Share

517. Part 14

Perawan Sesat tatapkan mata tajam-tajam ke mata cekung Peramal Pikun. Lalu, kejap berikutnya ia ucapkan kata tegas-tegas. "Itu nama guruku!"

"Ooo... jadi kau muridnya Nyai Lembah Asmara?!"

"Betul!"

Peramal Pikun angguk-anggukkan kepala dalam senyum kemenangan masa lalunya. Tak sadar dia ucapkan kata. "Cantik sekali dia...."

Plakkk...!

Satu tendangan kaki menampar kena di pipi Peramal Pikun. Cepat ia angkat tongkatnya. Tapi hasrat untuk mengibaskan tongkat ke kepala Perawan Sesat terhenti dan hilang seketika, karena ia ingat, Perawan Sesat murid Nyai Lembah Asmara.

Perempuan cantik itu dikenalnya sebagai perempuan berdarah dingin. Musuh tak pernah lolos dari tangannya. Pasti mati sebelum minta ampun.

Peramal Pikun ingat, dulu ia pernah terdesak melawan Nyai Lembah Asmara, hampir sepuluh tahun yang lalu. Ilmu Ketua Partai Perempuan Sakti itu cukup tinggi. Menurut ukuran Peramal Pikun, sangat tinggi.

Ia dulu hampir mati di tangan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status