"Di Kota Pawana," sahut Raja Kegelapan.Yoga sontak mengernyit karena merasa ada yang aneh. Dia membutuhkan elemen yin ekstrem dan barang seperti itu ditemukan di rumah lelang Kota Pawana. Semua ini seperti diatur oleh seseorang?Yoga berkata, "Oke, kalian cari terus. Aku akan pergi ke rumah lelang itu sendiri.""Baik." Raja Kegelapan mengakhiri panggilan, lalu Yoga bergegas menuju ke Rumah Lelang Langsat.Rumah Lelang Langsat sangat besar dan memegang peran penting di Provinsi Sadali. Moto mereka yaitu semua yang kalian inginkan ada di sini. Bisa dilihat, betapa kaya dan berkuasanya rumah lelang ini.Terdapat sebuah papan di depan pintu. Di atasnya tertera daftar barang yang akan dilelang hari ini. Kayu dingin kelam termasuk di dalamnya dan berada di urutan kedua dari belakang.Yoga melangkah masuk. Begitu masuk, dia malah bertabrakan dengan seorang wanita. Wanita itu langsung menghardik, "Kamu nggak punya mata ya?"Yoga mengernyit karena merasa itu adalah suara Yami. Begitu melihat d
Leluhur Jahanam Langit mengangguk sambil membalas, "Mau sehebat apa pun dia, dia cuma manusia biasa. Mana mungkin pantas bersanding denganmu yang begitu bermartabat?"Winola bertanya, "Tentu saja. Kamu sudah mengatur semuanya, 'kan? Aku harus mendapatkan tanaman obat tingkat sembilan itu.""Tenang saja, nggak akan terjadi kesalahan apa pun," sahut leluhur Jahanam Langit."Oke." Winola mengiakan.Acara lelang segera dimulai. Pembawa acara naik ke panggung dan memberi kata sambutan sebelum lelang resmi dimulai.Barang-barang lelang di urutan awal adalah perhiasan berharga. Semua ini sangat berharga di mata manusia biasa, tetapi tidak untuk kultivator kuno. Itu sebabnya, Yoga dan Yami tidak ikut menawar harga.Pada akhirnya, giliran kayu dingin kelam. Kayu itu dibawa staf ke atas panggung. Orang-orang pun takjub melihatnya.Begitu kayu itu muncul, suhu di aula sontak menurun, seolah-olah mereka sedang berada di gua es. Kayu itu terlihat hitam, tetapi mengilap. Meskipun hanya sepanjang len
Acara lelang ini ditakdirkan untuk dicatat dalam sejarah!Tanpa ragu sedikit pun, Yoga segera menawar. "Seratus empat puluh triliun!"Duar! Benar-benar persaingan yang sengit! Bos rumah lelang sampai tidak bisa menutup mulutnya saking senangnya. Dia sangat penasaran sampai kapan kedua orang ini akan bersaing.Seketika, harga telah mencapai 200 triliun. Para hadirin yang bisa terkagum-kagum melihat ini. Yang meneriakkan harga 200 triliun adalah Yami. Gayanya terlihat sangat santai, seolah-olah akan terus bersaing dengan Yoga.Tanpa diduga, Yoga malah terkekeh-kekeh dan berkata, "Dua ratus triliun untuk membeli kayu jelek? Hebat, aku salut sekali. Untukmu saja."Semua orang merasa terkejut melihat reaksi Yoga. Yoga tidak terlihat sedih sedikit pun, melainkan terlihat santai. Jelas, Yoga hanya ingin membuat onar dan menaikkan harga untuk mempermainkan Yami.Setelah menyadari hal ini, Yami merasa sangat kesal. Namun, dia sama sekali tidak menyesal karena itu bukan uangnya.Yoga meregangkan
Tampak sebuah tanaman merah sepanjang lengan manusia di dalam kotak. Daun dan bunga yang mekar terus meluapkan energi spiritual.Winola mengangguk dengan puas dan berujar, "Tanaman obat tingkat sembilan memang luar biasa. Energi spiritualnya sangat kaya. Kerja bagus, beri dia hadiah!""Terima kasih, Nona." Gading segera bersujud.Leluhur Jahanam Langit mengernyit sambil berkata, "Tapi Nona, aku merasa ada yang salah dengan tanaman obat ini.""Kenapa?" tanya Winola dengan penasaran.Leluhur Jahanam Langit mengambil dan menggoncangkannya sedikit. Terlihat banyak bubuk putih terjatuh, lalu energi spiritualnya menurun drastis.Leluhur Jahanam Langit sontak berteriak, "Nona, kita ditipu! Ini tanaman obat tingkat lima! Energi spiritualnya dari bubuk putih itu. Bubuk putih itu cuma pil tingkat enam yang dihancurkan!""Berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku, Yoga!" maki Winola sambil menggebrak meja.Leluhur Jahanam Langit memelototi Gading sambil bertanya, "Jadi, di mana tanaman obat tingk
Begitu melihat sekilas, Yoga langsung mengenali Gading yang memimpin. "Rupanya kamu. Aku mengampuni nyawamu hari itu, tapi kamu malah mengantar nyawamu sekarang. Menarik sekali."Gading mengerahkan seluruh pasukannya. Totalnya mencapai ribuan orang. Semuanya tampak kuat dan luar biasa.Gading menatap Yoga dengan tatapan penuh percaya diri. Dia membentak, "Yoga, beraninya kamu mempermainkanku! Hari ini, aku pasti akan membunuhmu!"Yoga terkekeh-kekeh sinis dan membalas, "Lucu sekali! Kamu yang nggak punya kemampuan untuk mencuri, tapi malah menyalahkanku. Nggak tahu malu sekali!"Gading langsung membentak, "Tutup mulutmu! Kamu seharusnya merasa terhormat karena majikanku tertarik pada tanaman obatmu! Kamu seharusnya mempersembahkan tanaman obat itu kepada kami!""Oh? Siapa majikanmu?" tanya Yoga dengan senyuman nakal."Huh! Kamu nggak pantas tahu!" hardik Gading."Benar-benar nggak tahu diri," gumam Yoga."Haha! Aku punya ribuan pasukan, kamu cuma sendirian. Justru kamu yang nggak tahu
"Dasar keras kepala!" maki empat dewa perang. Kemudian, mereka meminta kepada Yoga, "Pak, tolong izinkan kami melawannya. Kami akan mempersembahkan kepalanya untukmu nanti."Yoga melambaikan tangan dan membalas, "Kalian nggak perlu repot-repot. Untuk apa membunuh semut dengan meriam?"Gading sontak merasa sangat terhina. Dia membentak, "Yoga, siapa yang kamu sebut semut? Kurang ajar!""Maaf, maaf. Aku salah bicara. Kalian lebih lemah daripada semut," timpal Yoga."Hahaha!" Orang-orang tergelak mendengarnya. Namun, wajah Gading justru memucat. Dia sudah tidak sabar untuk membunuh Yoga.Saat berikutnya, datang lagi beberapa pasukan. Mereka adalah 10 jenderal dari Aula Naga, 10 ahli bela diri dari Aula Kirin, dan 10 tetua Aula Haima. Semuanya adalah tokoh terkemuka di dunia persilatan. Mereka ingin maju untuk membantu Yoga mengalahkan Gading, tetapi Yoga menolak.Tidak berselang lama, puluhan ribu pasukan Sekte Hagisana tiba dan mengepung pasukan Gading. Tentunya, ini belum termasuk selur
Meskipun demikian, tidak ada seorang pun yang mundur. Dua puluh menit kemudian, lebih dari setengah pasukan Sekte Hagisana tewas.Tidak peduli bagaimana pasukan Sekte Hagisana melawan, mereka tidak mungkin bisa menutupi kesenjangan ini. Melihat ini, Hagi memaki dengan wajah murung, "Dasar nggak berguna! Begini saja kalah! Sia-sia kalian makan begitu banyak pil berharga!"Namun, Yoga justru cukup puas dengan hasil ini. Sekelompok pesilat tingkat kaisar master berhasil menghabisi begitu banyak pesilat tingkat agung master. Pertarungan ini sudah cukup untuk dicatat dalam sejarah.Yoga melirik Pasukan Hewan. Semua hewan itu tampak memandang ke depan dengan sorot mata kejam dan ingin menyerang. Mereka sudah lama berhubungan dengan anggota Sekte Hagisana, jadi sudah menganggap semuanya sebagai majikan. Kini, mereka tentu marah karena majikan terluka!Ketika amarah mereka telah mencapai puncaknya, Yoga berkata kepada Hagi, "Lepaskan mereka. Biar mereka yang membantu."Hagi mengangguk dan mele
Bawahan Gading tercengang. Mereka sampai mengira ada yang salah dengan penglihatan mereka. Bagaimana bisa orang-orang Yoga menggunakan bahan yang tak ternilai harganya untuk mengobati anggota lemah yang terluka itu? Tidak masalah jika hanya bahan obat mahal, tetapi sekarang yang digunakan juga termasuk pil tingkat enam dan tujuh!Itu adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan mereka! Mereka telah bekerja keras untuk Gading, tetapi hanya mendapat pil tingkat lima. Namun, di sini pil tingkat enam dan tujuh malah seperti tidak bernilai."Kamu terluka, cepat telan pil tingkat enam ini supaya pulih.""Hais, pil ini hambar. Aku sudah bosan makannya. Pak Yoga, tolong tambah madu lain kali supaya rasanya lebih enak.""Aku cuma terluka sedikit, ngapain makan pil tingkat tujuh? Boros sekali. Kasih aku pil tingkat enam saja.""Jangan bicara omong kosong. Pil tingkat enam sisa 500 butir di gudang, sedangkan pil tingkat tujuh masih banyak. Makan saja."Bawahan Gading hampir menggila mendengarnya.