Share

516. Part 13

Wuusss...! Wuusss...!

Seekor kelelawar masuk ke dalam gua. Kejap berikutnya, seekor lagi menyusul. Bahkan hampir menyambar kepala Peramal Pikun.

Mata tua itu memandang ke langit-langit gua. Tak ada lubang keluar di sana. Yang ada hanya dua kelelawar agak besar menggantung dan mencicit menjelang petang.

Peramal Pikun gumamkan kata. "Mati aku kalau begini! Apa mungkin aku harus hidup bersama kampret-kampret ini?!"

Lelaki tua berkumis dan alis serba putih itu termenung. Kejap berikutnya ia tersentak, karena tiba-tiba di mulut gua telah berdiri sosok bayangan berambut mekar acak-acakan.

"Nah, ini dia!" Peramal Pikun ucapkan kata bernada lega.

Perempuan berpakaian ketat warna ungu muda itu datang. Pedang bergagang bentuk 'barang keramat' lelaki itu terlihat jelas terselempang di punggungnya. Pedang bergagang dan bersarung dari gading ukuran itu jelas menandakan bukan sembarang pedang.

Sisa cahaya sore masih merambah masuk melalui mulut gua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status