Share

Keputusan Alfian Sangat Menyakitkan.

"Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana, ya?" Vanessa mengemudikan mobilnya sembari berpikir dengan keras berusaha mengingat siapa Nurmala yang sebenarnya, tapi setelah berpikir cukup lama, ia tetap tidak menemukan jawaban.

Setelah menempuh waktu selama hampir 1 jam di tengah kemacetan lalu lintas, mobil Vanessa sudah tiba di kantor Alfian. Sepatu hak tinggi yang ia kenakan turun dari mobil. Ia menutup pintu mobil dengan gaya congkak. Kakinya melangkah meliuk-liuk sembari membuka kaca mata dan mendorongnya naik ke atas kepala.

Hampir semua mata karyawan yang melihatnya takjub dengan kecantikan yang dimiliki oleh Vanessa, wajar jika Alfian sangat tergila-gila dengannya, tapi beberapa dari mereka terutama kaum hawa mencibir melihat kesombongan yang di tonjolkan Vanessa, tapi Vanessa tak peduli, ia berpikir jika mereka semua iri dengan kesempurnaan yang dimilikinya. Vanessa berjalan melewati ruang demi ruang tak peduli dengan tatapan aneh semua orang yang terarah padanya.

"Dasar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status