Share

316. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Saat ini, Limbur Kancana tengah berada di depan retakan dinding yang akan menghubungkannya ke ruangan rahasia. Tatapannya menajam, menelusup ke celah-celah retakan, berusaha menerka-nerka keadaan di dalam.

Limbur Kancana mulai mengalirkan tenaga dalamnya pada retakan dinding. Ia terhenyak saat retakan itu mulai bersinar kuning keemasan, lantas bergeser dengan sendirinya hingga menampakkan sebuah jalan. Saat akan memasuki ruangan, ia mendadak diserbu angin yang berembus cukup kencang dari dalam.

Limbur Kancana berjalan memasuki ruangan, dengan cepat berbalik ketika pintu kembali tertutup. Ia bisa melihat dinding gua yang ditumbuhi lumut hijau dan tanaman merambat. Begitu mendongak ke atap gua, ia bisa mendapati cahaya matahari yang terperangkap di sana.

Limbur Kancana berhenti ketika angin berembus dari depan. Ia kembali berjalan menaiki jalan berbatu dengan lingkup ruangan yang menjadi lebih kecil. Sisi kiri dan kanannya tidak lagi ditumbuhi lumut dan tanaman merambat. Mendongak ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status