“Dia aneh. Apa mungkin dia seorang cenayang? Tapi dia bilang datang dari kerajaan di negeri tengah? Kerajaan apa?” pikir Lin Tan. Di lain tempat, Lu Buxia akhirnya bisa membodohi raja Hong Can dan membuatnya terjerumus ke lubang yang ia buat sendiri. Raja Hong Can akhirnya menuruti perkataan Lu Buxia untuk undur diri dari pesta meriah itu. Ia menggiring Lu Buxia menuju ke paviliun pribadinya. Di sana, raja Hong Can meminta Lu Buxia menjelaskan tentang apa yang ia ketahui mengenai pencucian harta yang dilakukan oleh raja Hong Can dan para anteknya. Tentunya, informasi itu di dapatkan dari Long Wang yang berhasil mengorek informasi dari teknik melihat masa lalu menggunakan mata Surgawi miliknya. "Lu Buxia, ikan sudah berhasil digiring. Sekarang, kau bisa memancingnya dengan kail yang besar!" ungkap Long Wang. Ia menganalogikan raja Hong Can sebagai ikan yang bodoh. "Kau telah menggelapkan pajak dengan melakukan pencucian semua emas kerajaan. Menggunakan jasa kurir di pasar gelap un
Di lain tempat, Sheng Guang memilih pergi setelah melihat Lu Buxia menghampiri kembali Lin Tan. Namun sebelum Sheng Guang benar-benar pergi, Long Wang yang melihatnya, menghentikan pria tua itu. "Kau datang jauh-jauh dari negeri tengah hanya untuk pergi setelah melihatku?" ucap Long Wang. Ia menampakkan wujudnya kembali setelah bekerja sama dengan Lu Buxia. Long Wang lari ke pundak Lin Tan dan bicara empat mata dengan Sheng Guang. Tampaknya Ular Emas merasa kalau pria tua itu bukanlah orang sembarangan."Perbincanganmu sepertinya berhasil. Aku turut senang, namun apakah aliansi yang ingin kau buat bisa menjadi lebih besar lagi?" pikir Sheng Guang."Apa maksudmu?" tanya Long Wang."Bila hanya berpusat pada aliansi negeri timur saja, maka wilayah lainnya akan hancur seiring penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh para iblis. Aku datang mewakili raja yang telah menolongmu. Ia memintaku untuk memberikan ini kepadamu," ungkap Sheng Guang.Pria tua itu memberikan gulungan perkamen y
"Semuanya! Lari!" Teriak Lin Tan, seorang pemuda yang berusaha menyelamatkan beberapa warga di desanya.Pemuda berusia dua puluh lima tahun itu melihat adanya serangan besar-besaran dari para pasukan iblis berwujud burung besar yang berasal dari sebuah gua bawah tanah yang berasal dari daerah paling selatan di benua Lianhua .Para iblis bergumul mendatangi desa Xiapu karena letaknya yang berada di wilayah selatan, dekat sekali dengan gua tempat para iblis itu berasal. "Lin Tan, tolong aku!" Teriak seorang gadis muda berusia lima belas tahun."Sin hwa!" Lin Tan segera bergegas menolong adik perempuannya yang terlihat sedang dihadang oleh dua iblis.Wajah para iblis tersebut seperti seekor burung dengan sebuah paruh runcing yang dilapisi oleh semacam logam. Tubuhnya berbulu lebat dan bersayap seperti seekor burung elang, namun kaki dan tangannya seperti manusia kurus yang memiliki cakar panjang."Kak Lin Tan, cepat singkirkan iblis itu!" Ucapnya. Sin Hwa terus memukul kedua iblis denga
Kulit, daging dan organ tubuh milik Lin Tan habis dimakan oleh para iblis. Sakit, sangat sakit rasanya ketika daging dikelupas paksa menggunakan cakar-cakar yang begitu tajam. Lalu puluhan paruh keras menusuk dan merobek daging dan organ dalam pemuda itu. Bahkan darah yang menetes dan mengalir deras keluar dari tubuh pemuda itu menjadi minuman segar bagi mereka. Lin Tan hanya terdiam membisu menerima ajal yang menyambut dirinya dengan penuh kepedihan. Air mata terakhir yang menetes dan membasahi pipinya menjadi saksi akan nasib buruk dirinya dan kedua adiknya. Dan di saat terakhirnya, ia hanya mampu menatap langit biru saja."Maafkan kebodohan dan kelemahan kakak kalian…," ucapnya lirih. "Seandainya waktu itu aku menuruti Sin Hwa untuk segera pindah ke tempat lain, mungkin kita bertiga masih bersama saat ini," ungkapnya dalam hati.Perlahan kedua kelopak mata Lin Tan menutup. Kesadarannya pun kian menghilang ketika setengah tubuhnya telah hilang disantap oleh para iblis. Semua orga
Ucapan Long Wang tidak bisa menghentikan tangis dari pemuda yang kehilangan kedua orang terkasihnya. Jeritan, teriakan, amarah, mengutuk, rasa kasihan, iba, dan bahkan rasa bersalah terus menyelimuti hati Lin Tan. Di bawah pohon beringin besar nan rindang, diiringi oleh embusan angin yang menerpa lembut, pemuda itu bersumpah di depan kedua makam adiknya."Aku bersumpah atas nama mereka berdua!""Aku akan membunuh seluruh iblis di daratan Lianhua!""Bila perlu, aku akan mendatangi neraka dan menggedor pintu dewa neraka untuk membunuh para iblis yang telah mati dan dijerumuskan ke sana!"Rasa pilu menghinggap di dada Long Wang. Ketika melihat sosok yang begitu hangat kepada kedua adiknya harus perlahan berubah menjadi sosok yang memendam kemarahan yang besar, ia seakan menjadi penjahat yang mengubah seorang manusia yang seharusnya telah mati dan beristirahat dengan tenang menjadi iblis yang baru."Bila sudah selesai temui aku di bawah pohon itu. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu,
"Kau itu kecil, susah untuk dilihat, apa lagi bila berada di sekitar semak-semak. Apa menurutmu hal itu bisa dengan mudah untuk ditemukan? Tanya Lin Tan. "Apa! Kecil?! Jangan seenaknya bicara!" Long Wang malah membentak Lin Tan. Ia langsung melompat ke depan dan menghentikan langkah pemuda itu. Kepalanya terangkat sambil menunjukkan leher sendoknya."Apa?" Lin Tan tidak memahami kenapa Long Wang seperti itu."Hei, bocah! Aku adalah Sang Ular Langit yang agung! Aku sebanding dengan raja langit. Bisa dibilang aku adalah temannya. Tubuhku yang kau lihat saat ini hanyalah wadah dari jiwaku yang sesungguhnya!" Jelas Long Wang."Artinya kau bisa berubah bentuk menjadi makhluk lain?" Lin Tan mencoba menyimpulkan."Bukan! Eh, iya benar juga.""Intinya adalah wujudku yang asli jauh lebih besar dari ini!" Ucap Long Wang.Ketika mereka berdua sedang berdebat, suara keras seperti jeritan dan teriakan terdengar dari kejauhan. Suara itu terbawa oleh angin dan sepertinya seakan mencoba meminta p
Senjata yang berasal dari logam Jin Tie mampu menghabisi para iblis hingga mereka hangus tidak tersisa. Efeknya seperti logam perak yang menusuk tubuh vampir, para iblis akan langsung meleleh dan hangus menjadi abu bila terkena senjata yang diciptakan dari logam itu."L–luar biasa!" Lin Tan tercengang. Mulutnya melongo karena merasa takjub akan kekuatan dari Long Wang."Sudah beres! Sekarang saatnya bertemu dengan orang itu!" Long Wang langsung mengendalikan tubuh Lin Tan . Ia segera mendobrak dinding kayu yang membatasi gua tersebut.Para warga yang bersembunyi di dalam gua terlihat berteriak sangat keras. Hal itu membuat Lin Tan juga ikut berteriak."AARGH!!!""Siapa kau?! Apa kau iblis?!" Seorang warga melempari Lin Tan dengan batu."B–bukan! Aku bukan iblis!" Lin Tan membela diri. Ia segera meminta Long Wang untuk melepaskan diri dari tubuhnya. Lin Tan menjadi bulan-bulanan seluruh warga yang memfitnahnya sebagai kaki tangan para iblis. Dengan cepat, Long Wang yang menjadi zira
Sang Ular Emas meminta keduanya untuk segera menunggangi punggungnya. Tapi sebelum itu, Li Mei memeluk beberapa warga desa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Ia berpamitan dengan mereka. Derai air mata terlihat jelas di wajah mereka ketika hendak melepas kepergian seorang wanita perkasa yang dijuluki sebagai pelindung desa. Bagi para warga, Li Mei termasuk sebagai sesepuh yang dituakan."Li Mei, ayo …." Lin Tan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu naik ke atas punggung kuda emas. Ketika Long Wang mulai berlari, Lin Tan yang berada di belakang wanita itu terlihat begitu canggung. Ini adalah pengalaman pertamanya menunggangi seekor kuda bersama dengan seorang wanita. "Ada apa?" Li Mei melirik ke arah pemuda yang berada di belakangnya."T–tidak apa-apa! Hanya saja … a–aku tidak terbiasa berkuda dengan seorang wanita," ungkap Lin Tan yang terlihat berusaha menjaga jarak dari tubuh Li Mei."Oh … kalau begitu biasakanlah mulai dari sekarang," balasnya. Li Mei tidak memperd