Beranda / Fantasi / Pendekar Ular Emas / Serangan Di Lembah Berbatu

Share

Serangan Di Lembah Berbatu

Penulis: Mangata
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-28 18:49:36

"Tidak mungkin! Apa benar ular berwarna merah itu yang kita cari?" Lin Tan merasa ragu. Ia menoleh kembali ke temannya.

"Tentu saja! Apa kau ingin bilang bahwa aku berbohong?" Long Wang tampak gusar dengan ucapan wadahnya itu.

"Aku harus mendekatinya. Kita harus menangkapnya!" Ucap Long Wang lagi.

Malam telah datang. Kawasan lembah berbatu di wilayah selatan berubah menjadi begitu dingin. Suara binatang dan serangga malam bergema di sekitar tebing, beriringan dengan angin malam yang berembus hingga menusuk kulit.

Di perkemahan yang berada di bawah bukit, para pemburu harta mengerubungi api unggun yang berkobar lumayan besar untuk menghangatkan diri mereka. Semuanya terlihat mengelilingi api hangat itu sambil mengobrol satu sama lain sambil menenggak beberapa gelas arak.

Terlihat seseorang di antara mereka yang merupakan ketua sekte pendekar mengangkat gelas kayu yang lumayan besar untuk mengajak semua orang bersulang. Teriakan bernada semangat terdengar lantang dari mulutnya.

DEMI KEMENANGAN KITA!!!

Sorak-sorai balasan terdengar dari beberapa orang yang memeriahkan acara minum-minum itu. Mereka berupaya menyemangati diri sendiri sebelum berperang pada esok harinya.

Di sisi lain, Lin Tan beserta kedua temannya memilih untuk beristirahat sejenak dengan menghangatkan diri mereka di depan api unggun berukuran kecil. Lin Tan mendekap tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Sesekali ia menggosok kedua telapak tangannya untuk menciptakan hawa hangat. Terasa suhu di lembah itu semakin turun dan udara bertambah semakin dingin.

Li Mei yang duduk di samping pemuda itu membuat racikan teh melati dari tas selempang yang ia bawa. Secara bergantian, ia menyeduhkan segelas teh hangat untuk kedua temannya. Sambil menatap langit malam yang berbintang, ketika nya meneguk teh hangat buatan Li Mei dengan rasa syukur.

"Di mana Long Wang?" Lin Tan tidak melihat batang hidung si Ular Emas. Dari tadi kedua matanya terus melirik ke sana-kemari untuk menemukan ular itu.

"Ia mengintip para kawanan pemburu harta di pinggiran tebing sana." Li Mei menunjukkan lokasi keberadaan Long Wang.

Li Mei mempergunakan kemampuannya untuk merasakan energi milik tuannya, si Ular Emas, yang merupakan salah satu dari kekuatan yang diberikan Long Wang untuk dirinya. Dan saalah satu kekuatan dari bola jiwa milik Ular Emas adalah kunci yang dimiliki Li Mei agar selalu awet muda.

Tapi beberapa detik kemudian, sensor energi milik wanita itu mendeteksi adanya kehadiran makhluk lain dengan jumlah banyak yang sedang menuju ke arah lembah berbatu.

"Semuanya, kita kedatangan tamu tidak diundang," ungkapnya. Li Mei berdiri dan mematikan api unggun yang berada di depannya. Pedang Ular Angin yang tersemat di pinggangnya telah ditarik olehnya untuk berjaga-jaga.

"Tamu tidak diundang? Apa mereka iblis? Lin Tan yang baru saja merebahkan diri dan berusaha untuk terlelap tidur harus kembali terbangun.

"Tidak seperti biasanya, jumlah gerombolan iblis ini sangatlah banyak!" Li Mei terkejut ketika merasakan pancaran energi dari seluruh makhluk itu.

Long Wang yang sedari tadi terus mengintip mereka yang sedang berkumpul di bawah bukit langsung teralihkan oleh pancaran energi yang begitu banyak. Ketika ia menggunakan mata yang mampu melihat keadaan seperti saat siang hari, Long Wang menyaksikan sejumlah iblis bersayap berukuran sekecil burung walet sedang terbang menuju ke arahnya.

Penglihatan siang hari adalah salah satu kekuatan mata milik Long Wang yang mampu melihat segala sesuatunya seperti keadaan pada siang hari. Mata itu juga bisa memfokuskan pandangannya dengan memperbesar jarak melihatnya menjadi seratus kali lipat.

"Mereka adalah prajurit dari iblis kuil atas!" Long Wang segera beralih menuju ke tempat kedua temannya.

Di wilayah selatan terdapat sebuah gua yang terdiri dari dua kuil neraka. Kuil yang berada bagian bawah memiliki sepuluh lantai dan dihuni oleh sekumpulan iblis dan juga sang raja. Sepuluh kuil itu disebut juga sebagai kuil neraka bawah.

Sedangkan kuil yang berada di atas, tepatnya yang berada di permukaan gua memiliki sepuluh bangunan kuil yang didiami oleh masing-masing raja iblis. Sepuluh kuil itu disebut sebagai kuil neraka atas.

Dan para prajurit iblis bersayap yang mendatangi mereka merupakan salah satu hadiah dari salah satu raja iblis di kuil neraka atas.

"Kita harus segera pergi dari sini! Mereka adalah para iblis pemakan tulang!" Long Wang memandu keduanya untuk mengikutinya dan bersembunyi di balik jalan sempit yang diapit oleh dua batu besar.

"Tunggu sebentar! Apa maksudmu dengan tulang? Apa mereka memakan tulang?!" Lin Tan melongo ketika mengetahui jenis makanan yang dimakan oleh blis itu.

"Gawat! Jalan ini buntu! Hanya ada bebatuan di kanan dan kiri!" Li Mei merasa panik ketika melihat ujung dari jalan sempit yang mereka lewati.

"Tetaplah bersembunyi disini. Bila perlu, coba turunkan pancaran energi kalian agar mereka tidak bisa mendeteksi kita di sini." Long Wang berusaha mendeteksi gerombolan para iblis bersayap itu lagi.

"Kurasa mereka akan lebih berfokus pada gerombolan yang berada di bawah bukit. Ini dapat menguntungkan kita." Li Mei berasumsi bila yang akan menjadi mangsa utama adalah para manusia pencari harta.

Lin Tan segera menegur wanita itu. Ia tidak menyangka bila Li Mei sempat berpikir untuk menumbalkan para pemburu harta yang berada di bawah bukit itu.

"Apa kita tidak punya pilihan lain selain mengorbankan mereka semua?" Lin Tan menoleh ke temannya.

Ular Emas memberikan Lin Tan pilihan. Bila mereka menyerang semua iblis itu, maka akan membutuhkan waktu yang lama. Tapi bila mereka mendatangi sarangnya dan menarik paksa raja iblis neraka atas untuk keluar, kemungkinan besar mereka bisa lolos dari cengkeraman kematian.

"Berapa jarak sarang mereka dari sini?" Tanya Lin Tan.

"Cukup dekat bila kita bergegas pergi sekarang! Dan sebaiknya kita mengitari gerombolan iblis-iblis itu. Aku tidak mau bertegur sapa dengan mereka," pikir Long Wang.

Serangan para iblis bersayap telah dimulai. Jeritan dan teriakan para pemburu harta melengking keras bergema ke seluruh penjuru lembah berbatu. Lin Tan dan kedua temannya bergerak dengan mengendap-endap dan sesekali bersembunyi dari pandangan para iblis bersayap.

"Kenapa misi ini menjadi sangat rumit?! Seharusnya kita datang ke sini hanya untuk mencari saudaramu saja." Li Mei menggerutu. Ia melirik ke arah Long Wang.

"Aku juga merasa heran, namun apa boleh buat," sahut Long Wang.

Ular kecil itu segera bergabung dengan Lin Tan dan menggunakan zirah Ular Emas untuk melindungi tubuh pemuda itu. Li Mei yang berada di samping keduanya mulai menggunakan energi perlindungan dari angin miliknya yang wujudnya berupa medan energi berbentuk bola yang membungkus dirinya.

Ketiganya segera bergegas melewati celah sempit di antara celah-celah tebing batu. Mereka menghindari serangan para iblis bersayap untuk meminimalisir cidera dan juga untuk menghemat waktu.

"Jangan sampai ketahuan oleh mereka, mengerti!" Long Wang menggunakan kontak batin untuk mewanti-wanti Lin Tan dan juga Li Mei.

Bab terkait

  • Pendekar Ular Emas   Raja Iblis Yinjiao 

    "Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.AARRHH!!!Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap."Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin. Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu. "Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pendekar Ular Emas   Segel Dewa Yanluo Wang 

    "Dasar bodoh! Menyerang tanpa tahu siapa musuhmu? Dasar Ceroboh!" Yinjiao berhasil menghindari serangan Lin Tan yang dikendalikan oleh Long Wang. Dengan cepat, ia mengembalikan serangan Lin Tan dengan mengayunkan cakar di tangan kanannya. Terlihat pancaran energi merah yang melesak lurus menuju ke pemuda itu. "Tidak kena! Hahahaha!" Long Wang berteriak menghina iblis itu. Serangan salah satu cakarnya melewati tubuh Lin Tan. Raut wajah Yinjiao tampak gusar dengan barisan urat leher yang menyeruak keluar. Dirinya tidak mengira bila pemuda itu susah untuk ditumbangkan dalam satu kali serangan. Di pihak lawan, dengan menciptakan dua buah pedang Jin Tie berwarna emas di masing-masing tangan Lin Tan, si Ular Emas menuntun tubuh pemuda itu untuk kembali menyerang iblis itu. "Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau langsung menyerangnya!" Teriakan Li Mei seakan tidak didengar oleh kedua temannya. Kecemasan pun mulai muncul di wajah wanita itu. Tanpa diduga, ketika kedua temannya disibukk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Ular Emas   Kedatangan Si Ular Api

    "Apa?!""Tidak mungkin!"Ketika Lin Tan ingin menyerang Yinjiao, tubuh yang terperangkap di dalam teknik segel delapan gerbang neraka perlahan menghilang. Tidak disangka, Iblis itu ternyata telah menipu Lin Tan dan malah muncul tepat di belakang punggung pemuda itu.Perhitungan yang sudah diperkirakan oleh Long Wang untuk menghabisi iblis itu ternyata gagal total. Ketika ia menoleh ke belakang, terlihat Yinjiao tengah melepaskan serangan cepat ke arahnya. Dengan cepat, iblis itu berhasil menyematkan pedang Diyu Yin miliknya ke punggung Lin Tan. Zirah Ular Emas yang telah diperkuat oleh kekuatan dari Dewa Yanluo Wang, si dewa penjaga neraka, buktinya tidak mampu menahan kerasnya pedang neraka yang dimiliki oleh Yinjiao. Alhasil, punggung Lin Tan tertusuk oleh pedang itu hingga menembus ke dada. Pemuda itu terduduk diam sambil menahan tubuhnya yang masih terganjal oleh pedang Diyu Yin milik Yinjiao. Dari bilah pedang iblis itu, darah segar milik Lin Tan menetes jatuh perlahan ke permuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Ular Emas   Giliranku Yang Menyerang!

    "Jangan samakan aku denganmu. Aku sudah berguru dengan Zhurong, si dewa api. Tanpa menggunakan segel terkutuk milik dewa Yanluo Wang pun, aku masih bisa melemparkan iblis itu ke jurang neraka!" Huo She melapisi tubuhnya dengan kobaran api merah. Iblis itu kembali berdiri setelah merasakan tendangan milik Huo She. Di bekas tendangan itu terlihat ada bekas bara api yang sulit dihilangkan. Yinjiao menyadari bila api itu termasuk ke dalam api suci yang dimiliki oleh dewa Zhurong."Sepertinya aku harus lebih berhati-hati saat melawan si bodoh ini," ungkap Yinjiao dalam benaknya. Kali ini iblis itu menyelimuti tubuhnya dengan logam Diyu Yin untuk melindungi tubuhnya dari serangan api suci milik Huo She. Yinjiao seakan memiliki kulit tebal dan kuat yang berasal dari logam itu. "Apa kau sering berubah bentuk seperti seekor ular? Sindir Huo She."Ini adalah zirah Diyu Yin, salah satu zirah terkuat di alam neraka," balas Yinjiao. "Aku tidak peduli!" Sahut Huo She yang menunjuk iblis itu den

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Ular Emas   Segel Sementara

    "Apa yang ia katakan?" Li Mei kurang menyimak dengan apa yang diucapkan oleh temannya.Tapi ketika ia menoleh ke atas langit, seluruh awan hitam yang berkumpul di atas gunung api perlahan mulai tersingkir. Mereka lenyap ketika sinar yang begitu terang menembus lapisan awan dan memantul hingga ke permukaan tanah.Dimulai dengan puluhan pedang mengiringi barisan ribuan pedang yang tercipta dari logam Jin Tie turun, mereka perlahan jatuh menuju ke bawah, tepat berada di atas mereka berempat. Bagaikan rintik air hujan yang semula pelan dan perlahan kian bertambah deras, ribuan pedang itu jatuh tanpa halangan sedikit pun. "Teknik pengadilan seribu pedang!"Pemuda itu mengayunkan kedua tangannya yang sedang terangkat ke atas. Seketika ribuan pedang Jin Tie jatuh dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka menghujani para iblis yang terlihat kalang kabut, berusaha untuk pergi dan menghindari setiap bilah pedang yang tidak berhenti menga

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Pendekar Ular Emas   Menuju Ke Perbatasan

    "Lalu, setelah ini kita harus apa?" Huo She menoleh ke kakak tertuanya yang sedang menatap jauh ke arah gua selatan. Long Wang merasakan dirinya belum cukup kuat untuk bisa mengalahkan seluruh iblis di dalam kuil neraka. Kekecewaan membanjiri pikirannya hingga membuatnya menunduk tanpa berkata apa-apa."Long Wang, ini semua belum berakhir. Kita masih bisa memperbaikinya. Berikan saja perintahmu, maka kami akan mengikutinya," ucap Lin Tan yang duduk tepat di sebelah ular mungil itu. "Aku tahu itu, namun perjalanan ini akan sangat panjang. Apa kau yakin ingin melanjutkannya? Bila hanya kita saja, kedamaian di benua ini mungkin tidak akan pernah terjadi," pikir Long Wang yang merasa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki semuanya lagi. Lin Tan mengusap kepala si Ular Emas dengan begitu lembutnya. Tanpa sadar, ia membagi ingatannya kepada Long Wang melalui kontak batin. Hari di mana Lin Tan masih berada di desanya, hidup dalam kedamaian di setiap harinya. Bersama kedua adiknya, ia perg

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Pendekar Ular Emas   Putri Yang Tersesat

    "Kuharap Li Mei dan juga dua ular itu bisa akur," ungkap Lin Tan yang sedang berada di pinggiran danau.Di lain sisi, Li Mei menggunakan keterampilan memasaknya dan mulai membuat makan siang untuk mereka semua. Wanita itu membersihkan daging rusa yang dibawanya dari desa. Dengan sedikit menambahkan garam serta bumbu-bumbu dasar, ia membakar daging itu tepat di atas api yang membara."Perjalanan ini sangat melelahkan." Pemuda itu menguap sambil menampung air ke botol kayu yang berada di genggaman tangannya.Terasa semilir angin yang menyapa membuat kedua mata Lin Tan perlahan menutup. Sejauh mata memandang, ia dimanjakan oleh rerumputan hijau beserta ilalang yang tanpa sadar menghipnotis dirinya untuk tidur. Sayangnya ketika hendak menutup kedua matanya, Lin Tan teringat tugasnya untuk membawakan air bagi teman-temannya. Akhirnya ia memilih untuk kembali ke tempat teman-temannya berada."Lebih baik kita mengunjungi Yinghua terlebih dulu, kerajaan itu berada di wilayah paling timur dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Pendekar Ular Emas   Kemunculan Sepuluh Iblis 

    "Menurutmu wajahku ada tampang penjahat? Bagaimana mungkin aku menculiknya?!" Lin Tan merasa gusar menanggapi ucapan teman-temannya. Anak perempuan itu terlihat diam saja dan bahkan tidak membela Lin Tan dengan mengeluarkan penjelasan apa pun. Akhirnya, pemuda itu yang harus berupaya keras menjelaskan rentetan kejadian sebenarnya kepada ketiga temannya. "Hai, siapa namamu? Kau berasal dari mana?" Setelah mendengarkan semuanya, Li Mei mengakui kebenaran dari pernyataan pemuda itu. Lalu ia segera menundukkan tubuhnya dan bertanya kepada anak perempuan di depannya. Li Mei memperhalus ucapannya agar anak itu tidak merasa ketakutan."Namaku adalah Fang Hua. Aku adalah seorang putri yang berasal dari kerajaan Hong Can yang berada di negeri paling timur." Anak itu akhirnya mau bicara. Penjelasannya cukup singkat, namun membuat ketiga orang yang baru melihatnya begitu terkejut."Hong Can?" Huo She sama sekali tidak menyangka bisa bertemu dengan seorang putri dari kerajaan yang akan mereka d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01

Bab terbaru

  • Pendekar Ular Emas   Teman Dari Negeri Tengah

    Di lain tempat, Sheng Guang memilih pergi setelah melihat Lu Buxia menghampiri kembali Lin Tan. Namun sebelum Sheng Guang benar-benar pergi, Long Wang yang melihatnya, menghentikan pria tua itu. "Kau datang jauh-jauh dari negeri tengah hanya untuk pergi setelah melihatku?" ucap Long Wang. Ia menampakkan wujudnya kembali setelah bekerja sama dengan Lu Buxia. Long Wang lari ke pundak Lin Tan dan bicara empat mata dengan Sheng Guang. Tampaknya Ular Emas merasa kalau pria tua itu bukanlah orang sembarangan."Perbincanganmu sepertinya berhasil. Aku turut senang, namun apakah aliansi yang ingin kau buat bisa menjadi lebih besar lagi?" pikir Sheng Guang."Apa maksudmu?" tanya Long Wang."Bila hanya berpusat pada aliansi negeri timur saja, maka wilayah lainnya akan hancur seiring penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh para iblis. Aku datang mewakili raja yang telah menolongmu. Ia memintaku untuk memberikan ini kepadamu," ungkap Sheng Guang.Pria tua itu memberikan gulungan perkamen y

  • Pendekar Ular Emas   Keputusan Sang Raja

    “Dia aneh. Apa mungkin dia seorang cenayang? Tapi dia bilang datang dari kerajaan di negeri tengah? Kerajaan apa?” pikir Lin Tan. Di lain tempat, Lu Buxia akhirnya bisa membodohi raja Hong Can dan membuatnya terjerumus ke lubang yang ia buat sendiri. Raja Hong Can akhirnya menuruti perkataan Lu Buxia untuk undur diri dari pesta meriah itu. Ia menggiring Lu Buxia menuju ke paviliun pribadinya. Di sana, raja Hong Can meminta Lu Buxia menjelaskan tentang apa yang ia ketahui mengenai pencucian harta yang dilakukan oleh raja Hong Can dan para anteknya. Tentunya, informasi itu di dapatkan dari Long Wang yang berhasil mengorek informasi dari teknik melihat masa lalu menggunakan mata Surgawi miliknya. "Lu Buxia, ikan sudah berhasil digiring. Sekarang, kau bisa memancingnya dengan kail yang besar!" ungkap Long Wang. Ia menganalogikan raja Hong Can sebagai ikan yang bodoh. "Kau telah menggelapkan pajak dengan melakukan pencucian semua emas kerajaan. Menggunakan jasa kurir di pasar gelap un

  • Pendekar Ular Emas   Pesta Busuk Hong Can

    "Luar biasa, untuk sebuah kemenangan yang didapatkan dari perjuangan keras kita, raja Hong Can sampai menggelontorkan anggaran yang begitu besar untuk mengadakan pesta ini," sindir Huo She. Ia sama sekali tidak suka dengan sikap sang raja. Ia tidak menyangka bila raja Hong Can begitu gila akan pujian. Sebuah pesta besar atas kemenangan Hong Can yang sebenarnya didapatkan dari perjuangan Lin Tan dan temannya, malah dijadikan bahan politik oleh raja itu. Sungguh busuk! Ia bahkan tidak peduli pada prajurit diluar sana yang masih kehilangan. Dan yang paling menjijikkan adalah justru dirinya yang mendapatkan penghargaan atas keberhasilan untuk mempertahankan Hong Can. Tidak main-main, semua gubernur di beberapa wilayah kerajaan Hong Can sangat memuji sang raja. Semuanya datang, menjilat bagai ular!"Itu yang namanya menjilat," bisik Huo She. "Biarkan saja. Aku tidak peduli dengan urusan para manusia kotor. Kita hanya perlu kekuatan perang Hong Can. Bila raja kotor itu ingin menggunakan

  • Pendekar Ular Emas   Menang?

    "Ini hanyalah awal dari perang besar yang akan bergulir di depan nanti. Kau akan melihat bagaimana giliran kami melakukan invasi!" Mu Yao membeberkan apa yang akan terjadi di depan. Delapan iblis yang tersisa dari raja iblis kuil atas akan menjadi momok mengerikan bagi seluruh negeri di benua Lianhua. Huo Mo mengetahui kekalahan saudaranya, Mu Yao, saat ini. Ia telah mengambil sikap untuk mempersiapkan penyerangan besar-besaran.Dari balik singgasana kuil atas, Huo Mo telah memerintahkan tujuh adiknya yang lain untuk bersiap-siap dengan perang besar yang akan dilakukan oleh mereka. "Kami akan berjalan di muka bumi dan membantai semua makhluk hidup selain kami! Para iblis akan berbondong-bondong untuk melucuti alam ini dan menjadikannya tempat tinggal kami yang baru!" Mu Yao masih berbicara. "Aku tidak peduli." Lin Tan berjalan mendekati tubuh Mu Yao. "Aku akan menghancurkan mereka semua, hingga raja iblis terakhir di lantai seratus," ungkap Lin Tan.Ia telah berdiri tepat di depan

  • Pendekar Ular Emas   Lin Tan Vs Mu Yao

    Dengan begitu cepatnya, tubuh Lin Tan menabrak dinding tebal tersebut. Namun sayangnya, ketika hendak di cek oleh Mu Yao menggunakan pandangan jarak jauh miliknya, ternyata yang menabrak dinding tersebut hanyalah sebuah boneka yang terbuat dari logam Jin Tie. Ia tertipu! Mu Yao merasa kesal karena dirinya seakan sedang dipermainkan oleh pemuda itu."Mata Surgawi memiliki kemampuan untuk melihat masa depan sekitar lima menit ke depan. Dengan kekuatan ini, aku pun bisa menciptakan realita dan ilusi diriku sendiri. Jadi, tanpa perlu berbasa-basi lagi, bagaimana bila kita akhiri saja pertarungannya?" Lin Tan ternyata sedang berdiri di depan Ular Api dan Li Mei.Ia menoleh ke langit dan berteriak ke arah Mu Yao. Terlihat kedua matanya sedang memancarkan mata Surgawi. Energi di sekitar tubuhnya pun memancarkan aura berwarna emas. Ia tidak sedang bermain-main saat ini. "Bukankah itu matamu?" tanya Huo She. Ia baru tersadar ketika melihat penampakan mata Surgawi milik Lin Tan."Benar sekali.

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Serangan Lin Tan

    "Jangan sombong dulu!" Iblis Mu Yao memerintahkan seluruh pasukannya yang tersisa untuk menyerang Lin Tan dan yang lainnya. Serbuan para iblis boneka yang mengenakan pedang, tombak dan beberapa senjata lainnya mulai terlihat. Mereka tampak membagi pasukannya untuk mengarah ke masing-masing musuhnya. Bersamaan dengan itu, para pasukan berkuda yang belum dikerahkan oleh iblis Mu Yao sebelumnya mulai bergerak maju."Huo She! Ikut denganku!" Li Mei maju bersama dengan Ular Api.Keduanya saling melakukan serangan kombinasi elemen angin dan api. Serangan pedang Ular Angin menebas beberapa prajurit boneka iblis yang mengerubungi Li Mei. Di lain sisi, Huo She mengeluarkan semburan api biru untuk membakar beberapa prajurit boneka iblis lainnya. Keduanya saling membelakangi untuk mengamankan posisi masing-masing. Serangan kombinasi antara angin dan api tampaknya masih begitu efektif."Jangan hanya mengayunkan pedang saja! Tebas ke arah

  • Pendekar Ular Emas   Bala Bantuan

    Mereka berdua melangkah perlahan ke arah pasukan iblis Mu Yao. Sang wanita pengendali angin menyerang dari bawah, sedangkan si pengendali api terbang melayang di udara sambil mengendalikan elemen api miliknya. "Dasar kurang ajar! Mereka menciptakan hal bodoh yang tidak berguna!" Mu Yao tampak kesal dengan kemunculan ketiga tornado itu. Seluruh pasukan berkudanya yang berjumlah lima ratus ribu telah dihempaskan begitu mudahnya oleh para tornado. Akhirnya ia harus memerintahkan empat juta pasukan yang tersisa untuk mundur dan mengitari lokasi dari tornado itu. Namun kurang ajarnya, ia malah membuat 99 raksasa miliknya berbaris membentuk dinding untuk menghalau ketiga tornado itu. "Mari kita lihat, apa kalian bisa menumbangkan para raksasa itu?" Mu Yao tersenyum licik. Ia mengangkat kepalanya ke atas, mencoba menyombongkan diri di hadapan musuh-musuhnya."Hei, nenek! Di depan ada barikade para raksasa!" teriak Huo She."Aku tahu! Apa kau tidak punya cara untuk menumbangkan mereka?" te

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Api & Angin

    Dari arah belakang, pasukan berkuda hitam yang terdiri dari lima ratus ribu pasukan sedang melaju begitu cepat ke arah pasukan Lu Buxia. "Huo She! Bakar para kadal dan ular itu!" teriak Li Mei."Dengan senang hati!" Huo She menghentikan langkahnya. Ia menyemburkan api yang begitu besar ke arah pasukan kadal dan ular. BRUAR!!!Li Mei mengayunkan pedangnya dan menghabisi barisan depan para penunggang kuda. SLASH!!!"Lu Buxia!" Li Mei berteriak ke arah panglima perang itu. Lu Buxia segera memerintahkan pasukannya untuk membuat formasi Cakrabyuha. Cakrabyuha adalah formasi berbentuk cakram, di mana para prajurit akan membentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa lingkaran kecil di dalam lingkaran terluar. Setelah formasi terbentuk, Lu Buxia segera melepaskan diri dari pasukannya dan maju sendirian. Ia menghentikan langkahnya tepat di samping Li Mei. Lu Buxia yang merupakan pengguna elemen bayangan segera memainkan teknik bayangannya dengan membuat sebuah pola menggunakan jari-jem

  • Pendekar Ular Emas   Perang Di Depan Mata!

    Di lain tempat, Mu Yao telah berhasil menuntaskan persiapannya. Lima juta boneka iblis dan pasukan para boneka berwujud raksasa telah berjalan menuju ke arah kerajaan Hong Can."Saatnya untuk meratakan sebuah kerajaan!" Mu Yao menunggangi kuda hitam miliknya. BERSIAP UNTUK PERANG!!!Satu malam telah dilewati. Hari baru kembali muncul, diiringi dengan terbitnya mentari dari ufuk timur. Seluruh panglima perang tengah mengkoordinasikan semua kebutuhan perang ke benteng terluar. Masyarakat diungsikan menuju ke dinding ketiga bagian dalam. Mereka diminta untuk berlindung dan berdiam diri sejenak di sana hingga perang selesai. Li Mei, Huo She dan Lu Buxia membantu suplai senjata dan kebutuhan perang ke dinding terluar. Divisi yang Lu Buxia pimpin berada di wilayah barat. Sejajar dengan arah datangnya para pasukan iblis. "Rencana macam apa ini? Kenapa tidak dipusatkan pada satu sisi dinding saja?" tanya Huo She yang berasal kesal dengan pembagian rencana itu. Ia melihat ada sembilan pa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status