Share

187. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Sesuai kesepakatan awal, Lingga, Limbur Kancana dan Sekar Sari bergerak ketika matahari masih bersembunyi di ufuk timur. Ketiganya tengah melompati satu per satu dahan pohon, menerobos pekatnya hutan dan dinginnya udara pagi. Ketiganya mengenakan caping, di mana Lingga dan Limbur Kancana masih dalam penyamaran mereka.

Limbur Kancana memimpin jalan di depan. Pendekar itu tiba-tiba mendapat sebuah rekaman kejadian di dalam kepala mengenai dua siluman yang melahap beberapa orang, termasuk saat tiruannya akan menjadi korban dua siluman ular itu. Niatannya untuk bergerak ke perkampungan selanjutnya justru berpindah ke sebuah tebing.

“Kenapa kita malah berhenti di tempat ini, Paman?” tanya Lingga seraya mengawasi keadaan sekeliling. Ia menoleh pada beberapa titik cahaya yang ia kira sebagai perkampungan.

Matahari mulai menampakkan diri. Langit gelap perlahan terusir cahaya pagi. Kokok ayam dan cicit burung mulai bersahutan.

“Salah satu tiruanku sempat bertarung dengan dua siluman di tebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status