Share

512. Part 9

Datuk Marah Gadai sendiri masih berdiri tegak tanpa luka.Ia memandang lawannya dengan senyum sinis meremehkan. Jarak mereka antara tujuh langkah, tanpa penghalang benda apa pun.

Pada saat itu, tongkat Peramal Pikun tergeletak di tanah akibat lepas dari pegangannya saat beradu pukulan di udara tadi. Melihat tongkat ada di dekat kaki kanan, keadaan tubuh masih separo berbaring, secepatnya Peramal Pikun jejakkan kakinya ke kepala tongkat.

Dalam satu jejakan kaki, tongkat itu melesat sendiri menuju arah lawan.

Wuuugh...! Trak... trak...!

Dua tangan Datuk Marah Gadai sentakkan ke atas dari bawah tongkat yang hampir mengenai dadanya. Sentakan keras tangan itu membuat tongkat membalik dan terlempar kuat, hingga melayang tinggi sampai akhirnya jatuh tepat di depan mata Peramal Pikun.

Jlubh...!

Tongkat itu jatuh dalam keadaan berdiri dan menancap di tanah. Bagian kepala tongkat tetap menghadap ke atas. Dengan sigap Peramal Pikun yang sudah terluka it

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status