Share

199. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Terima kasih, Kakang.” Nilasari balas tersenyum. Gadis itu segera mengikuti pendekar itu dari belakang, memberi anggukan kecil pada Wintara yang mengawasi dari balik pohon.

Nilasari dan pendekar itu berjalan menuju pinggiran perkampungan sesuai yang dikatakan gadis tadi. Keadaan di sekitar tempat ini sangat sepi dari keberadaan orang-orang, termasuk pendekar sekalipun.

“Nyai, jika kau tidak memiliki tempat untuk bermalam malam ini, aku dengan senang hati akan menemanimu dan mengahangatkan malammu. Gadis cantik sepertimu tidak boleh sendiri, apalagi di malam yang dingin dan berbahaya seperti sekarang,” ujar pendekar itu dengan sesekali menoleh ke belakang. Ia seakan mendapat durian runtuh karena bisa bersama seorang gadis cantik di malam sedingin ini.

“Siapa yang sudi?” Nilasari dengan cepat berubah menjadi wujud ular siluman.

Pendekar itu seketika berbalik dan terkejut ketika melihat seekor ular besar sudah berada di depannya dengan mulut yang sudah menganga lebar. Pendekar itu mund
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status