Dirga bertanya kepada Yoga, "Gimana kamu akan mengatasi orang-orang ini?"Yoga melirik sekilas si Botak dan lainnya. Lirikan ini langsung membuat mereka ketakutan dan lemas. Mereka segera bersujud meminta maaf kepada Yoga."Kak, Kak, maafkan kami karena sudah meremehkanmu. Tolong jangan bersikap perhitungan dengan orang bodoh seperti kami.""Anggap saja kami semua cuma kentut. Tolong ampuni kami ya. Tenang saja, kami akan membuat perhitungan dengan Yami setelah pulang. Kami akan memberinya pelajaran!"Ketika melihat Yoga diam saja, si Botak segera berkata, "Kak, kami bersedia melakukan sesuatu untuk menebus kesalahan. Tolong beri kami kesempatan."Yoga akhirnya berbicara, "Gimana kalian mau menebus kesalahan? Coba beri tahu aku."Si Botak menyahut, "Masih ada sekelompok penggemar yang jumlahnya sekitar 400 atau 500 orang. Mereka akan membuat keributan di Perusahaan Farmasi Hansa. Mereka sudah menyiapkan spanduk, bensin, telur busuk, dan lainnya. Kalau kalian nggak minta maaf, mereka ak
Yoga segera tiba di Perusahaan Farmasi Hansa. Lapangan besar di depan sangat ramai, begitu juga kondisi jalanan.Para penggemar fanatik itu mengangkat spanduk putih untuk mengkritik keras Vania dan Yoga. Ada juga yang terus mengangkut bensin, telur busuk, dan tomat busuk ke depan perusahaan.Mereka menyatakan akan membakar Perusahaan Farmasi Hansa jika orang yang memukul Yami tidak muncul.Pemerintah kota juga mengutus sekelompok orang. Namun, mereka hanya bisa menjaga ketertiban dan menenangkan massa. Jika menangkap orang, mereka hanya akan membuat massa mengamuk. Ketika saat itu tiba, situasi akan menjadi makin kacau.Yoga memasuki perusahaan dengan melewati pintu belakang. Di bawah protes keras semua orang, Yoga berjalan ke luar perusahaan. Begitu dia keluar, semua orang langsung mengenalinya."Dia pelakunya! Akhirnya keluar juga!""Beraninya kamu memukul Yami kami! Kamu sudah bosan hidup ya! Kematianmu nggak bakal bisa menebus dosamu!""Di mana wanita itu? Suruh dia keluar untuk mi
Yoga sungguh kehabisan kata-kata dibuat orang-orang ini. Mereka bukan sekadar fanatik, tetapi tidak punya otak untuk membedakan yang benar dan salah.Yoga berucap dengan dingin, "Sepertinya kalian jadi bodoh karena terpana dengan kecantikannya. Kalian sampai nggak bisa menilai dengan baik. Kasihan sekali.""Asal kalian tahu, idola kalian cuma terlihat baik di luar. Dulu dia seorang resepsionis. Kemudian, dia menjadi terkenal di platform video pendek berkat kecantikannya.""Setelah terkenal, dia mulai merajalela. Dari membuka kasino, menjadi muncikari, bahkan punya hubungan dengan penyelundup narkoba. Kalian menjadikan sampah masyarakat seperti ini idola? Konyol sekali!"Ucapan ini sontak membuat massa murka."Sembarangan! Jangan fitnah Yami!""Yami sangat baik hati! Mana mungkin melakukan hal semacam itu!""Kami akan melaporkanmu karena sudah mencemarkan nama baik Yami! Aku punya teman di kantor polisi! Kamu pasti akan dipenjara!""Cepat minta maaf! Ayo cepat!""Nggak percaya ya? Aku p
Bukannya menghindar, Yami justru mengambil inisiatif untuk maju. Dia bertanya, "Kamu terluka, memangnya masih bisa melakukannya?""Yami, apa maksudmu? Kamu ingin ingkar janji?" tanya si Botak balik sambil mengernyit."Tentu saja bukan. Maksudku, aku akan lebih berinisiatif kalau kamu terluka," sahut Yami."Haha! Oke!" Si Botak terdengar bahagia. "Tapi, kamu punya banyak penggemar. Kamu nggak takut mengecewakan mereka?"Yami menyahut dengan ekspresi menghina, "Mereka nggak pantas jadi penggemarku. Mereka semua cuma pecundang pelit. Kalau mereka murah hati sepertimu, aku pasti sudah punya vila mewah dan mobil mewah, bahkan punya banyak pria simpanan."Si Botak menasihati, "Yami, kamu selebritas. Sebaiknya jaga omonganmu kalau bicara. Kalau sampai tersebar, kamu akan repot karena diboikot.""Huh! Siapa suruh mereka miskin? Aku cuma bicara kenyataan! Lagian, aku cuma perlu bertingkah manja kalau mereka marah. Setelah itu, mereka akan menjadi anjing-anjingku lagi. Nggak perlu dipikirkan," u
Plak! Seorang penggemar sontak menampar Yami dan memaki, "Berengsek! Kamu bisa membeli apartemen ini karena kami. Kami masuk rumah sendiri kok!"Yami menyahut dengan ketakutan, "Sembarangan! Aku yang beli apartemen ini! Sertifikatnya atas namaku!"Plak! Yami lagi-lagi ditampar. Seorang penggemar membentak, "Uangmu dari kami, 'kan? Kamu menghamburkan uang kami, tapi memaki kami di belakang! Dasar miskin! Jalang sepertimu pantas mati!"Yami akhirnya mengerti apa yang terjadi! Jika tebakannya tidak salah, sekelompok orang ini adalah penggemarnya! Jangan-jangan mereka mendengar obrolannya dengan si Botak tadi? Bagaimana mungkin?Yami segera berakting menyedihkan. "Semuanya, tolong dengar penjelasanku dulu. Semua ini cuma salah paham. Ini nggak seperti yang kalian bayangkan ....""Tutup mulutmu! Kamu kira kami idiot?""Kamu kira kami bakal percaya kalau kamu berakting begini? Jangan mimpi!""Hari ini, kamu harus mengembalikan uang-uang kami! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak lanca
"Maksudmu?" tanya Yoga.Raja Naga membalas, "Aku takut tanaman obat ini nggak bisa melewati bencana bumi."Bencana bumi? Yoga tidak pernah mendengar tentang ini sebelumnya. "Apa itu?""Ketika kemampuan seseorang mencapai ranah tertentu, mereka akan mengalami bencana langit. Kalau tanaman obat tingkat sembilan ini matang terlalu cepat dan kekuatan serta fondasinya nggak cukup kokoh, takutnya nggak bisa melewati bencana bumi. Kalau seperti itu, dia otomatis akan layu," jelas Raja Naga."Apa kita bisa melakukan sesuatu untuk membantunya?" tanya Yoga sambil mengernyit."Kalau bisa menemukan sesuatu yang mengandung elemen yin ekstrem, tanaman obat ini mungkin bisa bertahan," jawab Raja Naga.Elemen yin ekstrem? Yoga tak kuasa menarik napas dalam-dalam. Benda seperti ini sangat langka karena manusia tidak bisa membentuknya. Elemen yin ekstrem terbentuk secara alami.Sulit untuk menemukannya jika hanya diberi waktu 2 hari. Meskipun demikian, Yoga tidak akan menyerah. Dia langsung menelepon Ra
"Di Kota Pawana," sahut Raja Kegelapan.Yoga sontak mengernyit karena merasa ada yang aneh. Dia membutuhkan elemen yin ekstrem dan barang seperti itu ditemukan di rumah lelang Kota Pawana. Semua ini seperti diatur oleh seseorang?Yoga berkata, "Oke, kalian cari terus. Aku akan pergi ke rumah lelang itu sendiri.""Baik." Raja Kegelapan mengakhiri panggilan, lalu Yoga bergegas menuju ke Rumah Lelang Langsat.Rumah Lelang Langsat sangat besar dan memegang peran penting di Provinsi Sadali. Moto mereka yaitu semua yang kalian inginkan ada di sini. Bisa dilihat, betapa kaya dan berkuasanya rumah lelang ini.Terdapat sebuah papan di depan pintu. Di atasnya tertera daftar barang yang akan dilelang hari ini. Kayu dingin kelam termasuk di dalamnya dan berada di urutan kedua dari belakang.Yoga melangkah masuk. Begitu masuk, dia malah bertabrakan dengan seorang wanita. Wanita itu langsung menghardik, "Kamu nggak punya mata ya?"Yoga mengernyit karena merasa itu adalah suara Yami. Begitu melihat d
Leluhur Jahanam Langit mengangguk sambil membalas, "Mau sehebat apa pun dia, dia cuma manusia biasa. Mana mungkin pantas bersanding denganmu yang begitu bermartabat?"Winola bertanya, "Tentu saja. Kamu sudah mengatur semuanya, 'kan? Aku harus mendapatkan tanaman obat tingkat sembilan itu.""Tenang saja, nggak akan terjadi kesalahan apa pun," sahut leluhur Jahanam Langit."Oke." Winola mengiakan.Acara lelang segera dimulai. Pembawa acara naik ke panggung dan memberi kata sambutan sebelum lelang resmi dimulai.Barang-barang lelang di urutan awal adalah perhiasan berharga. Semua ini sangat berharga di mata manusia biasa, tetapi tidak untuk kultivator kuno. Itu sebabnya, Yoga dan Yami tidak ikut menawar harga.Pada akhirnya, giliran kayu dingin kelam. Kayu itu dibawa staf ke atas panggung. Orang-orang pun takjub melihatnya.Begitu kayu itu muncul, suhu di aula sontak menurun, seolah-olah mereka sedang berada di gua es. Kayu itu terlihat hitam, tetapi mengilap. Meskipun hanya sepanjang len