Share

338. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Tarusbawa melompat ke puncak pohon yang berhadapan langsung dengan Wulung yang tengah tersenyum angkuh padanya. Ia memperhatikan pendekar bekulit hitam legam itu lekat-lekat, menjentikkan jari di belakang punggung.

“Dia pastilah pendekar yang bernama Wulung,” gumam Tarusbawa dengan tatapan menyelidik, “anggota Cakar Setan yang paling kuat di antara yang lain.”

Wulung terkekeh seraya mengayun-ayunkan tali cambuknya. “Aku tidak pernah menyangka jika kau akan muncul dengan sendirinya di hadapanku setelah selama bertahun-tahun lamanya aku mencarimu, Tarusbawa. Ini pastilah hari keberuntunganku. Apakah kau bersiap untuk mati?”

Wulung tersenyum bengis, menatap penuh selidik. “Wajahmu sepertinya sangat buruk hingga kau tidak ingin seorang pun melihatnya. Tapi itu bukan masalah bagiku. Hal yang terpenting bagiku saat ini adalah kepalamu.”

Tarusbawa melesatkan tombak perak ke arah pasukan Wulung dengan gerakan senyap.

Wulung berdecak, memelotot tajam karena merasa diabaikan. “Aku pastikan aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status