BERSAMBUNG
“Aku sebenarnya mencurigai adik Maharaja Chula…dia adalah Pangeran Koh, dia juga lahir dari selir lain, sama seperti ayahandaku, jabatannya saat ini di kerajaan adalah Menteri Urusan Rakyat!” Tanpa ragu Putri Kalia sebut, kakeknya yang juga paman kakek buyutnya Boon Me ini memiliki banyak selir, jumlahnya 35 orang selir, dan pastinya banyak meninggalan keturunan, salah satunya, ya Boon Me dan Putri Kalia ini.Putri Kalia lalu bercerita, Bendera Hitam ini sebenarnya di dirikan ayahnya, sebagai sebuah partai politik, sebab undang-undang kerajaan sudah berubah.“Yang atur kerajaan itu adalah perdana menteri, tapi semua kebijakan strategis ada di tangan raja. Namun semenjak di anggap pemberontak, Partai Bendera Hitam lalu di cap sebagai partai terlarang, inilah sebabnya aku berjuang untuk pulihkan nama baik ini selama bertahun-tahun,” curhat Putri Kalia, sekaligus seolah buka mata hati Boon Me soal kerajaan.Putri Kalia juga kisahkan, diam-diam Pangeran Koh ini berambisi jadi Maharaja. A
Boon Me pun akhirnya tertidur nyenyak, selama ini hanya tidur di gua atau di atas pohon, tapi saat ini dia bisa menikmati kasur yang empuk.Saking nyenyak, Boon Me bermimpi sedang bercinta dengan Putri Kalia, yang dalam mimpinya menemuinya ke kamar ini dan tanpa di duga mengajaknya bercinta.Tapi saat asyk bergelut di kasur ini, tiba-tiba Guru Dao ibunya datang.“Boon Me, kamu mulai sekarang harus bertanggung jawab pada Putri Kalia, kamu akan jadi suami bibi misanmu ini!”Lalu bayangan ibunya hilang dan lenyap, Boon Me pun terbangun. Sesaat dia termenung. Mimpi ini bikin dia senyum sendiri, masa iya Putri Kalia harus jadi istrinya, sepupunya ibunya lagi...?Boon Me melihat jendela yang tertutup, cuaca diluar masih gelap, tanda masih belum pagi. Boon Me yang masih terkaget-kaget dengan mimpinya, tak bisa tidur lagi.Diapun lalu bersemedi saja untuk mengumpulkan hawa sakti.Malam ini para penjaga perkampungan Kelompok Bendera Hitam menjaga dengan penuh kewaspadaan, akan tetapi mereka tet
Tapi setelahnya Putri Kalia tak sempat lagi berpikir panjang, genjotan tubuh Boon Me yang bak kilat membuatnya harus sekuatnya mengimbangi kehebatan lari cepat pendekar tampan ini.Ratusan anak buahnya saja sampai melongo melihat kesaktian Boon Me yang seolah menghilang saja, saat menarik tangan Putri Kalia dan menghilang dari hadapan mereka.Melihat Putri Kalia kesulitan mengimbangi lari cepatnya ini, Boon Me lalu berbisik dan ajari bagaimana keluarkan kemampuan tenaga dalamnya, agar mampu seperti dirinya.Putri Kalia bukan orang biasa, dia sudah sangat tinggi ilmu kanuragannya, sehingga dalam waktu singkat, bisikan Boon Me langsung dia laksanakan.Hasilnya…wajah Putri Kalia berbinar, dia kini mampu imbangi langkah kaki Boon Me. Walaupun andai Boon Me lepas tangannya, pasti Putri Kalia bakalan jauh tertinggal.Tanpa sadar genggaman ini makin erat saja, kalau tadi Boon Me yang menggenggam erat, kini gantian Putri Kalia yang tak mau melepaskan genggaman ini.Boon Me sudah lulus lakukan
“Boon Me, katanya mau ajarin aku jurus berlari cepat, mumpung kita di sini, ayoo ajarin aku sekarang!” kata Putri Kalia tiba-tiba.“A-apa Bi, berlari sekarang…?” sahut Boon Me bengong.“Hahhh…aku ngomong kapan kamu ajarin jurus berlari cepat, bukan ajak kamu berlari, aiiihh kok pikiran kamu ke mana sih?” tegur Putri Kalia dengan bibir cemberut, sambil senyum manis.“Alamaaaakk…senyumnya..!” batin Boon Me sambil menatap wajah Putri Kalia, lagi-lagi bengong sendiri.Tettt….aduhh, ceplos Boon Me, tiba-tiba saja jari lentik Putri Kalia mencubit lengannya, saat bengong begini, tubuh Boon Me sedang kosong, sehingga cubitan ini terasa sakit…amboiii!“Eh iya..iya, jadi begini caranya bi!”Akhirnya dengan komplet Boon Me jelaskan bagaimana caranya melatih jurus mengejar angin yang hebat ini.Bukan masalah semedi 10 hari 10 malam itu yang membuat Putri Kalia keberatan, tapi harus telanjang bulat di bawah air terjun itu, yang bikin wajahnya kembali bersemu merah.Dadanya kembali berdebar-debar,
Boon Me pun duduk-duduk saja tak jauh dari air terjun ini, dia benar-benar menjaga agar tak gangguan terhadap Putri Kalia.Tak pernah sekalipun Boon Me pergi. Kalau malam tiba, dia sengaja bikin api unggun dan tetap di sana. Kecuali hari ke 5, Boon Me mencari tempat berteduh, karena hari itu hujan turun lumayan deras, sejak pagi hingga sorenya.Tapi setelah reda malamnya, kembali Boon Me ke tempat tadi…dan hari-hari krusial pun makin membuat Boon Me berdebar-debar.“Ini sudah hari ke 8, tinggal dua hari lagi, semoga bibi kuat bertahan,” batinnya.Waktu jadi terasa sangat lambat bagi Boon Me…hari ke 8 lewat, kini masuki hari ke 9.“Hmm satu hari lagi…bertahanlah bi, aku yakin kamu bisa,” batin Boon Me sambil terus menatap air terjun ini, sekaligus selalu waspada terhadap apapun.Hari ke 10 dan tinggal beberapa saat lagi semedi Putri Kalia akan berakhir, hati Boon Me makin tegang.Tiba-tiba dia kaget, saat melihat dua ekor ular merah merayap mendekati tempat semedi Putri Kalia.Ular sebe
Tiba-tiba Putri Kalia memeluk erat tubuh Boon Me, bahkan tak ragu melumat bibir pemuda ini.Sesaat Boon Me terbuai, siapa yang tahan dalam keadaan begini, bersama seorang wanita cantik jelita, yang selalu mengundang decak kagum.Kini dengan sangat bernafsu melumat bibirnya dan dengan ganas menarik pakaiannya. Siapapun pria itu, pasti akan terlena di buatnya.Boon Me yang memiliki daya tahan tubuh yang terisi tenaga dalam hebat, tentu lebih kuat kesadarannya.Tapi saat ini, Boon Me seakan menikmati kemesraan ini, dia bahkan membalas ciuman dan pelukan ini.Bahkan Boon Me tak sadar ikut melepas pakaian Putri Kalia dan kini mereka sama-sama sudah setengah telanjang, bagian atas sudah tak mengenakan apa-apa lagi.Dan kini dalam posisi yang sudah sama-sama siap tempur…!Boon Me sudah lupa, kalau wanita cantik jelita di depannya saat ini adalah bibi misannya sendiri. Tapi dalam posisi genting, sekonyong-konyong Boon Me melihat bayangan seorang wanita cantik, persis seperti lukisan di dindin
Putri Kalia terus menerjang Boon Me dengan pukulan-pukuan dahsyat, yang anehnya tubuhnya bergerak sangat cepat. Bahkan 2X lebih cepat dari sebelum-sebelumnya.Andai Boon Me tidak menguasai jurus mengejar angin, sudah pasti akan terkena jurus hebat ini.“Bibi dengarkan…kita memang sempat hanyut oleh daging ular merah itu, saling peluk cium, dan sama-sama telanjang….eh tapi setelahnya aku…!” ucapan Boon Me justru makin membakar hati Putri Kalia, dia makin ganas melancarkan serangan ke arah pemuda ini.Lama-lama pemuda cerdik justru melihat gerakan Putri Kalia sebagai sebuah latihan saja.Bukan berniat mencelakakannya, padahal aslinya Putri Kalia sungguh-sungguh menyerangnya, bukan main-main.“Yahh bagus, terus gunakan jurus pedang membelah lautan, gunakan pedang kamu bibi,” Boon Me justru senang, gaya bersilat Putri Kalia meningkat hingga berlipat-lipat hebatnya dari yang lalu.Srattt….lihat serangan!” bentak Putri Kalia dan kini dia benar-benar sudah mencabut pedangnya dan kembali seran
Setelah makan siang, kembali keduanya berlatih jurus pedang bayangan dan pastinya jurus mengejar angin yang makin sempurna Putri Kalia kuasai.Jurus baru ini seakan jadi puncak kehebatan Boon Me. Sebab kini dia seolah menemukan pasangan yang hebat saat mengeluarkan jurus-jurus tersebut.Putri Kalia apalagi, dia pun tidak menyangka, semedi 10 hari 10 malam, di tambah makan ular merah, tenaga dalamnya naik berlipat-lipat dari sebelumnya. Hanya di latih saja lagi secara konsekwen, maka tebakan Boon Me kalau Putri Kalia kelak lebih hebat dari Nyai Dehea akan terbukti.Putri Kalia memiliki bakat alami yang mengalahkan ibunda Alona tersebut yang tanpa setahu Boon Me, kini semakin cantik jelita setelah jadi putri bangsawan tinggi, karena jadi istri kedua Prabu Japra, dan Alona adalah anak kandung sang maharaja ini dari Nyai Dehea tersebut.Kini Boon Me memiliki jurus-jurus hebat, jurus mega halilintar, jurus gledek dan jurus kilat, yang kemudian dia leburkan menjadi jurus rajawali.Kini di