Share

Pulang Kampung

Dada Nurmala kembang kempis, napasnya masih memburu. Meskipun ia sudah membalas perbuatan Vanessa lebih kejam, tapi emosi masih mengungkung hatinya. Seumur hidup tidak pernah ada orang yang berlaku kasar padanya kecuali Vanessa dan Alfian.

Nurmala dan Alfian duduk di dalam mobil. Dengan telaten Alfian mengeringkan wajah Nurmala dengan tissue, dari mulai kening, mata, pipi dan hidung. Alfian mengambil tissue baru setelah membuang tissue yang sudah kotor. Dia beralih mengusap pakaian Nurmala yang basah di bagian dada.

"Kenapa tidak kamu siram dengan sambal saja wajahnya biar jera, kan di meja tadi ada semangkok sambal."

"Harga cabai mahal, 120. 000 perkilo," jawabnya asal.

Alfian malah tersenyum lalu menarik hidung Nurmala, di saat seperti ini bisa-bisanya Nurmala melawak. "Kamu sangat menggemaskan."

"Iih, nyebelin. Aku tidak sekejam itu." Nurmala menepuk paha Alfian dengan gemas.

Menurut Nurmala, terlalu ekstrim menyiram Vanessa dengan sambal. Bagaimana jika ia di laporkan ke kantor po
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status