Share

185. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Malam semakin menggurita. Perkampungan yang tadinya penuh sesak dan ramai oleh warga perlahan sepi. Serangga malam terdengar bersahutan. Api obor dan dedaunan rindang tampak bergerak ke kiri dan kanan, tertiup embusan angin kencang.

Selepas mengisi perut di warung makan, Lingga, Limbur Kancana dan Sekar Sari pergi ke sebuah penginapan untuk beristirahat. Malam mereka dilalui tanpa banyak pembicaraan.

Limbur Kancana tampak duduk bersila di atas dipan, terpejam untuk memastikan keadaan keamanan perkampungan. Setelah mengetahui kabar dari Sekar Sari, ia sempat mendengar pembicaraan yang sama dari para pendekar di perkampungan ini, ditambah berita mengenai perkampungan lain yang lagi-lagi menjadi korban keganasan dua siluman ular itu.

Limbur Kancana perlahan membuka mata, menoleh sesaat pada Lingga yang sudah tertidur pulas di dipan sebelah. “Siapa sebenarnya dua siluman ular itu? Apa mungkin mereka bawahan Kalong Setan atau justru mereka berdua bergerak sendiri?”

Limbur Kancana bertuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status