Share

436. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Lingga serasa ditarik ke titik semula secara tiba-tiba. Begitu membuka mata, ia melihat dirinya masih duduk bersila di atas batu. Tatapannya segera mengedar ke sekeliling di mana hanya ada sungai, air terjun dan pepohonan di sekelilingnya.

“Ruangan yang dikelilingi asap putih itu nyatanya adalah sebuah ruangan istana. Aku melihat Prabu Nilakendra tengah duduk di kursi singgasana di mana ada seorang pria dan seorang wanita berdiri di sampingnya. Selain itu, aku melihat aki, paman Limbur Kancana dan tiga pendekar lain yang aku duga sebagai pendekar Sayap Putih. Mungkinkah ini semacam gambaran masa lalu?”

Lingga mendongak ke langit, mengembus napas panjang. Ia mengamati kedua tangan, lalu beralih pada wajahnya di aliran air yang tenang. “Bukan saatnya aku memikirkan hal itu sekarang. Paman, Sekar Sari dan para pendekar lain sedang berjuang keras saat ini. Aku tidak boleh kalah dengan mereka.”

Lingga kembali duduk bersila, menyatukan kepalan tangan di depan dada, memejamkan mata. Dua caha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Drahafsah Nasution
kok crt ttg lingga sangat sedikit berbanding terbalik dgn pendekar2 hitam, jd kurang menarik athr
goodnovel comment avatar
Reneta162829
kagok bgt woy anjir ah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status