Share

299. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Dua orang pendekar tampak sedang berjaga di mulut gua, tempat di mana para warga berlindung. Warga tampak kekuatan, berkumpul dengan sanak saudara masing-masing, saling memeluk satu sama lain. Api unggun yang berada di tengah-tengah mereka sama sekali tidak bisa memberikan apa pun selain rasa panas.

Tak jauh dari dalam gua, para pendekar yang terluka dibariskan di atas tanah beralas daun. Beberapa tabib tampak sibuk mengobati mereka. Teriakan kesakitan terdengar beberapa kali di tengah hening dan tegangnya keadaan.

Dua orang pendekar tiba-tiba mendekat pada pemimpin pendekar di perkampungan ini. Salah satu dari mereka, kemudian berkata, “Kami sudah mengirimkan pesan pada tempat penjagaan terdekat bahwa Wintara dan Nilasari datang menyerang. Pesan itu akan langsung diteruskan ke Jaya Tonggoh.”

“Beristirahatlah sebentar, lalu bantulah para pendekar yang lain,” ujar pemimpin itu.

“Baik,” jawab kedua pendekar serempak.

“Keadaan perkampungan sudah tidak bisa lagi diselamatkan. Rumah-rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status