Share

646. Petaka di Gunung Sereh Awi

Lingga tengah berbaring di sebuah batu pipih di dekat air terjun. Pemuda itu memandangi langit biru dengan awan-awan yang bergerak pelan. “Aku mulai bosan karena aku tidak melakukan apa pun sejak tadi, padahal biasanya aku sedang berlatih sekarang. Berlibur tidak semenyenangkan yang aku pikirkan.”

Lingga berbalik, menghadap deburan air terjun. Ia tiba-tiba memejamkan mata ketika mengingat peristiwa dirinya membaca surat dari Ki Petot. Tubuhnya bergetar dan dadanya menjadi sangat sesak. “Aki. Aku sangat merindukanmu. Sampai saat ini, aku masih tidak percaya kau sudah meninggalkanku.”

“Aku sungguh menyesal karena tidak menghabiskan banyak waktu denganmu. Andai saja aku mendengarkan kata-katamu saat itu, mungkin keadaannya akan berbeda sekarang.”

Lingga menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. “Tidak. Aku tidak boleh menyalahkan takdir kematian seseorang. Aki sudah menjagaku dengan sangat baik hingga akhir hayatnya. Aku hanya akan menyakiti Aki jika aku tidak merelakan kepergiannya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Drahafsah Nasution
terima kasih athor tp jgn kelamaan dong crtnya jd kurang menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status