Ucapan Long Wang tidak bisa menghentikan tangis dari pemuda yang kehilangan kedua orang terkasihnya. Jeritan, teriakan, amarah, mengutuk, rasa kasihan, iba, dan bahkan rasa bersalah terus menyelimuti hati Lin Tan.
Di bawah pohon beringin besar nan rindang, diiringi oleh embusan angin yang menerpa lembut, pemuda itu bersumpah di depan kedua makam adiknya."Aku bersumpah atas nama mereka berdua!""Aku akan membunuh seluruh iblis di daratan Lianhua!""Bila perlu, aku akan mendatangi neraka dan menggedor pintu dewa neraka untuk membunuh para iblis yang telah mati dan dijerumuskan ke sana!"Rasa pilu menghinggap di dada Long Wang. Ketika melihat sosok yang begitu hangat kepada kedua adiknya harus perlahan berubah menjadi sosok yang memendam kemarahan yang besar, ia seakan menjadi penjahat yang mengubah seorang manusia yang seharusnya telah mati dan beristirahat dengan tenang menjadi iblis yang baru."Bila sudah selesai temui aku di bawah pohon itu. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ungkap Long Wang."Silahkan bicara, aku akan mendengarkannya." Lin Tan menoleh ke arah ular itu. "Para iblis yang menyerangmu tadi berasal dari gua di wilayah selatan. Ada sebuah ruangan yang begitu besar di dalam gua itu. Ruangan ini dikenal sebagai kuil neraka yang terdiri dari seratus lantai ke bawah tanah," ungkap Long Wang.Lin Tan baru pertama kali mendengar asal muasal para iblis itu. Namun ia tahu beberapa hal dari gua di wilayah selatan.Begitu banyak cerita yang terdengar mengenai para pejuang dari berbagai negeri yang datang untuk menghancurkan seluruh iblis di dalam gua itu. Namun dalam perjalanannya, semua pejuang gagal dan mereka akhirnya berhenti melakukannya.Dan ketika era tertentu, gua yang begitu misterius itu akhirnya disegel oleh empat penguasa di daratan Lianhua. Penguasa negeri utara, barat, timur dan tengah menyatukan kekuatan untuk menciptakan segel terkutuk yang sangat kuat dan akhirnya berhasil menutup gua itu untuk selamanya.Namun, sekitar beberapa hari yang lalu, beberapa iblis dari dalam gua kembali keluar dan menyerang beberapa desa di sekitar wilayah selatan. "Selama lebih dari dua ratus tahun para penyegel gua berjuang agar tidak ada iblis yang keluar lagi, namun sayangnya segel tersebut hancur. Ada lubang di mulut gua yang besarnya kira-kira seukuran sepuluh tubuh orang dewasa," ungkap Long Wang."Lalu apa kelanjutannya?" Tanya Lin Tan."Segel tersebut akan seluruhnya hancur. Teknik terkutuk para penguasa negeri sebelumnya tidak akan bertahan lama. Dan dengan hal itu, para iblis yang telah berkembang biak begitu banyak selama ratusan tahun akan membalaskan dendamnya," ungkap Long Wang."Memangnya apa yang bisa mereka lakukan?" Tanya Lin Tan."Penyerbuan secara besar-besaran ke seluruh penjuru benua Lianhua," ungkap Long Wang.Lin Tan tidak menyangka sama sekali bila dampak ke depannya begitu menakutkan. Ini sama saja seperti melihat akhir dari benua Lianhua."Karena takdir yang begitu mengerikan itu, sekitar enam puluh tahun yang lalu aku diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa lewat raja langit untuk turun ke Lianhua," ucap Long Wang. "Lalu, apa kau berhasil?" Tanya Lin Tan."Tidak, aku justru sial. Kesialanku dimulai dari kegagalan teman seperjalananku yang merupakan seorang pendekar muda," ungkap Long Wang."Kegagalan apa? Aku tidak mengerti," tanya Lin Tan.Ular emas menjelaskan bila dirinya dan pendekar berhasil masuk ke dalam kuil neraka. Namun ketika berada di lantai sepuluh, pendekar itu malah melepaskan semua kekuatan yang diberikan oleh Long Wang."Ia meninggalkanku dan memilih bersekutu dengan iblis di lantai itu. Setelah melihat kenyataan pahit itu, aku pun melarikan diri dari dalam kuil neraka. Namun ketika sampai berada di luar gua, tubuhku justru terpecah belah menjadi beberapa jasad dan jiwa," ungkap Long Wang."Aku tidak menyangka bila ada yang berniat mengkhianati ular manis dan mungil sepertimu," sindir Lin Tan."Maaf, tapi semua hal yang manis dan mungil pun tidak begitu menarik di hadapan para manusia yang haus akan kekuatan," Long Wang menyindir balik. "Lalu kenapa kau tidak kembali ke langit?" Tanya Lin Tan.Long Wang menjelaskan ketika tubuhnya terpecah menjadi beberapa jasad dan jiwa, mereka tidak membiarkannya untuk bersatu lagi. Para jiwa-jiwa yang baru ini malah memilih untuk pergi meninggalkannya sendirian di depan gua busuk itu."Wah, hidupmu sungguh tragis, Bung," sahut Lin Tan. "Terima kasih, aku suka sindiranmu. Bisa lebih ditingkatkan lagi ke sarkas?" Balas Long Wang. Ular itu akhirnya memilih untuk menetap di daratan Lianhua karena kehilangan semua kekuatannya. Ia terjebak di saat dirinya benar-benar terpuruk. Kesedihan dan kekecewaan menyelimuti sorot matanya. Kegagalan di masa lalu seperti menampar dirinya setiap hari."Lalu apa hubungannya denganku?" Tanya Lin Tan."Buatlah perjanjian denganku menggunakan darah kita. Berjanjilah di atas sumpahmu, dan di atas sumpahku, bila kita berdua tidak akan mengkhianati satu sama lain. Dan tujuan terakhir kita adalah memusnahkan seluruh iblis di gua itu!" Ungkap Long Wang yang merasa gusar ketika menceritakan masa lalunya."Sungguh, kau memutar jauh sekali hanya untuk membahas perihal perjanjian ini," sindir Lin Tan. "Itu karena kau perlu mengetahui alasannya!" Seru Long Wang."Baiklah, aku setuju. Kesempatan kedua yang kau berikan akan aku gunakan untuk memusnahkan para iblis itu," ucap Lin Tan.Akhirnya Lin Tan menyayat sedikit jari di salah satu tangannya, sedangkan Long Wang meminta bantuan pemuda itu untuk menyayat kulitnya di ujung ekor. Setetes darah yang menetes jatuh ke bawah menjadi saksi kesungguhan mereka. Darah itu menyatu satu sama lain tepat di atas batu pipih. Darah yang dimiliki oleh Long Wang berwarna emas. Dan ketika kedua darah bercampur, sebuah cahaya terang bersinar sampai berpendar berkali-kali. Dari punggung Lin Tan tercipta sebuah simbol bintang delapan yang menyimbolkan sembilan dewa penjaga."Mulai saat ini, kau adalah pendekar Ular Emas. Kau dapat mengakses semua kekuatanku," ungkap Long Wang."Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Lin Tan."Tentunya mencari diriku yang lain. Jumlahnya sekitar sepuluh ekor," ungkap Long Wang."Apa kau tahu wujud para saudaramu itu?" Tanya Lin Tan."Bentuk mereka bermacam-macam, tapi aku akan tahu melalui energi yang terpancar dari tubuh mereka," ucap Long Wang.Akhirnya keduanya memutuskan untuk berjalan menuju ke negeri yang berada di tengah benua Lianhua. Namun butuh waktu berhari-hari untuk sampai di sana."Aku pikir untuk menemukan semua saudara anehmu akan sangat menyulitkan. Bayangkan saja, para hewan yang bisa bicara beradaptasi di tengah-tengah manusia," pikir Lin Tan.Pemuda itu akhirnya bisa bernapas lega dan menghilangkan beban di pundaknya. Ia mengucapkan selamat tinggal ke arah makam kedua adiknya. Lin Tan akhirnya memilih untuk berjalan terus sambil membawa dendam di hatinya."Cih! Jangan menghina mereka. Para saudaraku lebih hebat soal beradaptasi dari padamu!" Sindir Long Wang.Ular itu memanjat tubuh Lin Tan dan bertengger di pundak kanan teman barunya. Ia begitu menikmati pemandangan sekelilingnya dari atas pundak temannya."Kau itu kecil, susah untuk dilihat, apa lagi bila berada di sekitar semak-semak. Apa menurutmu hal itu bisa dengan mudah untuk ditemukan? Tanya Lin Tan. "Apa! Kecil?! Jangan seenaknya bicara!" Long Wang malah membentak Lin Tan. Ia langsung melompat ke depan dan menghentikan langkah pemuda itu. Kepalanya terangkat sambil menunjukkan leher sendoknya."Apa?" Lin Tan tidak memahami kenapa Long Wang seperti itu."Hei, bocah! Aku adalah Sang Ular Langit yang agung! Aku sebanding dengan raja langit. Bisa dibilang aku adalah temannya. Tubuhku yang kau lihat saat ini hanyalah wadah dari jiwaku yang sesungguhnya!" Jelas Long Wang."Artinya kau bisa berubah bentuk menjadi makhluk lain?" Lin Tan mencoba menyimpulkan."Bukan! Eh, iya benar juga.""Intinya adalah wujudku yang asli jauh lebih besar dari ini!" Ucap Long Wang.Ketika mereka berdua sedang berdebat, suara keras seperti jeritan dan teriakan terdengar dari kejauhan. Suara itu terbawa oleh angin dan sepertinya seakan mencoba meminta p
Senjata yang berasal dari logam Jin Tie mampu menghabisi para iblis hingga mereka hangus tidak tersisa. Efeknya seperti logam perak yang menusuk tubuh vampir, para iblis akan langsung meleleh dan hangus menjadi abu bila terkena senjata yang diciptakan dari logam itu."L–luar biasa!" Lin Tan tercengang. Mulutnya melongo karena merasa takjub akan kekuatan dari Long Wang."Sudah beres! Sekarang saatnya bertemu dengan orang itu!" Long Wang langsung mengendalikan tubuh Lin Tan . Ia segera mendobrak dinding kayu yang membatasi gua tersebut.Para warga yang bersembunyi di dalam gua terlihat berteriak sangat keras. Hal itu membuat Lin Tan juga ikut berteriak."AARGH!!!""Siapa kau?! Apa kau iblis?!" Seorang warga melempari Lin Tan dengan batu."B–bukan! Aku bukan iblis!" Lin Tan membela diri. Ia segera meminta Long Wang untuk melepaskan diri dari tubuhnya. Lin Tan menjadi bulan-bulanan seluruh warga yang memfitnahnya sebagai kaki tangan para iblis. Dengan cepat, Long Wang yang menjadi zira
Sang Ular Emas meminta keduanya untuk segera menunggangi punggungnya. Tapi sebelum itu, Li Mei memeluk beberapa warga desa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Ia berpamitan dengan mereka. Derai air mata terlihat jelas di wajah mereka ketika hendak melepas kepergian seorang wanita perkasa yang dijuluki sebagai pelindung desa. Bagi para warga, Li Mei termasuk sebagai sesepuh yang dituakan."Li Mei, ayo …." Lin Tan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu naik ke atas punggung kuda emas. Ketika Long Wang mulai berlari, Lin Tan yang berada di belakang wanita itu terlihat begitu canggung. Ini adalah pengalaman pertamanya menunggangi seekor kuda bersama dengan seorang wanita. "Ada apa?" Li Mei melirik ke arah pemuda yang berada di belakangnya."T–tidak apa-apa! Hanya saja … a–aku tidak terbiasa berkuda dengan seorang wanita," ungkap Lin Tan yang terlihat berusaha menjaga jarak dari tubuh Li Mei."Oh … kalau begitu biasakanlah mulai dari sekarang," balasnya. Li Mei tidak memperd
"Tidak mungkin! Apa benar ular berwarna merah itu yang kita cari?" Lin Tan merasa ragu. Ia menoleh kembali ke temannya."Tentu saja! Apa kau ingin bilang bahwa aku berbohong?" Long Wang tampak gusar dengan ucapan wadahnya itu. "Aku harus mendekatinya. Kita harus menangkapnya!" Ucap Long Wang lagi.Malam telah datang. Kawasan lembah berbatu di wilayah selatan berubah menjadi begitu dingin. Suara binatang dan serangga malam bergema di sekitar tebing, beriringan dengan angin malam yang berembus hingga menusuk kulit.Di perkemahan yang berada di bawah bukit, para pemburu harta mengerubungi api unggun yang berkobar lumayan besar untuk menghangatkan diri mereka. Semuanya terlihat mengelilingi api hangat itu sambil mengobrol satu sama lain sambil menenggak beberapa gelas arak. Terlihat seseorang di antara mereka yang merupakan ketua sekte pendekar mengangkat gelas kayu yang lumayan besar untuk mengajak semua orang bersulang. Teriakan bernada semangat terdengar lantang dari mulutnya.DEMI KE
"Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.AARRHH!!!Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap."Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin. Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu. "Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit b
"Dasar bodoh! Menyerang tanpa tahu siapa musuhmu? Dasar Ceroboh!" Yinjiao berhasil menghindari serangan Lin Tan yang dikendalikan oleh Long Wang. Dengan cepat, ia mengembalikan serangan Lin Tan dengan mengayunkan cakar di tangan kanannya. Terlihat pancaran energi merah yang melesak lurus menuju ke pemuda itu. "Tidak kena! Hahahaha!" Long Wang berteriak menghina iblis itu. Serangan salah satu cakarnya melewati tubuh Lin Tan. Raut wajah Yinjiao tampak gusar dengan barisan urat leher yang menyeruak keluar. Dirinya tidak mengira bila pemuda itu susah untuk ditumbangkan dalam satu kali serangan. Di pihak lawan, dengan menciptakan dua buah pedang Jin Tie berwarna emas di masing-masing tangan Lin Tan, si Ular Emas menuntun tubuh pemuda itu untuk kembali menyerang iblis itu. "Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau langsung menyerangnya!" Teriakan Li Mei seakan tidak didengar oleh kedua temannya. Kecemasan pun mulai muncul di wajah wanita itu. Tanpa diduga, ketika kedua temannya disibukk
"Apa?!""Tidak mungkin!"Ketika Lin Tan ingin menyerang Yinjiao, tubuh yang terperangkap di dalam teknik segel delapan gerbang neraka perlahan menghilang. Tidak disangka, Iblis itu ternyata telah menipu Lin Tan dan malah muncul tepat di belakang punggung pemuda itu.Perhitungan yang sudah diperkirakan oleh Long Wang untuk menghabisi iblis itu ternyata gagal total. Ketika ia menoleh ke belakang, terlihat Yinjiao tengah melepaskan serangan cepat ke arahnya. Dengan cepat, iblis itu berhasil menyematkan pedang Diyu Yin miliknya ke punggung Lin Tan. Zirah Ular Emas yang telah diperkuat oleh kekuatan dari Dewa Yanluo Wang, si dewa penjaga neraka, buktinya tidak mampu menahan kerasnya pedang neraka yang dimiliki oleh Yinjiao. Alhasil, punggung Lin Tan tertusuk oleh pedang itu hingga menembus ke dada. Pemuda itu terduduk diam sambil menahan tubuhnya yang masih terganjal oleh pedang Diyu Yin milik Yinjiao. Dari bilah pedang iblis itu, darah segar milik Lin Tan menetes jatuh perlahan ke permuk
"Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berguru dengan Zhurong, si dewa api. Tanpa menggunakan segel terkutuk milik dewa Yanluo Wang pun, aku masih bisa melemparkan iblis itu ke jurang neraka!" Huo She melapisi tubuhnya dengan kobaran api merah. Iblis itu kembali berdiri setelah merasakan tendangan milik Huo She. Di bekas tendangan itu terlihat ada bekas bara api yang sulit dihilangkan. Yinjiao menyadari bila api itu termasuk ke dalam api suci yang dimiliki oleh dewa Zhurong."Sepertinya aku harus lebih berhati-hati saat melawan si bodoh ini," ungkap Yinjiao dalam benaknya. Kali ini iblis itu menyelimuti tubuhnya dengan logam Diyu Yin untuk melindungi tubuhnya dari serangan api suci milik Huo She. Yinjiao seakan memiliki kulit tebal dan kuat yang berasal dari logam itu. "Apa kau sering berubah bentuk seperti seekor ular? Sindir Huo She."Ini adalah zirah Diyu Yin, salah satu zirah terkuat di alam neraka," balas Yinjiao. "Aku tidak peduli!" Sahut Huo She yang menunjuk iblis itu den