Kau terkejut?" tanya Lu Buxia."Bi–biasa saja! Lagi pula ada apa?! Kau mau menangkapku karena telah mengintip?" Li Mei mencoba untuk tetap berani. Ia berpikir kalau dirinya terus membela diri, maka Lu Buxia akan melepaskannya. "Duduklah dulu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ungkap pria itu. Ia menggiring Li Mei untuk duduk bersamanya di salah satu bangku besi panjang yang berada tidak jauh dari mereka. Letaknya berada di bawah pohon rindang. Meski Li Mei sempat menolak ajakan pria itu, namun akhirnya ia mengikutinya. Tampak keraguan menghinggapi wajah wanita itu. Dan akhirnya, ia berangs
Di lain tempat, Mu Yao telah berhasil menuntaskan persiapannya. Lima juta boneka iblis dan pasukan para boneka berwujud raksasa telah berjalan menuju ke arah kerajaan Hong Can."Saatnya untuk meratakan sebuah kerajaan!" Mu Yao menunggangi kuda hitam miliknya. BERSIAP UNTUK PERANG!!!Satu malam telah dilewati. Hari baru kembali muncul, diiringi dengan terbitnya mentari dari ufuk timur. Seluruh panglima perang tengah mengkoordinasikan semua kebutuhan perang ke benteng terluar. Masyarakat diungsikan menuju ke dinding ketiga bagian dalam. Mereka diminta untuk berlindung dan berdiam diri sejenak di sana hingga perang selesai. Li Mei, Huo She dan Lu Buxia membantu suplai senjata dan kebutuhan perang ke dinding terluar. Divisi yang Lu Buxia pimpin berada di wilayah barat. Sejajar dengan arah datangnya para pasukan iblis. "Rencana macam apa ini? Kenapa tidak dipusatkan pada satu sisi dinding saja?" tanya Huo She yang berasal kesal dengan pembagian rencana itu. Ia melihat ada sembilan pa
Dari arah belakang, pasukan berkuda hitam yang terdiri dari lima ratus ribu pasukan sedang melaju begitu cepat ke arah pasukan Lu Buxia. "Huo She! Bakar para kadal dan ular itu!" teriak Li Mei."Dengan senang hati!" Huo She menghentikan langkahnya. Ia menyemburkan api yang begitu besar ke arah pasukan kadal dan ular. BRUAR!!!Li Mei mengayunkan pedangnya dan menghabisi barisan depan para penunggang kuda. SLASH!!!"Lu Buxia!" Li Mei berteriak ke arah panglima perang itu. Lu Buxia segera memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi Cakrabyuha. Cakrabyuha adalah formasi berbentuk cakram, di mana para prajurit akan membentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa lingkaran kecil di dalam lingkaran terluar. Setelah formasi terbentuk, Lu Buxia segera melepaskan diri dari pasukannya dan maju sendirian. Ia menghentikan langkahnya tepat di samping Li Mei. Lu Buxia yang merupakan pengguna elemen bayangan segera memainkan teknik bayangannya dengan membuat sebuah pola menggunakan jari-jem
Mereka berdua melangkah perlahan ke arah pasukan iblis Mu Yao. Sang wanita pengendali angin menyerang dari bawah, sedangkan si pengendali api terbang melayang di udara sambil mengendalikan elemen api miliknya. "Dasar kurang ajar! Mereka menciptakan hal bodoh yang tidak berguna!" Mu Yao tampak kesal dengan kemunculan ketiga tornado itu. Seluruh pasukan berkudanya yang berjumlah lima ratus ribu telah dihempaskan begitu mudahnya oleh para tornado. Akhirnya ia harus memerintahkan empat juta pasukan yang tersisa untuk mundur dan mengitari lokasi dari tornado itu. Namun kurang ajarnya, ia malah membuat 99 raksasa miliknya berbaris membentuk dinding untuk menghalau ketiga tornado itu. "Mari kita lihat, apa kalian bisa menumbangkan para raksasa itu?" Mu Yao tersenyum licik. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menyombongkan diri di hadapan musuh-musuhnya."Hei, nenek! Di depan ada barikade para raksasa!" teriak Huo She."Aku tahu! Apa kau tidak punya cara untuk menumbangkan mereka?" te