Share

306. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Matahari kembali hadir pertanda pagi tiba. Cahayanya berubah menjadi kemilau permata di permukaan Telaga Asri. Saat ini, Lingga, Limbur Kancana dan Sekar Sari tengah duduk melingkar untuk sarapan pagi. Tak ada yang berbicara selama beberapa waktu, yang terdengar hanya suara debur air terjun di dekat mulut gua.

“Paman,” ujar Lingga membuka pembicaraan, “semalam, aku bermimpi melihat Tarusbawa. Dia berada di sebuah perkampungan untuk menolong orang-orang yang akan dimangsa Wintara dan Nilasari.”

“Bermimpi?” Limbur Kancana terdiam sesaat. “Apa kau tahu di mana Tarusbawa menolong orang-orang itu?”

Sekar Sari segera menyudahi makannya, meneguk air dengan tatapan tertuju pada Lingga dan Limbur Kancana bergantian. Gadis itu mengembus napas panjang, mengembalikan gelas bambu ke tempat semula. Ia jadi teringat dengan hasil ramuan yang dirinya buat dari tanaman-tanaman yang ia dapatkan dari ruang rahasia di gua ini. Sampai saat ini ia belum memberi tahu Lingga maupun Limbur Kancana mengenai rua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status