Share

396. Part 4

Baraka mendekati Ken Warok karena terlalu lama ditinggalkan sendirian di tengah pelataran. Mirip tiang bendera. Saat itu Ken Warok memang baru akan temui Baraka untuk mengatakan sesuatu, tapi Baraka lebih dulu perdengarkan suaranya yang kalem itu.

"Apakah kau punya urusan pribadi dengan Ratu Cadar Jenazah?"

"Tidak. Tapi..., rasa-rasanya ada sesuatu yang harus kulakukan. Ki Mangut Pedas, kakekku, dulu adalah seorang jagoan, pengawal istana kerajaan Balekambang. Kakek pernah berguru di puncak Gunung Sahari. Dan menurut cerita beliau, Ratu Cadar Jenazah adalah rekan seperguruannya, tapi kakek lebih senior."

"Kalau begitu," kata Baraka menyim-pulkan, "Pasti ada hubungannya dengan perguruan kakekmu dulu."

"Kayaknya sih begitu," kata Ken Warok. "Pasti soal Kitab Lima Setan."

Baraka cepat memandang Ken Warok dengan dahi berkerut. Yang dipandang juga sedang menatapnya dalam renungan.

Tanpa diminta, Ken Warok segera jelaskan persoalan itu. "Kitab Lim

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status