Home / Romansa / Penantian Sang Istri Teraniaya / Jadi, Inara Anak Wanita Itu

Share

Jadi, Inara Anak Wanita Itu

Qian dibuat risau dengan perkataan Cici. Hal lain ditakutkan olehnya, wanita itu dibuat kesulitan oleh sang ibu yang dikenal cukup tidak bertoleransi. Ia bangkit dari kasur sambil menghubungi nomor Lohan, pria yang saat ini berada di ruang rapat. Sambungan telepon dari Qian tidak terdengar oleh pria itu karena berada dalam mode diam.

Merasa tidak bisa mengandalkan siapapun, Qian berencana akan menghandle kerisauannya itu sendiri. Ia memutuskan pergi ke rumah sakit sendirian.

“Kamu mau ke mana? Jangan bekerja dulu, istirahat saja,” tegur Sarina dengan senyuman yang dijadikan topeng baik di hadapan teman-temannya.

Wanita paruh baya itu menegur sang anak yang melewati keberadaannya dan teman-temannya di ruang tamu.

Sarina menafsirkan sang anak akan ke kantor karena melihat Qian berada dalam setelah kemeja dan celana hitam panjang, seperti biasa ketika hendak ke kantor.

“Hanya sebentar. Jangan khawatir, aku akan ke sana menggunakan taksi,” ucap Qian dan lanjut berjalan meninggalkan rum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status