Share

197. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Sepertinya tidak ada tempat penginapan yang masih buka di perkampungan ini, Kakang.” Sekar Sari mengawasi keadaan sekeliling. “Terpaksa kita harus bersembunyi di dalam hutan.”

“Ikuti aku,” ucap Malawati yang tiba-tiba ikut berlari di samping Lingga, “aku tahu di mana tempat layak yang masih bisa digunakan untuk persembunyian.”

“Kenapa kau berada di sini, Malawati?” ketus Sekar Sari, “Kakang sebaiknya kita bersembunyi di hutan saja.”

“Itu berbahaya, Kakang,” sahut Malawati, “dua ular siluman itu bisa saja bersembunyi di sekitar hutan.”

Lingga menoleh pada tiruan Limbur Kancana yang memberi anggukan kecil. “Baiklah, tunjukkan tempatnya pada kami, Malawati.”

“Ikuti aku, Kakang.” Malawati berbelok ke kanan, berlari lebih dahulu, tersenyum jemawa pada Sekar Sari. Ia sangat puas melihat wajah cemberut gadis itu.

Sekar Sari mendengkus, menatap tajam Lingga, lalu membuntuti Malawati dari belakang.

Lingga sendiri hanya menggaruk tengkuk karena bingung. Ketika menoleh ke sekeliling perkampunga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Herman Syahputra
terlalu banyak cerita yg gak penting Thor. persaingan cewek2 itu terlalu berlebihan. bertele2 membuat bosan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status