BERSAMBUNG
“Hmm…!”Mendengar dehem itu, Boon Me kaget dan langsung membuka matanya. Dia pun langsung terpana, karena di sisi kanannya yang hanya berjarak 15 meteran, sudah berdiri Putri Kalia, sambil menggenggam pakaiannya.Prasss….pakaian yang sempat di ambilnya tadi langsung dilemparkan ke arah Boon Me, yang sudah berdiri alam keadaan…telanjang bulat.Pakaian tadi langsung di ambil dan Boon Me dengan santainya kenakan kembali pakaiannya.Putri Kalia langsung melengus, melihat gaya Boon Me yang sama sekali tidak ‘tahu malu’ dengan sengaja berpakaian agak lambat.“Pendekar setan, tak punya malu dan tata krama,” dengus Putri Kalia.Tapi ekor matanya melirik ke arah pemuda ini yang tetap senyam-senyam sambil berpakaian hingga rapi kembali, termasuk sepatunya.Bahkan Boon Me sempat-sempatnya mengeringan rambut panjangnya, lalu mengikatnya dengan pita. Gayanya seperti ‘anak gadis’ kepergok bujang, tapi yang ini kebalikannya.“Siapa juga suruh kamu ke sini dan ambil pakaiannku…!” sahut Boon Me cuek, s
"Ibu Suri….kenapa bisa begitu Bibi, apakah ibu suri benci sekali dengan Maharaja Chula?” tanya Boon Me ingin tahu dan bertanya antusias.Walaupun tidak tinggal di kota dan selalu berpetualang, namun Boon Me juga paham soal intrik politik di kerajaan.Apalagi dia suka baca kitab-kitab sejarah dan pastinya suka curi dengar pembicaraan politik kalau mampir di sebuah warung atau restoran, di manapun dia singgah.Tentu saja Boon Me tak menyadari, darah bangsawan di dalam dirinya, mulai dari ibu kandungnya hingga ayahnya itulah yang membuatnya melek politik kerajaan.“Iya Boon Me, semenjak naik tahta Maharaja Chula di recoki terus oleh seorang pembesar yang selalu meracuni maharaja dengan kalimat provikatif. Asal kamu tahu Boon Me, ayahku dulu sudah diampuni Maharaja sebelumnya, yang juga kakekku, serta paman kakek buyutmu. Tapi gara-gara di recoki pembesar ini, semuanya jadi berantakan, ayahku dan ribuan pengikutnya habis di bantai…!”Tanpa ragu, Putri Kalia sebut ada sebuah kelompok yang m
“Aku sebenarnya mencurigai adik Maharaja Chula…dia adalah Pangeran Koh, dia juga lahir dari selir lain, sama seperti ayahandaku, jabatannya saat ini di kerajaan adalah Menteri Urusan Rakyat!” Tanpa ragu Putri Kalia sebut, kakeknya yang juga paman kakek buyutnya Boon Me ini memiliki banyak selir, jumlahnya 35 orang selir, dan pastinya banyak meninggalan keturunan, salah satunya, ya Boon Me dan Putri Kalia ini.Putri Kalia lalu bercerita, Bendera Hitam ini sebenarnya di dirikan ayahnya, sebagai sebuah partai politik, sebab undang-undang kerajaan sudah berubah.“Yang atur kerajaan itu adalah perdana menteri, tapi semua kebijakan strategis ada di tangan raja. Namun semenjak di anggap pemberontak, Partai Bendera Hitam lalu di cap sebagai partai terlarang, inilah sebabnya aku berjuang untuk pulihkan nama baik ini selama bertahun-tahun,” curhat Putri Kalia, sekaligus seolah buka mata hati Boon Me soal kerajaan.Putri Kalia juga kisahkan, diam-diam Pangeran Koh ini berambisi jadi Maharaja. A
Boon Me pun akhirnya tertidur nyenyak, selama ini hanya tidur di gua atau di atas pohon, tapi saat ini dia bisa menikmati kasur yang empuk.Saking nyenyak, Boon Me bermimpi sedang bercinta dengan Putri Kalia, yang dalam mimpinya menemuinya ke kamar ini dan tanpa di duga mengajaknya bercinta.Tapi saat asyk bergelut di kasur ini, tiba-tiba Guru Dao ibunya datang.“Boon Me, kamu mulai sekarang harus bertanggung jawab pada Putri Kalia, kamu akan jadi suami bibi misanmu ini!”Lalu bayangan ibunya hilang dan lenyap, Boon Me pun terbangun. Sesaat dia termenung. Mimpi ini bikin dia senyum sendiri, masa iya Putri Kalia harus jadi istrinya, sepupunya ibunya lagi...?Boon Me melihat jendela yang tertutup, cuaca diluar masih gelap, tanda masih belum pagi. Boon Me yang masih terkaget-kaget dengan mimpinya, tak bisa tidur lagi.Diapun lalu bersemedi saja untuk mengumpulkan hawa sakti.Malam ini para penjaga perkampungan Kelompok Bendera Hitam menjaga dengan penuh kewaspadaan, akan tetapi mereka tet
Tapi setelahnya Putri Kalia tak sempat lagi berpikir panjang, genjotan tubuh Boon Me yang bak kilat membuatnya harus sekuatnya mengimbangi kehebatan lari cepat pendekar tampan ini.Ratusan anak buahnya saja sampai melongo melihat kesaktian Boon Me yang seolah menghilang saja, saat menarik tangan Putri Kalia dan menghilang dari hadapan mereka.Melihat Putri Kalia kesulitan mengimbangi lari cepatnya ini, Boon Me lalu berbisik dan ajari bagaimana keluarkan kemampuan tenaga dalamnya, agar mampu seperti dirinya.Putri Kalia bukan orang biasa, dia sudah sangat tinggi ilmu kanuragannya, sehingga dalam waktu singkat, bisikan Boon Me langsung dia laksanakan.Hasilnya…wajah Putri Kalia berbinar, dia kini mampu imbangi langkah kaki Boon Me. Walaupun andai Boon Me lepas tangannya, pasti Putri Kalia bakalan jauh tertinggal.Tanpa sadar genggaman ini makin erat saja, kalau tadi Boon Me yang menggenggam erat, kini gantian Putri Kalia yang tak mau melepaskan genggaman ini.Boon Me sudah lulus lakukan
“Boon Me, katanya mau ajarin aku jurus berlari cepat, mumpung kita di sini, ayoo ajarin aku sekarang!” kata Putri Kalia tiba-tiba.“A-apa Bi, berlari sekarang…?” sahut Boon Me bengong.“Hahhh…aku ngomong kapan kamu ajarin jurus berlari cepat, bukan ajak kamu berlari, aiiihh kok pikiran kamu ke mana sih?” tegur Putri Kalia dengan bibir cemberut, sambil senyum manis.“Alamaaaakk…senyumnya..!” batin Boon Me sambil menatap wajah Putri Kalia, lagi-lagi bengong sendiri.Tettt….aduhh, ceplos Boon Me, tiba-tiba saja jari lentik Putri Kalia mencubit lengannya, saat bengong begini, tubuh Boon Me sedang kosong, sehingga cubitan ini terasa sakit…amboiii!“Eh iya..iya, jadi begini caranya bi!”Akhirnya dengan komplet Boon Me jelaskan bagaimana caranya melatih jurus mengejar angin yang hebat ini.Bukan masalah semedi 10 hari 10 malam itu yang membuat Putri Kalia keberatan, tapi harus telanjang bulat di bawah air terjun itu, yang bikin wajahnya kembali bersemu merah.Dadanya kembali berdebar-debar,
Boon Me pun duduk-duduk saja tak jauh dari air terjun ini, dia benar-benar menjaga agar tak gangguan terhadap Putri Kalia.Tak pernah sekalipun Boon Me pergi. Kalau malam tiba, dia sengaja bikin api unggun dan tetap di sana. Kecuali hari ke 5, Boon Me mencari tempat berteduh, karena hari itu hujan turun lumayan deras, sejak pagi hingga sorenya.Tapi setelah reda malamnya, kembali Boon Me ke tempat tadi…dan hari-hari krusial pun makin membuat Boon Me berdebar-debar.“Ini sudah hari ke 8, tinggal dua hari lagi, semoga bibi kuat bertahan,” batinnya.Waktu jadi terasa sangat lambat bagi Boon Me…hari ke 8 lewat, kini masuki hari ke 9.“Hmm satu hari lagi…bertahanlah bi, aku yakin kamu bisa,” batin Boon Me sambil terus menatap air terjun ini, sekaligus selalu waspada terhadap apapun.Hari ke 10 dan tinggal beberapa saat lagi semedi Putri Kalia akan berakhir, hati Boon Me makin tegang.Tiba-tiba dia kaget, saat melihat dua ekor ular merah merayap mendekati tempat semedi Putri Kalia.Ular sebe
Tiba-tiba Putri Kalia memeluk erat tubuh Boon Me, bahkan tak ragu melumat bibir pemuda ini.Sesaat Boon Me terbuai, siapa yang tahan dalam keadaan begini, bersama seorang wanita cantik jelita, yang selalu mengundang decak kagum.Kini dengan sangat bernafsu melumat bibirnya dan dengan ganas menarik pakaiannya. Siapapun pria itu, pasti akan terlena di buatnya.Boon Me yang memiliki daya tahan tubuh yang terisi tenaga dalam hebat, tentu lebih kuat kesadarannya.Tapi saat ini, Boon Me seakan menikmati kemesraan ini, dia bahkan membalas ciuman dan pelukan ini.Bahkan Boon Me tak sadar ikut melepas pakaian Putri Kalia dan kini mereka sama-sama sudah setengah telanjang, bagian atas sudah tak mengenakan apa-apa lagi.Dan kini dalam posisi yang sudah sama-sama siap tempur…!Boon Me sudah lupa, kalau wanita cantik jelita di depannya saat ini adalah bibi misannya sendiri. Tapi dalam posisi genting, sekonyong-konyong Boon Me melihat bayangan seorang wanita cantik, persis seperti lukisan di dindin
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad