Yoga segera tiba di Perusahaan Farmasi Hansa. Lapangan besar di depan sangat ramai, begitu juga kondisi jalanan.Para penggemar fanatik itu mengangkat spanduk putih untuk mengkritik keras Vania dan Yoga. Ada juga yang terus mengangkut bensin, telur busuk, dan tomat busuk ke depan perusahaan.Mereka menyatakan akan membakar Perusahaan Farmasi Hansa jika orang yang memukul Yami tidak muncul.Pemerintah kota juga mengutus sekelompok orang. Namun, mereka hanya bisa menjaga ketertiban dan menenangkan massa. Jika menangkap orang, mereka hanya akan membuat massa mengamuk. Ketika saat itu tiba, situasi akan menjadi makin kacau.Yoga memasuki perusahaan dengan melewati pintu belakang. Di bawah protes keras semua orang, Yoga berjalan ke luar perusahaan. Begitu dia keluar, semua orang langsung mengenalinya."Dia pelakunya! Akhirnya keluar juga!""Beraninya kamu memukul Yami kami! Kamu sudah bosan hidup ya! Kematianmu nggak bakal bisa menebus dosamu!""Di mana wanita itu? Suruh dia keluar untuk mi
Yoga sungguh kehabisan kata-kata dibuat orang-orang ini. Mereka bukan sekadar fanatik, tetapi tidak punya otak untuk membedakan yang benar dan salah.Yoga berucap dengan dingin, "Sepertinya kalian jadi bodoh karena terpana dengan kecantikannya. Kalian sampai nggak bisa menilai dengan baik. Kasihan sekali.""Asal kalian tahu, idola kalian cuma terlihat baik di luar. Dulu dia seorang resepsionis. Kemudian, dia menjadi terkenal di platform video pendek berkat kecantikannya.""Setelah terkenal, dia mulai merajalela. Dari membuka kasino, menjadi muncikari, bahkan punya hubungan dengan penyelundup narkoba. Kalian menjadikan sampah masyarakat seperti ini idola? Konyol sekali!"Ucapan ini sontak membuat massa murka."Sembarangan! Jangan fitnah Yami!""Yami sangat baik hati! Mana mungkin melakukan hal semacam itu!""Kami akan melaporkanmu karena sudah mencemarkan nama baik Yami! Aku punya teman di kantor polisi! Kamu pasti akan dipenjara!""Cepat minta maaf! Ayo cepat!""Nggak percaya ya? Aku p
Bukannya menghindar, Yami justru mengambil inisiatif untuk maju. Dia bertanya, "Kamu terluka, memangnya masih bisa melakukannya?""Yami, apa maksudmu? Kamu ingin ingkar janji?" tanya si Botak balik sambil mengernyit."Tentu saja bukan. Maksudku, aku akan lebih berinisiatif kalau kamu terluka," sahut Yami."Haha! Oke!" Si Botak terdengar bahagia. "Tapi, kamu punya banyak penggemar. Kamu nggak takut mengecewakan mereka?"Yami menyahut dengan ekspresi menghina, "Mereka nggak pantas jadi penggemarku. Mereka semua cuma pecundang pelit. Kalau mereka murah hati sepertimu, aku pasti sudah punya vila mewah dan mobil mewah, bahkan punya banyak pria simpanan."Si Botak menasihati, "Yami, kamu selebritas. Sebaiknya jaga omonganmu kalau bicara. Kalau sampai tersebar, kamu akan repot karena diboikot.""Huh! Siapa suruh mereka miskin? Aku cuma bicara kenyataan! Lagian, aku cuma perlu bertingkah manja kalau mereka marah. Setelah itu, mereka akan menjadi anjing-anjingku lagi. Nggak perlu dipikirkan," u
Plak! Seorang penggemar sontak menampar Yami dan memaki, "Berengsek! Kamu bisa membeli apartemen ini karena kami. Kami masuk rumah sendiri kok!"Yami menyahut dengan ketakutan, "Sembarangan! Aku yang beli apartemen ini! Sertifikatnya atas namaku!"Plak! Yami lagi-lagi ditampar. Seorang penggemar membentak, "Uangmu dari kami, 'kan? Kamu menghamburkan uang kami, tapi memaki kami di belakang! Dasar miskin! Jalang sepertimu pantas mati!"Yami akhirnya mengerti apa yang terjadi! Jika tebakannya tidak salah, sekelompok orang ini adalah penggemarnya! Jangan-jangan mereka mendengar obrolannya dengan si Botak tadi? Bagaimana mungkin?Yami segera berakting menyedihkan. "Semuanya, tolong dengar penjelasanku dulu. Semua ini cuma salah paham. Ini nggak seperti yang kalian bayangkan ....""Tutup mulutmu! Kamu kira kami idiot?""Kamu kira kami bakal percaya kalau kamu berakting begini? Jangan mimpi!""Hari ini, kamu harus mengembalikan uang-uang kami! Kalau nggak, jangan salahkan kami bertindak lanca
"Maksudmu?" tanya Yoga.Raja Naga membalas, "Aku takut tanaman obat ini nggak bisa melewati bencana bumi."Bencana bumi? Yoga tidak pernah mendengar tentang ini sebelumnya. "Apa itu?""Ketika kemampuan seseorang mencapai ranah tertentu, mereka akan mengalami bencana langit. Kalau tanaman obat tingkat sembilan ini matang terlalu cepat dan kekuatan serta fondasinya nggak cukup kokoh, takutnya nggak bisa melewati bencana bumi. Kalau seperti itu, dia otomatis akan layu," jelas Raja Naga."Apa kita bisa melakukan sesuatu untuk membantunya?" tanya Yoga sambil mengernyit."Kalau bisa menemukan sesuatu yang mengandung elemen yin ekstrem, tanaman obat ini mungkin bisa bertahan," jawab Raja Naga.Elemen yin ekstrem? Yoga tak kuasa menarik napas dalam-dalam. Benda seperti ini sangat langka karena manusia tidak bisa membentuknya. Elemen yin ekstrem terbentuk secara alami.Sulit untuk menemukannya jika hanya diberi waktu 2 hari. Meskipun demikian, Yoga tidak akan menyerah. Dia langsung menelepon Ra
"Di Kota Pawana," sahut Raja Kegelapan.Yoga sontak mengernyit karena merasa ada yang aneh. Dia membutuhkan elemen yin ekstrem dan barang seperti itu ditemukan di rumah lelang Kota Pawana. Semua ini seperti diatur oleh seseorang?Yoga berkata, "Oke, kalian cari terus. Aku akan pergi ke rumah lelang itu sendiri.""Baik." Raja Kegelapan mengakhiri panggilan, lalu Yoga bergegas menuju ke Rumah Lelang Langsat.Rumah Lelang Langsat sangat besar dan memegang peran penting di Provinsi Sadali. Moto mereka yaitu semua yang kalian inginkan ada di sini. Bisa dilihat, betapa kaya dan berkuasanya rumah lelang ini.Terdapat sebuah papan di depan pintu. Di atasnya tertera daftar barang yang akan dilelang hari ini. Kayu dingin kelam termasuk di dalamnya dan berada di urutan kedua dari belakang.Yoga melangkah masuk. Begitu masuk, dia malah bertabrakan dengan seorang wanita. Wanita itu langsung menghardik, "Kamu nggak punya mata ya?"Yoga mengernyit karena merasa itu adalah suara Yami. Begitu melihat d
Leluhur Jahanam Langit mengangguk sambil membalas, "Mau sehebat apa pun dia, dia cuma manusia biasa. Mana mungkin pantas bersanding denganmu yang begitu bermartabat?"Winola bertanya, "Tentu saja. Kamu sudah mengatur semuanya, 'kan? Aku harus mendapatkan tanaman obat tingkat sembilan itu.""Tenang saja, nggak akan terjadi kesalahan apa pun," sahut leluhur Jahanam Langit."Oke." Winola mengiakan.Acara lelang segera dimulai. Pembawa acara naik ke panggung dan memberi kata sambutan sebelum lelang resmi dimulai.Barang-barang lelang di urutan awal adalah perhiasan berharga. Semua ini sangat berharga di mata manusia biasa, tetapi tidak untuk kultivator kuno. Itu sebabnya, Yoga dan Yami tidak ikut menawar harga.Pada akhirnya, giliran kayu dingin kelam. Kayu itu dibawa staf ke atas panggung. Orang-orang pun takjub melihatnya.Begitu kayu itu muncul, suhu di aula sontak menurun, seolah-olah mereka sedang berada di gua es. Kayu itu terlihat hitam, tetapi mengilap. Meskipun hanya sepanjang len
Acara lelang ini ditakdirkan untuk dicatat dalam sejarah!Tanpa ragu sedikit pun, Yoga segera menawar. "Seratus empat puluh triliun!"Duar! Benar-benar persaingan yang sengit! Bos rumah lelang sampai tidak bisa menutup mulutnya saking senangnya. Dia sangat penasaran sampai kapan kedua orang ini akan bersaing.Seketika, harga telah mencapai 200 triliun. Para hadirin yang bisa terkagum-kagum melihat ini. Yang meneriakkan harga 200 triliun adalah Yami. Gayanya terlihat sangat santai, seolah-olah akan terus bersaing dengan Yoga.Tanpa diduga, Yoga malah terkekeh-kekeh dan berkata, "Dua ratus triliun untuk membeli kayu jelek? Hebat, aku salut sekali. Untukmu saja."Semua orang merasa terkejut melihat reaksi Yoga. Yoga tidak terlihat sedih sedikit pun, melainkan terlihat santai. Jelas, Yoga hanya ingin membuat onar dan menaikkan harga untuk mempermainkan Yami.Setelah menyadari hal ini, Yami merasa sangat kesal. Namun, dia sama sekali tidak menyesal karena itu bukan uangnya.Yoga meregangkan
Tampaknya pria itu ingin lebih teliti mengamati siapa Yoga sebenarnya. Yoga melemparkan sebuah benda kecil dengan santai, lalu berujar, "Berikan ini pada pengurus kalian. Dia pasti akan datang menemuiku."Pria itu menangkap benda tersebut. Begitu melihatnya, dia langsung terkejut hingga terperanjat. Matanya membelalak, sementara pupilnya mengecil. Benda itu ... adalah besi hitam."Oke, aku akan segera mengurusnya!" balas pria itu. Dia tidak berani membuang waktu, melainkan langsung berbalik dan pergi dengan langkah cepat.Melihat pria itu yang tergesa-gesa, Yoga tersenyum dingin penuh ejekan. Hanya sepotong kecil besi hitam saja sudah membuatnya begitu heboh. Padahal, Yoga memiliki seluruh makam yang dipenuhi dengan besi hitam.Bimo memperingatkan, "Eh, benda ini sangat berharga. Jangan sampai menarik perhatian orang yang punya niat jahat!"Yoga membalas tak acuh, "Nggak masalah. Lagian, aku nggak punya barang lain."Bimo menimpali, "Kamu benar-benar belum memahami betapa pentingnya be
"Tenang saja!" balas Yoga dengan penuh percaya diri. Dia tersenyum lebar sambil memberi isyarat dengan tangannya.Hanya saja, Sutrisno merasa gelisah saat melihat senyuman itu. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah dirinya telah dijebak. Pasti semua ini tidak sesederhana seperti yang Yoga katakan."Ayo, ikut aku pulang!" gumam Sutrisno pelan sambil terus memperhatikan Yoga, bahkan menyisakan sedikit kewaspadaan dalam hatinya. Dia berpikir apakah dirinya sudah benar-benar dijebak?Di sisi lain, Yoga terlihat santai dan tidak peduli. Dia ikut pergi bersama Sutrisno. Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah kompleks hunian. Tempat itu penuh dengan deretan vila mewah yang jelas bernilai fantastis."Ini salah satu rumahku. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Tapi ingat, jangan sekali-kali berkeliaran sembarangan. Kalau sampai ketahuan bahwa Keluarga Salim melindungimu, itu akan membawa masalah besar bagi kami!" ucap Sutrisno seraya menatap Yoga dengan serius.Sut
Yoga berkata, "Begitu juga dengan sebaliknya, 'kan? Dunia kultivator kuno juga bisa memusnahkan dunia bela diri kuno."Bimo membalas, "Bisa dibilang begitu. Tapi, sekarang kamu sudah mencapai kultivator raja, jadi harus lebih berhati-hati."Yoga kembali berkata, "Aku mengerti. Sekarang auramu terus menyebar, aku harus segera mencari caranya."Bimo berkata, "Baguslah kalau kamu ingat itu."Setelah terdiam sejenak, Yoga melihat ke sekeliling karena tidak tahu harus pergi ke mana. Jika tadi perjalanannya tidak tertunda sebentar, dia bisa pergi bersama dengan Winola. Namun, sekarang dia sudah berhasil masuk ke sini, dia tentu saja tidak akan pergi ke rumah Keluarga Bramasta lagi. Jika tidak, dia harus berdiskusi dengan mereka tentang pertunangannya dengan Winola."Oh ya!" Yoga teringat dengan sesuatu dan segera menelepon Sutrisno. Bagaimanapun juga, orang ini masih bisa membantunya.Sutrisno berkata, "Kamu sudah masuk ya? Aku dengar ada masalah di pintu masuk."Yoga berkata, "Kamu datang j
Aura yang sangat kuat menyebar ke seluruh tempat dan terus menghancurkan segalanya, membuat semua orang terkejut.Yoga yang menerima kekuatan dari hukum alam semesta, merasakan kekuatan itu terus mengalir di dalam tubuhnya dengan makin kuat. Dia membuka pintu yang tertutup itu dengan satu gerakan dan berdiri di dalamnya, lalu menoleh ke belakang. Langit sudah kembali tenang, sehingga dia tidak perlu mengkhawatirkan efek samping dari kekuatan kultivator raja.Pemimpin penjaga gerbang itu tercengang dan menatap Yoga dengan bingung. Ekspresinya terlihat kaku dan sulit untuk kembali tenang.Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan anak ini? Dari mana asalnya perasaan menekan yang sangat kuat ini? Mengapa kekuatan ini sangat mirip dengan kekuatan kultivator raja?Pemimpin penjaga gerbang itu merasa sangat tidak tenang dan sulit untuk mengendalikan dirinya. Keringatnya mengalir dengan deras, seolah-olah kehilangan kendali atas dirinya. Setetes darah mengalir keluar dari mulutnya, lalu menyemprot
Formasi di tanah tiba-tiba meledak, lalu cahaya-cahaya emas bermunculan dari permukaan tanah dan menyerbu ke arah Yoga.Boom boom boom!Setelah itu, cahaya-cahaya emas itu pun terus menyerang Yoga dengan kecepatan yang luar biasa, membuat orang yang melihatnya tertegun. Kecepatan itu bahkan sulit untuk dilihat dengan mata orang biasa.Namun, Yoga hanya menggaruk telinganya dengan santai dan terlihat agak kesal. Formasi ini hanya trik sampah baginya, bahkan formasi dari Pelindung Kebenaran pun dia tidak takut. Dia hanya berdiri dengan diam di tempatnya dan tubuhnya kembali dikelilingi petir.Boom!Cahaya-cahaya emas dari formasi yang menyerang semuanya malah dimusnahkan oleh petir di tubuh Yoga. Dalam sekejap, semuanya berubah menjadi hampa."Apa?" Pemimpin penjaga gerbang itu langsung mundur selangkah dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka serangan dari formasi itu ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap Yoga."Apa yang sebenarnya ada di dalam tubuhmu?" tanya pemimpin it
Benar-benar ingin menerobos masuk gerbang ini?Dalam sekejap, mata semua penjaga gerbang membelalak dan ekspresi mereka terlihat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Yoga benar-benar berani bertindak. Yoga bahkan melakukan semua itu sendirian, tanpa bantuan dari Keluarga Bramasta."Kamu ini benar-benar nggak tahu diri," teriak pemimpin penjaga gerbang itu dengan nada yang dingin.Ekspresi para penjaga gerbang lainnya pun terlihat serius dan menatap Yoga dengan tajam. Mereka penuh dengan aura membunuh dan bersiap untuk membunuh Yoga."Huh. Ayo maju," kata Yoga dengan angkuh dan menatap semua penjaga gerbang itu dengan dingin. Saat itu, dia terlihat penuh dengan tekad dan wibawa."Serang!"Seiring dengan perintah pemimpin itu, semua orang yang berada di tempat itu langsung menyerbu. Mereka terlihat sangat bersemangat dan ingin segera membunuh Yoga. Kecepatan mereka juga sangat luar biasa.Swish swish swish!Setelah para penjaga gerbang itu menyerbu dan mengepung Yoga, salah seorang da
"Nggak perlu meminta maaf. Kalian masuk dulu, aku akan menyusul nanti," kata Yoga sambil tersenyum dengan tenang dan terlihat santai, seolah-olah hal ini sama sekali tidak memengaruhinya."Nggak perlu menghiburku. Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu, aku ...," kata Winola dengan mata yang berkaca-kaca dan hati yang terasa sangat sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri untuk mendekat dan mencium bibir Yoga dengan lembut.Seluruh tubuh Yoga langsung bergetar saat merasakan sentuhan yang lembut itu. Ini ....Orang-orang di sekitar yang melihat adegan itu pun terpesona dan iri. Winola adalah wanita yang terkenal kecantikannya di dunia kultivator kuno, malah diam-diam menaruh hati pada seorang pria dari dunia bela diri kuno.Beberapa saat kemudian, Winola melepaskan ciumannya dari Yoga dengan wajah yang memerah. Dia menatap Yoga dengan ekspresi tulus dan berkata dengan nada lembut, "Setelah berpisah, kita mungkin nggak akan bertemu lagi dan pertunangan kita juga m
Winola sudah menduga perjalanan mereka pasti akan menghadapi hambatan di sini. Bagaimanapun juga, semua penjaga gerbang ini adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan saja. Sekarang dia membawa orang baru untuk kembali, para penjaga ini pasti akan mempersulitnya.Melihat isi dari bungkusan yang diberikan Winola, pemimpin itu akhirnya tersenyum dengan puas."Baiklah, silakan lewat," kata pemimpin itu sambil memberikan isyarat dengan menganggukkan kepala.Winola menghela napas lega, lalu menatap Yoga dan berkata, "Ayo pergi."Yoga pun merespons dan bersiap untuk pergi.Namun, ada seseorang tiba-tiba mendekat dengan terburu-buru dan berbisik di telinga pemimpin itu.Setelah itu, pemimpin itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Yoga. Dia tertegun sejenak, lalu matanya langsung membelalak."Berhenti!" teriak pemimpin itu dengan marah."Apa?" tanya Winola dengan terkejut dan secara refleks menatap pemimpin itu.Semua anggota Keluarga Bramasta pun langsung waspada, mengira akan terj
Perasaan senang terpancar jelas di wajah Winola. Dia menatap Yoga dengan sangat bersemangat, lalu menganggukkan kepala. Dia segera mulai bersiap-siap dan membawa Yoga serta para bawahan dari Keluarga Bramasta di dunia bela diri kuno untuk berangkat.Berita tentang Keluarga Bramasta yang mengundang Bimo segera menyebar sampai ke telinga Sutrisno dan membuatnya merasa sangat iri. Dia segera menelepon Yoga dan bahkan menawarkan diri untuk ikut bergabung dalam perjalanan itu. Setelah Bimo bertamu ke rumah Keluarga Bramasta di dunia kultivator kuno, dia akan mengundang Bimo bertamu ke rumah Keluarga Salim juga.Lagi pula, sudah bertamu ke satu keluarga, Yoga merasa tidak ada salahnya untuk bertamu ke satu keluarga lagi. Ini adalah kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Salim juga, mungkin saja kelak mereka bisa bekerja sama untuk melawan Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma. Dia pun setuju untuk bertamu, tetapi tidak bisa pulang bersama karena dia tidak ingin menambah masalahnya.