BERSAMBUNG
“Boon Me, katanya mau ajarin aku jurus berlari cepat, mumpung kita di sini, ayoo ajarin aku sekarang!” kata Putri Kalia tiba-tiba.“A-apa Bi, berlari sekarang…?” sahut Boon Me bengong.“Hahhh…aku ngomong kapan kamu ajarin jurus berlari cepat, bukan ajak kamu berlari, aiiihh kok pikiran kamu ke mana sih?” tegur Putri Kalia dengan bibir cemberut, sambil senyum manis.“Alamaaaakk…senyumnya..!” batin Boon Me sambil menatap wajah Putri Kalia, lagi-lagi bengong sendiri.Tettt….aduhh, ceplos Boon Me, tiba-tiba saja jari lentik Putri Kalia mencubit lengannya, saat bengong begini, tubuh Boon Me sedang kosong, sehingga cubitan ini terasa sakit…amboiii!“Eh iya..iya, jadi begini caranya bi!”Akhirnya dengan komplet Boon Me jelaskan bagaimana caranya melatih jurus mengejar angin yang hebat ini.Bukan masalah semedi 10 hari 10 malam itu yang membuat Putri Kalia keberatan, tapi harus telanjang bulat di bawah air terjun itu, yang bikin wajahnya kembali bersemu merah.Dadanya kembali berdebar-debar,
Boon Me pun duduk-duduk saja tak jauh dari air terjun ini, dia benar-benar menjaga agar tak gangguan terhadap Putri Kalia.Tak pernah sekalipun Boon Me pergi. Kalau malam tiba, dia sengaja bikin api unggun dan tetap di sana. Kecuali hari ke 5, Boon Me mencari tempat berteduh, karena hari itu hujan turun lumayan deras, sejak pagi hingga sorenya.Tapi setelah reda malamnya, kembali Boon Me ke tempat tadi…dan hari-hari krusial pun makin membuat Boon Me berdebar-debar.“Ini sudah hari ke 8, tinggal dua hari lagi, semoga bibi kuat bertahan,” batinnya.Waktu jadi terasa sangat lambat bagi Boon Me…hari ke 8 lewat, kini masuki hari ke 9.“Hmm satu hari lagi…bertahanlah bi, aku yakin kamu bisa,” batin Boon Me sambil terus menatap air terjun ini, sekaligus selalu waspada terhadap apapun.Hari ke 10 dan tinggal beberapa saat lagi semedi Putri Kalia akan berakhir, hati Boon Me makin tegang.Tiba-tiba dia kaget, saat melihat dua ekor ular merah merayap mendekati tempat semedi Putri Kalia.Ular sebe
Tiba-tiba Putri Kalia memeluk erat tubuh Boon Me, bahkan tak ragu melumat bibir pemuda ini.Sesaat Boon Me terbuai, siapa yang tahan dalam keadaan begini, bersama seorang wanita cantik jelita, yang selalu mengundang decak kagum.Kini dengan sangat bernafsu melumat bibirnya dan dengan ganas menarik pakaiannya. Siapapun pria itu, pasti akan terlena di buatnya.Boon Me yang memiliki daya tahan tubuh yang terisi tenaga dalam hebat, tentu lebih kuat kesadarannya.Tapi saat ini, Boon Me seakan menikmati kemesraan ini, dia bahkan membalas ciuman dan pelukan ini.Bahkan Boon Me tak sadar ikut melepas pakaian Putri Kalia dan kini mereka sama-sama sudah setengah telanjang, bagian atas sudah tak mengenakan apa-apa lagi.Dan kini dalam posisi yang sudah sama-sama siap tempur…!Boon Me sudah lupa, kalau wanita cantik jelita di depannya saat ini adalah bibi misannya sendiri. Tapi dalam posisi genting, sekonyong-konyong Boon Me melihat bayangan seorang wanita cantik, persis seperti lukisan di dindin
Putri Kalia terus menerjang Boon Me dengan pukulan-pukuan dahsyat, yang anehnya tubuhnya bergerak sangat cepat. Bahkan 2X lebih cepat dari sebelum-sebelumnya.Andai Boon Me tidak menguasai jurus mengejar angin, sudah pasti akan terkena jurus hebat ini.“Bibi dengarkan…kita memang sempat hanyut oleh daging ular merah itu, saling peluk cium, dan sama-sama telanjang….eh tapi setelahnya aku…!” ucapan Boon Me justru makin membakar hati Putri Kalia, dia makin ganas melancarkan serangan ke arah pemuda ini.Lama-lama pemuda cerdik justru melihat gerakan Putri Kalia sebagai sebuah latihan saja.Bukan berniat mencelakakannya, padahal aslinya Putri Kalia sungguh-sungguh menyerangnya, bukan main-main.“Yahh bagus, terus gunakan jurus pedang membelah lautan, gunakan pedang kamu bibi,” Boon Me justru senang, gaya bersilat Putri Kalia meningkat hingga berlipat-lipat hebatnya dari yang lalu.Srattt….lihat serangan!” bentak Putri Kalia dan kini dia benar-benar sudah mencabut pedangnya dan kembali seran
Setelah makan siang, kembali keduanya berlatih jurus pedang bayangan dan pastinya jurus mengejar angin yang makin sempurna Putri Kalia kuasai.Jurus baru ini seakan jadi puncak kehebatan Boon Me. Sebab kini dia seolah menemukan pasangan yang hebat saat mengeluarkan jurus-jurus tersebut.Putri Kalia apalagi, dia pun tidak menyangka, semedi 10 hari 10 malam, di tambah makan ular merah, tenaga dalamnya naik berlipat-lipat dari sebelumnya. Hanya di latih saja lagi secara konsekwen, maka tebakan Boon Me kalau Putri Kalia kelak lebih hebat dari Nyai Dehea akan terbukti.Putri Kalia memiliki bakat alami yang mengalahkan ibunda Alona tersebut yang tanpa setahu Boon Me, kini semakin cantik jelita setelah jadi putri bangsawan tinggi, karena jadi istri kedua Prabu Japra, dan Alona adalah anak kandung sang maharaja ini dari Nyai Dehea tersebut.Kini Boon Me memiliki jurus-jurus hebat, jurus mega halilintar, jurus gledek dan jurus kilat, yang kemudian dia leburkan menjadi jurus rajawali.Kini di
Boon Me kini selesai bikin rakit dadakan dari kayu kering yang dia ambil di hutan ini, lalu di ikat dengan akar-akaran, untuk menyeberang di Sungai Chao Phraya ini.“Bibi kita mesti hati-hati, arus sungai ini cukup deras, aku akan dorong kayu ini dan bibi jaga di bagian depan,” kata Boon Me, Putri Kalia pun mengangguk.Dengan kesaktian mereka yang sama-sama tinggi, hebatnya saat menaiki rakit darurat ini, sama sekali kayu kering ini tidak bergoyang.Tubuh tinggi besar Boon Me dan tubuh ramping padat Putri Kalia seakan benda lunak dan sangat ringan saja di atas rakit kayu ini.Ini menunjukan demontrasi kekuatan tenaga dalam keduanya yang sudah luar biasa. Kalau orang bisa, pasti rakit dari kayu kering pasti akan tenggelam saat di naiki dua orang sekaligus.Boon Me senyum melihat ini, artinya dia tak perlu khawatir lagi membawa ‘kekasihnya’ ini berpetualang mendatangi markas musuh besar mereka.Lebar sungai ini tak main-main, hampir 1.200 meteran dan arusnya sedang deras-derasnya, karen
“Cantik juga kalau siang ternyata…juga genit!” ceplos Boon Me tanpa sadar sesaat lupa, ada si cantik jelita di sisinya, hingga Putri Kalia langsung mendehem.Boon Me pun senyum kecil, apes dah punya calon bini cemburuannya gede, pikir Boon Me geli sendiri.Tapi kalau hati sudah cinta, rasa cemburu terutama wanita tak bisa di sembunyikan. Apalagi, siapa wanita tak cemburu dengan Boon Me ini.Punya wajah tampan manis bak wanita dan memiliki kesaktian yang luar biasa dan suka berpakaian perlente bak pangeran.Dan…Putri Kalia cinta pertamanya bukan mantan suaminya, justru Boon Me inilah orangnya.Ternyata Boon Me pun sama, dia memang pemain wanita, tapi tak satupun bisa menggoyang hatinya, termasuk Putri Alona, putri kandung Nyai Dehea dan Prabu Japra, padahal Alona tak kalah cantiknya dengan Putri Kalia.Walaupun Boon Me nakal dan sering di sebut Pendekar Biawak!Tapi saat bertemu Putri Kalia, dewi amor pun menggoyang hati dan jiwanya, jadi tak aneh, keduanya agaknya sulit terpisahkan saa
Hari sudah senja, hujan bahkan mulai turun dengan lebatnya, api unggun yang tadi di buat Boon Me mulai redup cahayanya.Boon Me dan Putri Kalia mulai lupa daratan, saling melumat pun terus berlangsung, bahkan kini Boon Me tak segan mengecup leher putih, bersih dan harum si cantik in.Bunyi lenguhan terdegar halus, hingga Boon Me makin lupa diri.Namun saat mulut Boon Me menyingkap pakaian di bagian dada, Putri Kalia seakan tersadar.“Boon Me…tunggu dulu, katanya mau ajarin aku ilmu sihir,” bisik Putri Kalia, nafasnya sudah naik tak beraturan, gara-gara saling melumat dan kini tubuh mereka seperti lintah saja, masih saling berpelukan.Boon Me terdiam sesaat, lalu dia berbisik hingga bola mata Putri Kalia membulat.“Masa sih…harus ber..cinta…?” bisik Putri Kalia, jinak-jinak 'meong", antara kaget, malu dan…nafsu."Iya sayang…ilmu sihir ini masuk kategori ilmu hitam…jadi, hanya itu caranya!”“Hmm…apakah tak ada jalan lain?”protes Putri Kalia lagi, saking dekatnya hembusan nafasnya bikin B