Share

454. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Bangasera dengan cepat melesatkan sisik-sisik ularnya ke arah Tarusbawa. Sisik-sisik ular itu kemudian berubah menjadi ular siluman berbisa. “Kau harus membayar dosa-dosamu karena kau sudah membuatku terlihat bodoh di hadapan Gusti Totok Surya, Tarusbawa!”

“Jangan menyalahkan orang lain karena kebodohanmu sendiri, Bangasera.” Tarusbawa melesatkan kedua rantainya yang langsung menghabisi seluruh ular berbisa datang yang menyerang. Rantai itu kemudian menyerang Bangasera, tetapi Bangasera berhasil menghindar dengan cara melompat ke atas.

Bangasera melayangkan serangan jarak jauh, kemudian mundur beberapa tombak ke belakang. “Gawat. Aku tidak mungkin bisa menghadapi Tarusbawa dengan keadaanku saat ini.”

Tarusbawa kembali melesatkan kembali kedua rantainya, lantas menarik tubuhnya ke arah Bangasera berada. Ia menggunakan jurus kaki petir untuk mendorong tubuhnya lebih cepat.

Bangasera terperangah ketika secara tiba-tiba Tarusbawa sudah berada di depannya dengan satu tangan yang sudah bers
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status