Share

470. Part 19

Pada saat itu batin Baraka sampai berkata, "Kayak tokek panik kalau gini?"

Lolos dari kepungan para prajurit, Baraka segera melesat ke atas tembok benteng. Dari sana ia seperti seekor harimau kumbang yang melompat dan bersalto beberapa kali di udara. Dalam sekejap sudah berada di stamping Payung Cendana.

Jlegg..!

"Baraka...!" Payung Cendana terkejut dengan suara pelan, karena ia sedang menahan sakit di bagian dadanya yang ingin memuntahkan darah untuk yang kedua kalinya. Ki Parma Tumpeng pun terbatuk-batuk walau ia sadar bahwa Baraka sudah ada di situ.

Bunga Taring Liar menarik napas begitu melihat Baraka, merasa lega. Tapi matanya segera mengarah kepada Ratu Cadar Jenazah penuh waspada. Pedangnya masih di tangan dan siap serang jika sang Ratu Membahayakan keselamatan gurunya.

Kecurigaan mulai membakar murka sang Ratu. Suaranya terlepas lantang kepada Baraka. "Baraka, kembali ke kamar."

"Untuk apa?" ujar Baraka dengan seenaknya. Ia berplkir,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status