Dosen Pembimbing Itu Suamiku!

Dosen Pembimbing Itu Suamiku!

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Oleh:  Skyworld 04Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
127Bab
21.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Follow Instagram: SKYWORLD04 Menikah dengan dosen pembimbing yang baru saja mengajar di Kampusnya selama beberapa minggu, bukanlah cita-cita Eva. ia tidak menyangka akan mengalami pernikahan dengan orang seperti Zaidan yang pemaksa dan segala sifat Zaidan yang tidak bisa disebutkan. “Saya akan buat kamu jatuh cinta dengan saya,” ucap Zaidan. “Sumpah demi apapun saya enggak akan pernah luluh dengan Bapak dan mencintai Bapak,” ucap Eva. Apakah usaha Zaidan membuat Eva jatuh cinta benar-benar berhasil? Apakah Eva akan luluh dengan segala perhatiannya? Dan apakah mereka bisa hidup bahagia selamanya. cc.Skyworld04

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1- Dosen Baru

Happy Reading Semuanya!

“Gue merasa baru kemarin semester awal terus kita di kerjain mulu sama kating dan sekarang kita sudah sampai di semester tua, Good bye kenyamanan.”

Perempuan dengan rambut panjang itu mengangguk setuju mendengar perkataan dari Vivi barusan, memang cepat sekali waktu berlalu dan kini mereka sudah masuk kedalam zona tidak nyaman lagi. Ibaratnya tahun ini adalah tahun terberat yang tidak bisa dibayangkan, tangan perempuan bernama Eva tampak mengetuk meja tempat kuliahnya pelan.

“Katanya ada dosen baru di mata kuliah geofisika dan dari kabarnya dia tampan. Speak dewa,” ucap Ana sembari menepuk pundaknya dan tersenyum penuh arti.

“Lo pasti tahu sesuatu, kan?” tanya Vivi.

“Tahu apa?” bingung Eva

“Dosen baru, kan Papa lo Kaprodi di sini. Masa iya dia enggak tahu apapun!” omel Ana

Eva menghela napas pelan, “Soal itu... gue enggak tahu, lo tahu sendiri kan ayah gue lebih tertarik dengan pengembangan media terbaru dibandingkan dosen tampan atau sejenisnya itu. Sekarang jangan pikirkan dosen tampan tapi yang harusnya kalian pikirkan adalah judul skripsi, gue ditodong mulu sama Papa gue terkait ini.”

“Lo memang enggak asyik!” keluh Vivi.

Bibir Eva hanya tersenyum dan mengedikkan bahunya tidak peduli, tangannya mengusap punggung tangannya yang terasa gatal. Ia sendiri lebih memikirkan bagaimana nasibnya dengan Logan setelah mereka hampir berpisah satu semester karena kesibukkan nya sebagai ketua BEM Kampus.

Pandangannya berdalih pada lelaki yang ada di depannya. Suasana kelas yang tadinya senyap tampak berisik karena kedatangan lelaki yang hanya memasang wajah datar memasuki kelas mereka saat ini, tatapan mata Eva mengarah pada Ana dan Eva yang kini sibuk memasang wajah kagum pada lelaki yang ada di hadapannya.

“Perkenalkan saya Muhammad Zaidan Syahrul, disini saya berprofesi atau mengajar di bagian mata kuliah Geofisika. Saya lebih senang jika kalian memanggil saya dengan sebutan Zaidan, saya lulusan Universitas Colombia dan baru kembali ke Jakarta sekitar 2 bulan yang lalu.”

“Maaf Prof, saya lihat Anda selama S1, S2, S3 berada di luar. But, kenapa Anda memilih kembali ke Jakarta? Bukankah orang yang bergelar seperti Anda akan diterima dengan lapang dada bahkan terbuka lebar untuk orang yang seperti Anda?” Eva mengangguk-angguk membenarkan perkataan dari Rafif yang sibuk dengan kertas ditangannya setelah mengajukan pertanyaan barusan.

“Its simple, saya merindukan Indonesia. And... saya lebih banyak memiliki kenalan di Indonesia ketimbang di dunia barat, apakah kalian pernah mendengar perkataan seperti ini, ‘Sejauh-sejauhnya orang pergi ke luar negeri pasti merindukan tanah kelahirannya.’ Anggap saja saya seperti itu.”

“Prof saya mau tanya,” Eva menatap tajam Ana yang ada di sebelahnya.

“Sebenarnya saya enggak terima pertanyaan, tapi karena sudah ditahap sini. Baiklah, silakan apa yang ingin kalian tanya.”

“Profesor sudah menikah?” tanya Ana

“Sory itu pertanyaan privasi,” sahut Zaidan.

“Kalau profesor jomblo alias belum menikah, saya punya teman yang bisa diajak gandengan pas wisuda nanti. Kasihan dia dianggurin sama pacarnya karena sibuk dengan urusan yang sebenarnya enggak wajib diurus,” Eva menatap tajam Ana yang kini hanya tersenyum tiga jari pada dirinya. Kode dari temannya tidak bisa ia terima, mana mungkin ia mau dengan orang sombong seperti Zaidan yang membanggakan diri di universitas Colombia.

Zaidan mengarah pada perempuan yang kini memasang raut wajah yang sama, terlihat datar. Dari seisi kelas hanya perempuan muda itu yang tidak menampilkan rasa takjub dan terpesona pada dirinya dibandingkan perempuan yang lain. Memang perempuan muda yang berbeda.

“Kita mulai pembelajaran saja,”

Seisi kelas tampak menghela napas pelan, yang diharapkan oleh mereka adalah membahas kontrak kelas yang harus dipatuhi atau sebagai macamnya bukan langsung masuk kedalam pembelajaran sekarang ini. Memang sebuah harapan yang sia-sia.

“Oh! Saya ingin bertanya satu hal disini, apakah disini ada yang mengambil tentang pengembangan media pembelajaran dan teknologi pembelajaran? Kalau ada harap segera temui saya setelah kelas selesai karena saya mempunyai rekomendasi bagus yang bisa dijadikan referensi.”

Eva hanya mengedikkan bahunya tidak tahu saat temannya tampak mengguncang tubuhnya perlahan. Ia tidak menyukai tipe bagaimana Zaidan mengajar, apalagi kelakuan lelaki itu beberapa menit yang lalu seperti seseorang habis menelan batu. Menyebalkan untuk dirinya, apalagi tatapan Zaidan pada dirinya seakan-akan ingin menerkamnya hidup-hidup.

“Lo suka sama Pak Zaidan?” bisik Ana.

“No!”

“Kenapa?” tanya Ana.

“Apa gue harus menyukai orang yang sama seperti kalian, lagian dia terlalu tua. Kalian ini kenapa sih? Gue itu ibaratnya masih menjalin hubungan sama Logan, kami belum putus seperti dugaan-dugaan kalian,” keluh Eva.

Tatapan matanya berdalih pada lelaki yang kini berada di depan kursinya sembari menatapnya dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

“Kamu Eva, benar?” tanya Zaidan.

“Enggak bukan, saya Ana.”

Ana yang di sebelahnya tampak menoyor kepala Eva dan membuat sang empu kini mengaduh kesakitan akibat ulah dari perempuan yang menjadi rekan kelasnya itu. Teman-temannya memang anarkis sekali dan tega melakukan ini pada dirinya, bagaimana bisa mereka melakukan itu pada dirinya.

“Benar Pak, dia Eva. Anaknya Kaprodi fakultas Fisika,” Eva menatap kesal Vivi yang tampak cari muka pada lelaki yang ada di depannya.

“Pantas saja wajah kamu membuat saya enggak merasa asing, tolong temui saya nanti karena ada data yang harus saya berikan kepada ayah kamu dan hari ini katanya beliau sedang mengikuti seminar diluar kota.”

“Tapi Papa saya baliknya nanti siang, Bapak profesor masih bisa bertemu dengan Papa disini. Kenapa saya harus jadi BABU Profesor?” tanya Eva.

Zaidan tersenyum kemudian mendekat ke arah perempuan yang kini memundurkan tubuhnya berniat menjauh dari lelaki di hadapannya itu. Menurut Eva, dosen baru mereka adalah orang aneh yang pernah ia temukan dan bukan dosen pada umumnya.

“Saya akan memberikan poin plus kalau kamu mau membantu saya.”

“Duh! Saya enggak peduli, saya anti yang namanya jadi BABU. Kalau Profesor membutuhkan sesuatu bisa menyuruh orang lain dan jangan saya, dosen di sini saja segan dengan saya. Tapi kenapa profesor menyebalkan untuk saya?” tanya Eva.

Zaidan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, “Saya memberikan dua poin plus untuk kamu kalau kamu mau membantu saya untuk mengurus masalah ini, dan saya akan memberikan bimbingan gratis untuk kamu.”

“No... thank you. Saya sudah mendapatkan Dosen bimbingan lain yang sudah diatur, saya enggak mau Bapak profesor yang menjadi dosen pembimbing saya, meskipun Profesor adalah orang yang mudah dipercaya dan memiliki pengetahuan yang tinggi.” Zaidan tersenyum tipis dan memandang perempuan di depannya yang kini menatapnya dalam.

“Owww... so sweeettttt!!! Lirikkan pasangan mata maut, pasti akan berubah menjadi cinta.” Eva mengalihkan pandangannya dan menatap tajam perempuan yang menjadi rekannya itu.

Eva juga tidak mengerti kenapa mereka melakukan itu, intinya ia sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada lelaki yang ada di depannya itu. Dan ia juga berharap nantinya tidak memiliki dosen pembimbing seperti lelaki yang menyebalkan di hadapannya.

Zaidan memamerkan smirk tipisnya, “Saya bisa mengubah takdir kamu menjadi sesuatu yang mungkin enggak kamu ketahui,” bisik Zaidan membuat Eva membulat mendengar perkataan dari lelaki yang ada di depannya.

Gila! Zaidan gila karena sudah melakukan ini pada dirinya.

To be continued

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Skyworld 04
Heyy Hooo semuanya!! Terima kasih untuk semuanya yang sudah mampir dan baca cerita aku. Saat ini aku juga masih belajar dan akan terus belajar, saran dan kritik kalian selalu aku baca buat jadi pembelajaran aku. (⁠✷⁠‿⁠✷⁠) Nantikan dan baca karya aku yang lain ya... Luv Sky ...️ ...️(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠...
2024-05-13 19:23:44
0
default avatar
rhialaisouw72
suka jalan ceritanya bagus. hanya saja sedikit masukan utk penulis,mohon bahasa kata perkatanya lebih diperjelas lagi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. karena ada beberapa bahasa yg sepertinya tidak nyambung dan tidak dipahami. terimakasih
2024-02-13 18:20:15
0
user avatar
Viola D roevie
ahhh suka bngt cerita nya akhirnya bahagia wlpn sempet nangis pas Kevin meninggal sedih bngt,,tapi suka CRT ny bagus
2024-01-08 13:44:56
1
user avatar
Ahmadlutfi
ceritanya bagus ...
2023-12-31 16:34:48
1
user avatar
Grensss
Ceritanya menarik kak, tapi aku belum tamat
2023-12-06 19:33:48
1
user avatar
Skyworld 04
Hai kakak favorit pilihan Sky... terima kasih sudah berkunjung dan membaca buku aku. Ini adalah sesuatu yang bagus untuk di mulai, aku harap kakak semuanya senang dan enjoy sama cerita aku. Kalau kakak kepo dengan akun aku... kakak bisa mampir di my Instagram: @amaliach04 dan @skyworld04.
2023-11-23 21:16:44
2
127 Bab
Bab 1- Dosen Baru
Happy Reading Semuanya! “Gue merasa baru kemarin semester awal terus kita di kerjain mulu sama kating dan sekarang kita sudah sampai di semester tua, Good bye kenyamanan.” Perempuan dengan rambut panjang itu mengangguk setuju mendengar perkataan dari Vivi barusan, memang cepat sekali waktu berlalu dan kini mereka sudah masuk kedalam zona tidak nyaman lagi. Ibaratnya tahun ini adalah tahun terberat yang tidak bisa dibayangkan, tangan perempuan bernama Eva tampak mengetuk meja tempat kuliahnya pelan. “Katanya ada dosen baru di mata kuliah geofisika dan dari kabarnya dia tampan. Speak dewa,” ucap Ana sembari menepuk pundaknya dan tersenyum penuh arti. “Lo pasti tahu sesuatu, kan?” tanya Vivi. “Tahu apa?” bingung Eva “Dosen baru, kan Papa lo Kaprodi di sini. Masa iya dia enggak tahu apapun!” omel Ana Eva menghela napas pelan, “Soal itu... gue enggak tahu, lo tahu sendiri kan ayah gue lebih tertarik dengan pengembangan media terbaru dibandingkan dosen tampan atau sejenisnya itu. Sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bab 2- Perubahan DosBing
Happy Reading Semuanya! Perempuan dengan kemeja bewarna pink pastel kini tampak sibuk merapalkan doa menunggu kabar yang akan di informasikan oleh Dosen Akademik di depannya yang merupakan ayahnya sendiri, ia sebenarnya sudah tahu hanya saja pikiran manusia tidak tahu kan apa yang akan terjadi di menit selanjutnya. Setelah pertengkarannya yang tidak usai dengan dosen menyebalkan bernama Zaidan, ia menjadi mengenal lebih dalam lelaki yang kini terkenal sebagai dosen perfeksionis, killer, angkuh dan berbagai macam sikap menyebalkan lainnya. Mungkin untuk rekan perempuannya tidak masalah tapi bagi laki-laki ini merupakan suatu masalah yang tidak bisa mereka atasi sendiri. “Gue berharap bukan Pak Zaidan atau apapun itu, gue mau dosen pembimbing gue perempuan.” Doa Eva untuk kesekian kalinya. Tidak hanya perempuan muda itu saja tetapi hampir seisi kelas kini sibuk berharap agar mereka tidak mendapatkan dosen pembimbing yang terkenal dengan profesionalisme, killer, dan gila dengan kes
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bab 3- Dilamar
Happy Reading Semuanya! "Sial!! Bibir gue ternodai!" jerit Eva kesal. Vivi dan Ana yang mendengar cerita itu hanya terkekeh pelan sekaligus bingung melihat kelakuan dari rekan mereka saat ini. Mereka sebenarnya cukup terkejut tapi menyadari tingkah temannya yang ajaib itu membuatnya berpikir kalau Eva memang sulit sekali untuk dimengerti, Eva bisa berubah mood nya dalam hitungan detik dan perubahan segalanya dalam waktu cepat. Padahal kalau mereka sudah pasti akan menerimanya dengan senang hati, memang siapa yang tidak ingin mendapatkan hadiah spesial yang seperti itu. "But, why did Profesor Zaidan do that? Is he not married? Jadi dia sampai enggak mempermasalahkan itu dan mengecup bibir lo? Pasti ini romantis banget," ucapan dari Vivi barusan membuat Eva memutar matanya malas, bagaimana bisa rekannya mengatakan kalimat yang seperti barusan. "Sejak dari awal sebenarnya gue merasa aneh dengan profesor Zaidan, setiap kali melihat Eva rasanya kaya dia memang ingin menerkam hidup-hidup
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bab 4- Kenapa Harus Aku?
Happy Reading Semuanya! Mata yang tertutup perlahan terbuka menampilkan lelaki yang amat sangat dibencinya sekarang ini, tangannya yang digenggam erat oleh sang dosen terpaksa ia tarik dan menatap tajam lelaki yang kini hanya memasang wajah bingungnya. "Kamu sudah sadar?" tanya Zaidan. "Menurut Bapak? Sekarang mata saya masih ketutup, Bapak kenapa ada di kamar saya? Memang saya mengizinkan Bapak untuk berada di kamar saya?" marah Eva. "Kamar kamu akan menjadi kamar saya juga," sahut Zaidan santai. Eva menatap tidak percaya lelaki yang ada di depannya, sumpah demi apapun ia tidak mengerti dengan keadaannya sekarang dan rencana lelaki yang ada di depannya itu. Rahangnya mengeras menahan amarah yang menyergap dalam hatinya. "Kenapa harus begitu? Memang saya mau nikah sama Bapak?! Enggak! Saya enggak mau menikah sama Bapak. Kenapa saya harus menikah sama Bapak?" tanya Eva sembari memasang wajah murka pada lelaki yang ada di depannya itu. Zaidan menangkap perempuan yang berusaha unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bab 5- Marah
Happy Reading Semuanya! Sudah tiga hari semenjak kejadian dimana dirinya secara mendadak dilamar oleh Dosen Kampusnya, Eva tidak ingin bertemu dengan Zaidan. Sumpah demi apapun dirinya tidak ingin bertemu Zaidan meskipun harus merelakan nilai sempurnanya. Ia sudah tidak peduli ancaman nilai lainnya. Tapi... Sekarang adalah hari terakhir pengumpulan judul skripsi setelah diundur selama 2 hari dari waktu sebelumnya dan membuatnya mau tidak mau harus bertemu dengan Zaidan si Dosen dengan pikiran kotor. Persetan dengan segala persiapan pernikahannya. Tok.. Tok.. Tok.. “Masuk!” Tangan Eva membuka pintu ruangan Zaidan di depannya, sebenarnya ia tidak membuat janji seperti mahasiswi lainnya tapi sekarang ia mode kepepet dan membutuhkan Acc judul skripsinya oleh Zaidan agar dirinya masuk ke bab pertama. “Maaf mengganggu waktunya Prof,”ucap Eva pelan. “Kamu masih membutuhkan saya?” Eva terdiam tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun. Tatapannya hanya mengerah pada Zaidan yang kini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bab 6- Dasar Psikopat!
Happy Reading Semuanya!Helaan napas terdengar begitu kasar sekarang ini. Pandangannya berdalih pada jam tangan yang dikenakannya saat ini, sudah menunjukkan pukul 13.00 siang dan sebentar lagi jam makan siang akan selesai. Bahkan ia harus rapat fakultas dengan Dosen lain. Zaidan terlalu bodoh mempercayai perkataan dari Eva yang tidak menempati janjinya.“Pak Zaidan, Anda menunggu siapa? Bukankah sekarang ada rapat fakultas?”Zaidan mengangguk mengiyakan perkataan dari lelaki yang ada di depannya, ia tidak bisa pergi. Bagaimana kalau ia pergi Eva menghampiri dan menunggu seperti dirinya sekarang ini. Mungkin saja Eva masih ada kelas dan akan berakhir sebentar lagi, tapi kalau dipikir lagi mana mungkin. Ini adalah dunia Kampus bukan anak sekolah.“Iya, Pak. Saya hanya sedang menunggu seseorang,” Lelaki di depannya hanya mengangguk dan berpamitan pada lelaki yang kini sibuk dengan ponselnya. Memang sepertinya sibuk sekali lelaki yang ada di depannya itu, sama dengan gosip yang beredar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya
Bab- 7 Zaidan Kaleng Rombeng!
Happy Reading Semuanya!Perempuan muda dengan dress bewarna hitam serta style yang menampilkan bahunya. Terlihat sangat cantik, Eva hanya bisa mempoutkan bibirnya memperhatikan Zaidan tampak sibuk dengan buku menu yang ada di depannya. Ia terjebak dan selamanya akan terjebak dalam kehidupan Zaidan.“Saya tahu kamu alergi dengan udang, dan kepiting. Jadi, akan saya pesankan kamu makanan yang menurut saya bagus. Like a Steak medium rare or...”Zaidan memperhatikan perempuan yang ada di depannya tampak melipat wajahnya.“Eva....”“Bisa enggak sih Pak, kita makan di warung Bu Mirjo saja? Saya berani menjamin makanannya lebih enak ketimbang makanan di sini. Saya enggak pandai pakai pisau buat makan steak,” aku Eva membuat Zaidan tersenyum tipis.Tangannya mengusap kepala perempuan muda di depannya walaupun saat ini Eva tampak menepis tangannya. “Bapak jangan mengacau! Saya sudah mengatur rambut ini sejak setengah jam yang lalu! Kalau sampai Bapak merusak akan saya buat Bapak menyesal!” Anca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya
Bab 8- Luka Seorang Ayah
Happy Reading Semuanya! “Kak Livy,” Perempuan yang dipanggil sama sekali tidak menjawab, perasaan enggan untuk bertemu dengan sang adik masih terlihat sangat jelas. Jujur saja ia masih kecewa karena sang adik menerima pernikahan dengan orang yang ia sukai. Memang adik adalah perusak sesungguhnya. Ia dengan Zaidan dulu adalah teman sekelas. Livy menyukai Zaidan dari dulu dan Zaidan sama sekali tidak pernah melihat kehadirannya bahkan sampai sekarang. Zaidan hanya melihat Eva dan itu tidak pernah berubah meskipun Zaidan berada di luar negeri. “Kak Livy,” panggil Eva sekali lagi. “Apakah kamu enggak bisa kasih Zaidan buat kakak?” tanya Livy to the point. Eva yang ditodong pertanyaan seperti itu hanya memutar matanya malas, kakaknya bisa melakukan itu tanpa harus bertanya pada dirinya. Toh, seumur hidup Eva tidak ingin mempunyai suami seorang dosen. Eva ingin memiliki suami seorang pengusaha seperti dalam cerita novel yang sering ia konsumtif, bukan cita-citanya mempunyai suami seja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya
BAB 9- Foto Prewedding
Happy Reading Semuanya! Janji harus ditepati dan di sinilah ia berada. Tempat yang amat sangat tidak ingin dirinya datangi, apalagi foto itu nantinya akan di pajang di acara pernikahan. Membayangkannya saja tubuhnya sudah merinding, Eva tidak pernah membayangkan akan seperti ini. “Kamu ganti dress yang sudah saya siapkan,” pinta Zaidan. “Bapak enggak belikan saya pakaian yang terbuka, kan?” Zaidan menatapnya aneh, “Memang kenapa kalau saya menyiapkan dress terbuka? Enggak akan ada yang lihat kamu kecuali saya,” sahut Zaidan membuat Eva ingin sekali menendang bokong dari dosen kampus nya itu. Langkahnya berjalan menuju ruang ganti dan menatap pakaian yang sudah disiapkan oleh calon suaminya itu, Zaidan memang orang gila. Ia tidak menyangka akan menikah dengan Zaidan, seharusnya ia kabur saja agar tidak menikah atau mungkin menyuruh kakaknya saja. “Argh! Ini belum dimulai ambil gambar tapi kenapa gue sudah emosi sendiri! Menyebalkan sekali!” geram Eva sembari menatap cermin di de
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-07
Baca selengkapnya
Bab 10- Bimbingan
Happy Reading Semuanya! “Kenapa kamu kasih saya cokelat?” Eva yang ditanya hanya memamerkan senyum tiga jari pada lelaki yang dalam jangka waktu 2 hari menjadi suaminya. Ia masih harus beraktivitas karena kebutuhan lainnya dan begitu pula dengan Zaidan, tidak ada drama pingit atau yang lainnya. Sangat flat sekali rencana pernikahan mereka, tidak ada embel-embel dengan kedatangan pelakor atau yang lainnya. “Saya lagi baik soalnya,” sahut Eva pelan. Tatapan Zaidan memasang wajah datar disana, “Katakan tujuan kamu apa, kalau kamu enggak memiliki tujuan saya harus menghadiri rapat dengan rektor kampus dulu untuk meneliti sejauh apa.” Tangan Eva menggaruk kepalanya, ia tidak tahu Zaidan bodoh atau memang menyebalkan lahir batin. Memang apalagi tujuannya datang menemui lelaki itu? Berharap ia akan memberikan kotak bekal atau memberikan hadiah kecupan. Haha... jika itu sebaiknya mimpi saja. “Itu... Anu... saya mau bimbingan hehe...” Terdengar helaan napas pelan, “Lalu kamu mau nyogok
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-15
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status