Share

301. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Kau benar, Nilasari. Tapi aku ingin memastikan satu hal lagi sebelum kita benar-benar bisa mencoba racun kalong setan pada diri kita,” ujar Wintara.

Nilasari berdecak kesal, mengentak kaki karena geram. “Apa lagi yang kau tunggu, Kakang? Apa kau masih tidak yakin dengan khasiat racun kalong setan itu? Kita bisa menjadi lebih kuat dengan racun itu. Bukankah itu keinginan kita berdua selama ini? Aku benar-benar tidak mengerti dengan cara berpikirmu.”

“Apa kau masih mengingat jika racun kalong setan sama sekali tidak bisa digunakan di saat matahari masih bersinar, Nilasari?” Wintara memelotot tajam.

Nilasari mendengkus, menyilangkan kedua tangan di depan dada. Wajahnya semakin cemberut. “Tentu saja aku tahu, Kakang.”

“Aku ingin tahu apa yang akan terjadi pada Bedung esok hari. Apakah dia tetap dalam wujud dan kekuatannya saat ini atau justru kembali ke keadaannya semula. Apa kau mengerti maksud perkataanku, Nilasari?”

Nilsari membelakangi Wintara, melompat ke sebuah puncak pohon untuk m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status