Share

341. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Tarusbawa segera menyamakan langkah kaki, berlari bersisian dengan tiruan Limbur Kancana. Ia kembali mengawasi keadaan sekeliling, menatap tajam ke depan. Hawa keberadaan dua pendekar yang sempat dirinya rasakan semakin kuat dari waktu ke waktu.

Tarusbawa dan tiruan Limbur Kancana melompati satu per satu dahan pohon hingga akhirnya keluar dari kungkungan pepohonan saat menerobos cahaya putih. Keduanya tiba di tanah lapang di mana tak jauh dari sana berdiri sebuah gua dengan lubang yang cukup kecil. Di atas gua tersebut tumbuh sebuah pohon besar dengan alas rerumputan hijau dan akar-akar besar yang menjuntai hingga ke mulut gua.

Tiruan Limbur Kancana tiba-tiba mendekat ke arah mulut gua, terpejam dengan kedua tangan menyatu di depan dada. Sementara itu, Tarusbawa kembali menemukan patahan pedang, busur panah dan tombak yang berserakan di sekeliling. Selain itu, keadaan tanah tampak berlubang dan retak di beberapa tempat.

“Apakah di tempat ini pernah terjadi pertarungan sebelumnya?” tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status