Share

204. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Tolong selamatkan anakku!” Wanita itu tiba-tiba saja jatuh berlutut, menarik-narik kedua tangan Lingga dengan air mata yang bercucuran. “Tolong selamatkan anakku!”

“Bagaimana ciri-ciri anakmu?” tanya Lingga sembari membawa wanita itu untuk kembali berdiri. “Bisa kau jelaskan padaku?”

“Dia ... anak laki-laki kisaran sepuluh tahun. Dia memiliki tompel hitam di tangan kiri. Rumah kami tak jauh dari tengah perkampungan.” Wanita itu kembali terjatuh.

Lingga menoleh ke arah luar sesaat. “Baiklah, aku akan—”

Lingga tiba-tiba menghentikan ucapan ketika tiruan Limbur Kancana menahan tangannya kuat-kuat. Pemuda itu menggertakkan gigi di mana tangannya mendadak terkepal sangat erat. Ia benar-benar membenci keadaannya saat ini yang memaksanya untuk diam.

Di sisi lain, Malawati semakin merasakan keanehan pada sosok Limbur Kancana yang ia kenal sebagai Aditara. Sejak tadi, pria itu terus mencegah Lingga untuk ikut andil dalam perterarungan melawan siluman ular. Di sisi lain, ia tidak mungkin berta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status