Beranda / Fantasi / Pendekar Ular Emas / Perjanjian Darah

Share

Perjanjian Darah

Penulis: Mangata
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-24 20:20:14

Ucapan Long Wang tidak bisa menghentikan tangis dari pemuda yang kehilangan kedua orang terkasihnya. Jeritan, teriakan, amarah, mengutuk, rasa kasihan, iba, dan bahkan rasa bersalah terus menyelimuti hati Lin Tan. 

Di bawah pohon beringin besar nan rindang, diiringi oleh embusan angin yang menerpa lembut, pemuda itu bersumpah di depan kedua makam adiknya.

"Aku bersumpah atas nama mereka berdua!"

"Aku akan membunuh seluruh iblis di daratan Lianhua!"

"Bila perlu, aku akan mendatangi neraka dan menggedor pintu dewa neraka untuk membunuh para iblis yang telah mati dan dijerumuskan ke sana!"

Rasa pilu menghinggap di dada Long Wang. Ketika melihat sosok yang begitu hangat kepada kedua adiknya harus perlahan berubah menjadi sosok yang memendam kemarahan yang besar, ia seakan menjadi penjahat yang mengubah seorang manusia yang seharusnya telah mati dan beristirahat dengan tenang menjadi iblis yang baru.

"Bila sudah selesai temui aku di bawah pohon itu. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ungkap Long Wang.

"Silahkan bicara, aku akan mendengarkannya." Lin Tan menoleh ke arah ular itu. 

"Para iblis yang menyerangmu tadi berasal dari gua di wilayah selatan. Ada sebuah ruangan yang begitu besar di dalam gua itu. Ruangan ini dikenal sebagai kuil neraka yang terdiri dari seratus lantai ke bawah tanah," ungkap Long Wang.

Lin Tan baru pertama kali mendengar asal muasal para iblis itu. Namun ia tahu beberapa hal dari gua di wilayah selatan.

Begitu banyak cerita yang terdengar mengenai para pejuang dari berbagai negeri yang datang untuk menghancurkan seluruh iblis di dalam gua itu. Namun dalam perjalanannya, semua pejuang gagal dan mereka akhirnya berhenti melakukannya.

Dan ketika era tertentu, gua yang begitu misterius itu akhirnya disegel oleh empat penguasa di daratan Lianhua. Penguasa negeri utara, barat, timur dan tengah menyatukan kekuatan untuk menciptakan segel terkutuk yang sangat kuat dan akhirnya berhasil menutup gua itu untuk selamanya.

Namun, sekitar beberapa hari yang lalu, beberapa iblis dari dalam gua kembali keluar dan menyerang beberapa desa di sekitar wilayah selatan. 

"Selama lebih dari dua ratus tahun para penyegel gua berjuang agar tidak ada iblis yang keluar lagi, namun sayangnya segel tersebut hancur. Ada lubang di mulut gua yang besarnya kira-kira seukuran sepuluh tubuh orang dewasa," ungkap Long Wang.

"Lalu apa kelanjutannya?" Tanya Lin Tan.

"Segel tersebut akan seluruhnya hancur. Teknik terkutuk para penguasa negeri sebelumnya tidak akan bertahan lama. Dan dengan hal itu, para iblis yang telah berkembang biak begitu banyak selama ratusan tahun akan membalaskan dendamnya," ungkap Long Wang.

"Memangnya apa yang bisa mereka lakukan?" Tanya Lin Tan.

"Penyerbuan secara besar-besaran ke seluruh penjuru benua Lianhua," ungkap Long Wang.

Lin Tan tidak menyangka sama sekali bila dampak ke depannya begitu menakutkan. Ini sama saja seperti melihat akhir dari benua Lianhua.

"Karena takdir yang begitu mengerikan itu, sekitar enam puluh tahun yang lalu aku diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa lewat raja langit untuk turun ke Lianhua," ucap Long Wang. 

"Lalu, apa kau berhasil?" Tanya Lin Tan.

"Tidak, aku justru sial. Kesialanku dimulai dari kegagalan teman seperjalananku yang merupakan seorang pendekar muda," ungkap Long Wang.

"Kegagalan apa? Aku tidak mengerti," tanya Lin Tan.

Ular emas menjelaskan bila dirinya dan pendekar berhasil masuk ke dalam kuil neraka. Namun ketika berada di lantai sepuluh, pendekar itu malah melepaskan semua kekuatan yang diberikan oleh Long Wang.

"Ia meninggalkanku dan memilih bersekutu dengan iblis di lantai itu. Setelah melihat kenyataan pahit itu, aku pun melarikan diri dari dalam kuil neraka. Namun ketika sampai berada di luar gua, tubuhku justru terpecah belah menjadi beberapa jasad dan jiwa," ungkap Long Wang.

"Aku tidak menyangka bila ada yang berniat mengkhianati ular manis dan mungil sepertimu," sindir Lin Tan.

"Maaf, tapi semua hal yang manis dan mungil pun tidak begitu menarik di hadapan para manusia yang haus akan kekuatan," Long Wang menyindir balik. 

"Lalu kenapa kau tidak kembali ke langit?" Tanya Lin Tan.

Long Wang menjelaskan ketika tubuhnya terpecah menjadi beberapa jasad dan jiwa, mereka tidak membiarkannya untuk bersatu lagi. Para jiwa-jiwa yang baru ini malah memilih untuk pergi meninggalkannya sendirian di depan gua busuk itu.

"Wah, hidupmu sungguh tragis, Bung," sahut Lin Tan. 

"Terima kasih, aku suka sindiranmu. Bisa lebih ditingkatkan lagi ke sarkas?" Balas Long Wang. 

Ular itu akhirnya memilih untuk menetap di daratan Lianhua karena kehilangan semua kekuatannya. Ia terjebak di saat dirinya benar-benar terpuruk. Kesedihan dan kekecewaan menyelimuti sorot matanya. Kegagalan di masa lalu seperti menampar dirinya setiap hari.

"Lalu apa hubungannya denganku?" Tanya Lin Tan.

"Buatlah perjanjian denganku menggunakan darah kita. Berjanjilah di atas sumpahmu, dan di atas sumpahku, bila kita berdua tidak akan mengkhianati satu sama lain. Dan tujuan terakhir kita adalah memusnahkan seluruh iblis di gua itu!" Ungkap Long Wang yang merasa gusar ketika menceritakan masa lalunya.

"Sungguh, kau memutar jauh sekali hanya untuk membahas perihal perjanjian ini," sindir Lin Tan. 

"Itu karena kau perlu mengetahui alasannya!" Seru Long Wang.

"Baiklah, aku setuju. Kesempatan kedua yang kau berikan akan aku gunakan untuk memusnahkan para iblis itu," ucap Lin Tan.

Akhirnya Lin Tan menyayat sedikit jari di salah satu tangannya, sedangkan Long Wang meminta bantuan pemuda itu untuk menyayat kulitnya di ujung ekor. Setetes darah yang menetes jatuh ke bawah menjadi saksi kesungguhan mereka. Darah itu menyatu satu sama lain tepat di atas batu pipih. 

Darah yang dimiliki oleh Long Wang berwarna emas. Dan ketika kedua darah bercampur, sebuah cahaya terang bersinar sampai berpendar berkali-kali. Dari punggung Lin Tan tercipta sebuah simbol bintang delapan yang menyimbolkan sembilan dewa penjaga.

"Mulai saat ini, kau adalah pendekar Ular Emas. Kau dapat mengakses semua kekuatanku," ungkap Long Wang.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Lin Tan.

"Tentunya mencari diriku yang lain. Jumlahnya sekitar sepuluh ekor," ungkap Long Wang.

"Apa kau tahu wujud para saudaramu itu?" Tanya Lin Tan.

"Bentuk mereka bermacam-macam, tapi aku akan tahu melalui energi yang terpancar dari tubuh mereka," ucap Long Wang.

Akhirnya keduanya memutuskan untuk berjalan menuju ke negeri yang berada di tengah benua Lianhua. Namun butuh waktu berhari-hari untuk sampai di sana.

"Aku pikir untuk menemukan semua saudara anehmu akan sangat menyulitkan. Bayangkan saja, para hewan yang bisa bicara beradaptasi di tengah-tengah manusia," pikir Lin Tan.

Pemuda itu akhirnya bisa bernapas lega dan menghilangkan beban di pundaknya. Ia mengucapkan selamat tinggal ke arah makam kedua adiknya. Lin Tan akhirnya memilih untuk berjalan terus sambil membawa dendam di hatinya.

"Cih! Jangan menghina mereka. Para saudaraku lebih hebat soal beradaptasi dari padamu!" Sindir Long Wang.

Ular itu memanjat tubuh Lin Tan dan bertengger di pundak kanan teman barunya. Ia begitu menikmati pemandangan sekelilingnya dari atas pundak temannya.

Bab terkait

  • Pendekar Ular Emas   Serangan Iblis Harimau

    "Kau itu kecil, susah untuk dilihat, apa lagi bila berada di sekitar semak-semak. Apa menurutmu hal itu bisa dengan mudah untuk ditemukan? Tanya Lin Tan. "Apa! Kecil?! Jangan seenaknya bicara!" Long Wang malah membentak Lin Tan. Ia langsung melompat ke depan dan menghentikan langkah pemuda itu. Kepalanya terangkat sambil menunjukkan leher sendoknya."Apa?" Lin Tan tidak memahami kenapa Long Wang seperti itu."Hei, bocah! Aku adalah Sang Ular Langit yang agung! Aku sebanding dengan raja langit. Bisa dibilang aku adalah temannya. Tubuhku yang kau lihat saat ini hanyalah wadah dari jiwaku yang sesungguhnya!" Jelas Long Wang."Artinya kau bisa berubah bentuk menjadi makhluk lain?" Lin Tan mencoba menyimpulkan."Bukan! Eh, iya benar juga.""Intinya adalah wujudku yang asli jauh lebih besar dari ini!" Ucap Long Wang.Ketika mereka berdua sedang berdebat, suara keras seperti jeritan dan teriakan terdengar dari kejauhan. Suara itu terbawa oleh angin dan sepertinya seakan mencoba meminta p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Pendekar Ular Emas   Keputusan Bersama

    Senjata yang berasal dari logam Jin Tie mampu menghabisi para iblis hingga mereka hangus tidak tersisa. Efeknya seperti logam perak yang menusuk tubuh vampir, para iblis akan langsung meleleh dan hangus menjadi abu bila terkena senjata yang diciptakan dari logam itu."L–luar biasa!" Lin Tan tercengang. Mulutnya melongo karena merasa takjub akan kekuatan dari Long Wang."Sudah beres! Sekarang saatnya bertemu dengan orang itu!" Long Wang langsung mengendalikan tubuh Lin Tan . Ia segera mendobrak dinding kayu yang membatasi gua tersebut.Para warga yang bersembunyi di dalam gua terlihat berteriak sangat keras. Hal itu membuat Lin Tan juga ikut berteriak."AARGH!!!""Siapa kau?! Apa kau iblis?!" Seorang warga melempari Lin Tan dengan batu."B–bukan! Aku bukan iblis!" Lin Tan membela diri. Ia segera meminta Long Wang untuk melepaskan diri dari tubuhnya. Lin Tan menjadi bulan-bulanan seluruh warga yang memfitnahnya sebagai kaki tangan para iblis. Dengan cepat, Long Wang yang menjadi zira

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Pendekar Ular Emas   Lembah Tebing Berbatu 

    Sang Ular Emas meminta keduanya untuk segera menunggangi punggungnya. Tapi sebelum itu, Li Mei memeluk beberapa warga desa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Ia berpamitan dengan mereka. Derai air mata terlihat jelas di wajah mereka ketika hendak melepas kepergian seorang wanita perkasa yang dijuluki sebagai pelindung desa. Bagi para warga, Li Mei termasuk sebagai sesepuh yang dituakan."Li Mei, ayo …." Lin Tan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu naik ke atas punggung kuda emas. Ketika Long Wang mulai berlari, Lin Tan yang berada di belakang wanita itu terlihat begitu canggung. Ini adalah pengalaman pertamanya menunggangi seekor kuda bersama dengan seorang wanita. "Ada apa?" Li Mei melirik ke arah pemuda yang berada di belakangnya."T–tidak apa-apa! Hanya saja … a–aku tidak terbiasa berkuda dengan seorang wanita," ungkap Lin Tan yang terlihat berusaha menjaga jarak dari tubuh Li Mei."Oh … kalau begitu biasakanlah mulai dari sekarang," balasnya. Li Mei tidak memperd

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pendekar Ular Emas   Serangan Di Lembah Berbatu

    "Tidak mungkin! Apa benar ular berwarna merah itu yang kita cari?" Lin Tan merasa ragu. Ia menoleh kembali ke temannya."Tentu saja! Apa kau ingin bilang bahwa aku berbohong?" Long Wang tampak gusar dengan ucapan wadahnya itu. "Aku harus mendekatinya. Kita harus menangkapnya!" Ucap Long Wang lagi.Malam telah datang. Kawasan lembah berbatu di wilayah selatan berubah menjadi begitu dingin. Suara binatang dan serangga malam bergema di sekitar tebing, beriringan dengan angin malam yang berembus hingga menusuk kulit.Di perkemahan yang berada di bawah bukit, para pemburu harta mengerubungi api unggun yang berkobar lumayan besar untuk menghangatkan diri mereka. Semuanya terlihat mengelilingi api hangat itu sambil mengobrol satu sama lain sambil menenggak beberapa gelas arak. Terlihat seseorang di antara mereka yang merupakan ketua sekte pendekar mengangkat gelas kayu yang lumayan besar untuk mengajak semua orang bersulang. Teriakan bernada semangat terdengar lantang dari mulutnya.DEMI KE

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Pendekar Ular Emas   Raja Iblis Yinjiao 

    "Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.AARRHH!!!Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap."Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin. Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu. "Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pendekar Ular Emas   Segel Dewa Yanluo Wang 

    "Dasar bodoh! Menyerang tanpa tahu siapa musuhmu? Dasar Ceroboh!" Yinjiao berhasil menghindari serangan Lin Tan yang dikendalikan oleh Long Wang. Dengan cepat, ia mengembalikan serangan Lin Tan dengan mengayunkan cakar di tangan kanannya. Terlihat pancaran energi merah yang melesak lurus menuju ke pemuda itu. "Tidak kena! Hahahaha!" Long Wang berteriak menghina iblis itu. Serangan salah satu cakarnya melewati tubuh Lin Tan. Raut wajah Yinjiao tampak gusar dengan barisan urat leher yang menyeruak keluar. Dirinya tidak mengira bila pemuda itu susah untuk ditumbangkan dalam satu kali serangan. Di pihak lawan, dengan menciptakan dua buah pedang Jin Tie berwarna emas di masing-masing tangan Lin Tan, si Ular Emas menuntun tubuh pemuda itu untuk kembali menyerang iblis itu. "Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau langsung menyerangnya!" Teriakan Li Mei seakan tidak didengar oleh kedua temannya. Kecemasan pun mulai muncul di wajah wanita itu. Tanpa diduga, ketika kedua temannya disibukk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Ular Emas   Kedatangan Si Ular Api

    "Apa?!""Tidak mungkin!"Ketika Lin Tan ingin menyerang Yinjiao, tubuh yang terperangkap di dalam teknik segel delapan gerbang neraka perlahan menghilang. Tidak disangka, Iblis itu ternyata telah menipu Lin Tan dan malah muncul tepat di belakang punggung pemuda itu.Perhitungan yang sudah diperkirakan oleh Long Wang untuk menghabisi iblis itu ternyata gagal total. Ketika ia menoleh ke belakang, terlihat Yinjiao tengah melepaskan serangan cepat ke arahnya. Dengan cepat, iblis itu berhasil menyematkan pedang Diyu Yin miliknya ke punggung Lin Tan. Zirah Ular Emas yang telah diperkuat oleh kekuatan dari Dewa Yanluo Wang, si dewa penjaga neraka, buktinya tidak mampu menahan kerasnya pedang neraka yang dimiliki oleh Yinjiao. Alhasil, punggung Lin Tan tertusuk oleh pedang itu hingga menembus ke dada. Pemuda itu terduduk diam sambil menahan tubuhnya yang masih terganjal oleh pedang Diyu Yin milik Yinjiao. Dari bilah pedang iblis itu, darah segar milik Lin Tan menetes jatuh perlahan ke permuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Ular Emas   Giliranku Yang Menyerang!

    "Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berguru dengan Zhurong, si dewa api. Tanpa menggunakan segel terkutuk milik dewa Yanluo Wang pun, aku masih bisa melemparkan iblis itu ke jurang neraka!" Huo She melapisi tubuhnya dengan kobaran api merah. Iblis itu kembali berdiri setelah merasakan tendangan milik Huo She. Di bekas tendangan itu terlihat ada bekas bara api yang sulit dihilangkan. Yinjiao menyadari bila api itu termasuk ke dalam api suci yang dimiliki oleh dewa Zhurong."Sepertinya aku harus lebih berhati-hati saat melawan si bodoh ini," ungkap Yinjiao dalam benaknya. Kali ini iblis itu menyelimuti tubuhnya dengan logam Diyu Yin untuk melindungi tubuhnya dari serangan api suci milik Huo She. Yinjiao seakan memiliki kulit tebal dan kuat yang berasal dari logam itu. "Apa kau sering berubah bentuk seperti seekor ular? Sindir Huo She."Ini adalah zirah Diyu Yin, salah satu zirah terkuat di alam neraka," balas Yinjiao. "Aku tidak peduli!" Sahut Huo She yang menunjuk iblis itu den

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30

Bab terbaru

  • Pendekar Ular Emas   Teman Dari Negeri Tengah

    Di lain tempat, Sheng Guang memilih pergi setelah melihat Lu Buxia menghampiri kembali Lin Tan. Namun sebelum Sheng Guang benar-benar pergi, Long Wang yang melihatnya, menghentikan pria tua itu. "Kau datang jauh-jauh dari negeri tengah hanya untuk pergi setelah melihatku?" ucap Long Wang. Ia menampakkan wujudnya kembali setelah bekerja sama dengan Lu Buxia. Long Wang lari ke pundak Lin Tan dan bicara empat mata dengan Sheng Guang. Tampaknya Ular Emas merasa kalau pria tua itu bukanlah orang sembarangan."Perbincanganmu sepertinya berhasil. Aku turut senang, namun apakah aliansi yang ingin kau buat bisa menjadi lebih besar lagi?" pikir Sheng Guang."Apa maksudmu?" tanya Long Wang."Bila hanya berpusat pada aliansi negeri timur saja, maka wilayah lainnya akan hancur seiring penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh para iblis. Aku datang mewakili raja yang telah menolongmu. Ia memintaku untuk memberikan ini kepadamu," ungkap Sheng Guang.Pria tua itu memberikan gulungan perkamen y

  • Pendekar Ular Emas   Keputusan Sang Raja

    “Dia aneh. Apa mungkin dia seorang cenayang? Tapi dia bilang datang dari kerajaan di negeri tengah? Kerajaan apa?” pikir Lin Tan. Di lain tempat, Lu Buxia akhirnya bisa membodohi raja Hong Can dan membuatnya terjerumus ke lubang yang ia buat sendiri. Raja Hong Can akhirnya menuruti perkataan Lu Buxia untuk undur diri dari pesta meriah itu. Ia menggiring Lu Buxia menuju ke paviliun pribadinya. Di sana, raja Hong Can meminta Lu Buxia menjelaskan tentang apa yang ia ketahui mengenai pencucian harta yang dilakukan oleh raja Hong Can dan para anteknya. Tentunya, informasi itu di dapatkan dari Long Wang yang berhasil mengorek informasi dari teknik melihat masa lalu menggunakan mata Surgawi miliknya. "Lu Buxia, ikan sudah berhasil digiring. Sekarang, kau bisa memancingnya dengan kail yang besar!" ungkap Long Wang. Ia menganalogikan raja Hong Can sebagai ikan yang bodoh. "Kau telah menggelapkan pajak dengan melakukan pencucian semua emas kerajaan. Menggunakan jasa kurir di pasar gelap un

  • Pendekar Ular Emas   Pesta Busuk Hong Can

    "Luar biasa, untuk sebuah kemenangan yang didapatkan dari perjuangan keras kita, raja Hong Can sampai menggelontorkan anggaran yang begitu besar untuk mengadakan pesta ini," sindir Huo She. Ia sama sekali tidak suka dengan sikap sang raja. Ia tidak menyangka bila raja Hong Can begitu gila akan pujian. Sebuah pesta besar atas kemenangan Hong Can yang sebenarnya didapatkan dari perjuangan Lin Tan dan temannya, malah dijadikan bahan politik oleh raja itu. Sungguh busuk! Ia bahkan tidak peduli pada prajurit diluar sana yang masih kehilangan. Dan yang paling menjijikkan adalah justru dirinya yang mendapatkan penghargaan atas keberhasilan untuk mempertahankan Hong Can. Tidak main-main, semua gubernur di beberapa wilayah kerajaan Hong Can sangat memuji sang raja. Semuanya datang, menjilat bagai ular!"Itu yang namanya menjilat," bisik Huo She. "Biarkan saja. Aku tidak peduli dengan urusan para manusia kotor. Kita hanya perlu kekuatan perang Hong Can. Bila raja kotor itu ingin menggunakan

  • Pendekar Ular Emas   Menang?

    "Ini hanyalah awal dari perang besar yang akan bergulir di depan nanti. Kau akan melihat bagaimana giliran kami melakukan invasi!" Mu Yao membeberkan apa yang akan terjadi di depan. Delapan iblis yang tersisa dari raja iblis kuil atas akan menjadi momok mengerikan bagi seluruh negeri di benua Lianhua. Huo Mo mengetahui kekalahan saudaranya, Mu Yao, saat ini. Ia telah mengambil sikap untuk mempersiapkan penyerangan besar-besaran.Dari balik singgasana kuil atas, Huo Mo telah memerintahkan tujuh adiknya yang lain untuk bersiap-siap dengan perang besar yang akan dilakukan oleh mereka. "Kami akan berjalan di muka bumi dan membantai semua makhluk hidup selain kami! Para iblis akan berbondong-bondong untuk melucuti alam ini dan menjadikannya tempat tinggal kami yang baru!" Mu Yao masih berbicara. "Aku tidak peduli." Lin Tan berjalan mendekati tubuh Mu Yao. "Aku akan menghancurkan mereka semua, hingga raja iblis terakhir di lantai seratus," ungkap Lin Tan.Ia telah berdiri tepat di depan

  • Pendekar Ular Emas   Lin Tan Vs Mu Yao

    Dengan begitu cepatnya, tubuh Lin Tan menabrak dinding tebal tersebut. Namun sayangnya, ketika hendak di cek oleh Mu Yao menggunakan pandangan jarak jauh miliknya, ternyata yang menabrak dinding tersebut hanyalah sebuah boneka yang terbuat dari logam Jin Tie. Ia tertipu! Mu Yao merasa kesal karena dirinya seakan sedang dipermainkan oleh pemuda itu."Mata Surgawi memiliki kemampuan untuk melihat masa depan sekitar lima menit ke depan. Dengan kekuatan ini, aku pun bisa menciptakan realita dan ilusi diriku sendiri. Jadi, tanpa perlu berbasa-basi lagi, bagaimana bila kita akhiri saja pertarungannya?" Lin Tan ternyata sedang berdiri di depan Ular Api dan Li Mei.Ia menoleh ke langit dan berteriak ke arah Mu Yao. Terlihat kedua matanya sedang memancarkan mata Surgawi. Energi di sekitar tubuhnya pun memancarkan aura berwarna emas. Ia tidak sedang bermain-main saat ini. "Bukankah itu matamu?" tanya Huo She. Ia baru tersadar ketika melihat penampakan mata Surgawi milik Lin Tan."Benar sekali.

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Serangan Lin Tan

    "Jangan sombong dulu!" Iblis Mu Yao memerintahkan seluruh pasukannya yang tersisa untuk menyerang Lin Tan dan yang lainnya. Serbuan para iblis boneka yang mengenakan pedang, tombak dan beberapa senjata lainnya mulai terlihat. Mereka tampak membagi pasukannya untuk mengarah ke masing-masing musuhnya. Bersamaan dengan itu, para pasukan berkuda yang belum dikerahkan oleh iblis Mu Yao sebelumnya mulai bergerak maju."Huo She! Ikut denganku!" Li Mei maju bersama dengan Ular Api.Keduanya saling melakukan serangan kombinasi elemen angin dan api. Serangan pedang Ular Angin menebas beberapa prajurit boneka iblis yang mengerubungi Li Mei. Di lain sisi, Huo She mengeluarkan semburan api biru untuk membakar beberapa prajurit boneka iblis lainnya. Keduanya saling membelakangi untuk mengamankan posisi masing-masing. Serangan kombinasi antara angin dan api tampaknya masih begitu efektif."Jangan hanya mengayunkan pedang saja! Tebas ke arah

  • Pendekar Ular Emas   Bala Bantuan

    Mereka berdua melangkah perlahan ke arah pasukan iblis Mu Yao. Sang wanita pengendali angin menyerang dari bawah, sedangkan si pengendali api terbang melayang di udara sambil mengendalikan elemen api miliknya. "Dasar kurang ajar! Mereka menciptakan hal bodoh yang tidak berguna!" Mu Yao tampak kesal dengan kemunculan ketiga tornado itu. Seluruh pasukan berkudanya yang berjumlah lima ratus ribu telah dihempaskan begitu mudahnya oleh para tornado. Akhirnya ia harus memerintahkan empat juta pasukan yang tersisa untuk mundur dan mengitari lokasi dari tornado itu. Namun kurang ajarnya, ia malah membuat 99 raksasa miliknya berbaris membentuk dinding untuk menghalau ketiga tornado itu. "Mari kita lihat, apa kalian bisa menumbangkan para raksasa itu?" Mu Yao tersenyum licik. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menyombongkan diri di hadapan musuh-musuhnya."Hei, nenek! Di depan ada barikade para raksasa!" teriak Huo She."Aku tahu! Apa kau tidak punya cara untuk menumbangkan mereka?" te

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Api & Angin

    Dari arah belakang, pasukan berkuda hitam yang terdiri dari lima ratus ribu pasukan sedang melaju begitu cepat ke arah pasukan Lu Buxia. "Huo She! Bakar para kadal dan ular itu!" teriak Li Mei."Dengan senang hati!" Huo She menghentikan langkahnya. Ia menyemburkan api yang begitu besar ke arah pasukan kadal dan ular. BRUAR!!!Li Mei mengayunkan pedangnya dan menghabisi barisan depan para penunggang kuda. SLASH!!!"Lu Buxia!" Li Mei berteriak ke arah panglima perang itu. Lu Buxia segera memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi Cakrabyuha. Cakrabyuha adalah formasi berbentuk cakram, di mana para prajurit akan membentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa lingkaran kecil di dalam lingkaran terluar. Setelah formasi terbentuk, Lu Buxia segera melepaskan diri dari pasukannya dan maju sendirian. Ia menghentikan langkahnya tepat di samping Li Mei. Lu Buxia yang merupakan pengguna elemen bayangan segera memainkan teknik bayangannya dengan membuat sebuah pola menggunakan jari-jem

  • Pendekar Ular Emas   Perang Di Depan Mata!

    Di lain tempat, Mu Yao telah berhasil menuntaskan persiapannya. Lima juta boneka iblis dan pasukan para boneka berwujud raksasa telah berjalan menuju ke arah kerajaan Hong Can."Saatnya untuk meratakan sebuah kerajaan!" Mu Yao menunggangi kuda hitam miliknya. BERSIAP UNTUK PERANG!!!Satu malam telah dilewati. Hari baru kembali muncul, diiringi dengan terbitnya mentari dari ufuk timur. Seluruh panglima perang tengah mengkoordinasikan semua kebutuhan perang ke benteng terluar. Masyarakat diungsikan menuju ke dinding ketiga bagian dalam. Mereka diminta untuk berlindung dan berdiam diri sejenak di sana hingga perang selesai. Li Mei, Huo She dan Lu Buxia membantu suplai senjata dan kebutuhan perang ke dinding terluar. Divisi yang Lu Buxia pimpin berada di wilayah barat. Sejajar dengan arah datangnya para pasukan iblis. "Rencana macam apa ini? Kenapa tidak dipusatkan pada satu sisi dinding saja?" tanya Huo She yang berasal kesal dengan pembagian rencana itu. Ia melihat ada sembilan pa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status