Beranda / Romansa / Penantian Sang Istri Teraniaya / Saya Masih Memiliki Harga Diri

Share

Saya Masih Memiliki Harga Diri

Qian menarik keras tangannya dari genggaman tangan sang ibu setelah mereka berada di luar gedung itu, di halaman depan rumah sakit. Raut wajah Qian tampak kesal dan marah pada Sarina yang banyak mengatur hidupnya selama ini.

“Kenapa? Kenapa Mama melakukan ini padaku dan pada mereka?” tanya Qian dengan nada sedikit keras. “Mama menikahkan ku dengan wanita tua itu, yang sudah memiliki anak seusia denganku. Mama tidak malu?” Qian meluapkan kemarahannya.

“Jadi, Qian berpikir dirinya menikahi Elmi, bukannya Inara?” tanya Sarina, dalam hati dengan senyuman bodoh. “Dasar! Tidak mungkin juga aku menikahkannya dengan orang tua,” kata Sarina, masih dalam hati.

“Siapa yang menikahkan mu dengan wanita tua itu? Bukan dia,” terang Sarina, tersenyum.

“Lalu?” Qian kaget, dugaannya salah dengan kemarahan mulai berkurang. “Mengapa perawat itu bilang kalau Mama memasukkan wanita itu dua tahun lalu ke rumah sakit jiwa? Bukankah Mama juga memasukkan wanita itu ke sana? Ditya yang mengatakannya,” kata Q
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status