Share

347. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Seisi ruangan perundingan mendadak riuh ketika melihat Wirayuda menyayat lehernya sendiri, terlebih saat darah terus memancur deras. Berbanding terbalik dengan para pendekar yang terkejut dan setengah berteriak, Wirayuda nyatanya tetap bersikap tenang dengan sorot mata tenang meski tak bisa dipungkiri jika lukanya memberikan rasa nyeri.

“Apa sebenarnya tujuanmu, Wirayuda?” Galisaka mundur sebanyak dua langkah, menatap tajam Wirayuda yang masih saja tampak tenang di tengah darah yang mengalir deras. “Apa kau sudah benar-benar gila?”

“Aku tidak akan tertipu oleh tipu muslihatmu!” tegas Jatiraga seraya mengarahkan pedangnya pada Wirayuda.

“Hentikan tindakan bodohmu, Wirayuda!” Ekawira ikut berbicara, perlahan mendekat dengan tatapan mengunci pada Wirayuda. “Kau benar-benar membuatku sangat muak!”

“Pertemuan ini benar-benar menjadi lebih menarik,” ujar Tapasena yang keluar dari kungkungan kursi, menatap dalam sorot mata Wirayuda, berusaha mencari kebohongan dan keraguan di sana. Ia mendad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status