Share

179. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

“Aku bisa mendengar ucapanmu dengan jelas,” kata Sekar Sari.

“Jika kau bisa mendengarnya, kenapa kau masih juga bertanya. Dasar aneh!” ketus Malawati.

Sekar Sari berdecak. “Dasar tidak tahu balas budi. Aku sudah menolongmu dan mengobati luka-lukamu, tapi kau justru berucap tidak sopan padaku.”

“Aku tidak pernah memintamu untuk menolongku.” Malawati memutar bola mata. “Maaf saja aku juga tidak ingin berteman dengan gadis sepertimu.”

“Kau benar-benar menyebalkan.” Sekar Sari mendengkus kesal. “Kau pikir aku ingin berteman denganmu. Aku menolongmu karena aku merasa kasihan padamu. Kau tampak seperti anak ayam yang akan mati karena terseret arus sungai.”

“Mulutmu memang benar-benar kotor.” Malawati tersenyum sinis.

“Mulutmu yang lebih kotor.” Sekar Sari tak ingin kalah.

Malawati mencuri pandang pada Lingga, mengedipkan mata beberapa kali. Ketika akan berjalan maju, ia tiba-tiba saja tersandung dan Sekar Sari dengan cepat menahan tubuhnya. “Lepaskan tanganmu dari tubuhku, muka bulat!”

“Tut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status