“Jadi, bagaimana? Kau akan tetap lanjut atau memilih kalah di tanganku?” tanya Pak Tua Ao Yu sekali lagi.Mo Feng menggertakkan giginya. Mata kanannya yang berwarna merah, kini tampak lebih terang seolah sedang menyala. Sedangkan kepalan tangannya tampak mengendur perlahan.Pada akhirnya, Mo Feng menarik napas panjang sebagai jawaban.“Baiklah, Guru. Aku lebih baik kalah di tanganmu dan tidak lolos dalam pengujian kali ini dibanding harus menang sampai mati demi mengalahkanmu,” ucap Mo Feng cukup tenang sembari menarik kembali tangannya.Mendengar ini, Pak Tua Ao Yu tidak segan lagi untuk menapakkan tangannya dengan kekuatan sedang pada dada Mo Feng hingga memaksa Mo Feng mundur beberapa meter jauhnya.‘SREK!’Mo Feng berhenti dengan bertumpu pada kaki kirinya. Sementara itu, tangan kanannya memegang dadanya yang terasa agak sesak setelah mendapat serangan telapak tangan Pak Tua Ao Yu barusan. “Aku tidak mengira serangan Guru tidak main-main! Huh! Huh!”Napas Mo Feng menjadi tidak be
“Huh!”Mo Feng mendengus pelan. Dengan tatapan mata tajam dan posisi kuda-kuda yang mantap, dia tampak sedang dalam mode siap menyerang. “Hari ini, aku harus mendapatkan peningkatan yang layak! HYA!”Tangan kanan Mo Feng yang sudah mengepal dengan kuat sedari sebelumnya, kini mengayun ke depan tanpa sedikit pun keraguan!‘BUGH!’Pukulan keras pun dilayangkan. Pelatihan Mo Feng yang kesekian kalinya untuk pagi sampai siang ini kembali dimulai.Setelah kepergian Pak Tua Ao Yu, hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Minggu ke minggu bergulir begitu saja tanpa disadari. Mo Feng pun menghabiskan waktunya dari pagi ke pagi dengan berlatih. Mulai dari berlatih mandiri, berlatih dengan metode pelatihan yang disiapkan oleh Pak Tua Ao Yu sebelumnya, sampai dengan mempelajari bagaimana alam bekerja saat membantunya berlatih.Hampir tidak ada waktu bagi Mo Feng untuk bersantai. Bahkan jika pelatihan bela diri, pelatihan ilmu pedang, dan pelatihan kekuatan spiritual di dalam tubuhnya itu membua
“IBLIS?!”Mo Feng sangat terkejut setelah tahu bahwa yang barusan mengganggunya saat berlatih itu ternyata adalah sesosok monster iblis. Dengan bentuk menyeramkan, bermata nyalang tajam, dan tampak ganas, monster iblis itu kini berhadapan dengan Mo Feng tanpa sedikit pun rasa takut.Ditilik dari aura kekuatan spiritual yang menguar dari tubuhnya, Mo Feng memperkirakan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh monster iblis ini tidaklah rendah sama sekali.Dan jika monster iblis ini berjumlah lebih dari satu, sudah pasti Mo Feng memilih untuk berlari menyelamatkan diri atau meminta bala bantuan guna menghadapi mereka semua.Kekuatannya baru saja meningkat dan dia belum lihai mengendalikannya. Jelas kalau dia tidak berani mengambil risiko!Namun, karena kali ini monster iblis itu hanya satu, Mo Feng akan berusaha sekuat tenaga untuk membunuhnya! Dia, punya dendam mendalam pada monster iblis ini!“Huh! Guru bahkan belum lama pergi, tapi monster iblis sudah datang kemari untuk menyelinap?!”Tat
‘BOOMMM!!!’‘BOOMMM!!!’‘BOOMMM!!!’Suara ledakan beruntun yang begitu dahsyat berhasil memecah keheningan hutan bambu di siang hari ini. Bahkan, suara itu membuat banyak hewan penghuni hutan seperti burung-burung kecil beterbangan secara acak karena terkejut.Dari kejauhan, kepulan asap berwarna putih pekat yang bersumber pada ledakan beruntun tadi, tampak samar menutupi seorang laki-laki yang menjadi dalang dari ledakan barusan. Dengan paras rupawan dan aura tajam yang terus menguar dari tubuh atletis pria yang dibalut dengan pakaian fleksibel dengan tambahan jubah panjang senada berwarna hitam itu, sosoknya sudah tampak begitu menakjubkan dalam sekali pandang.Sembari berbalik, dia mengibaskan jubahnya sebentar sebelum menyentuh topeng perak yang menghiasi bagian kanan wajahnya, mulai dari dahi sampai ke rahang. “Hmph!”Dia pun mengangkat tangan kanannya secara perlahan dan mengepalkannya kuat-kuat. Bersamaan dengan itu, tatapan matanya menjadi semakin tajam dari detik ke detik b
“HA-HA-HA!”Bersamaan dengan itu, sebuah pusaran angin berkekuatan sedang dan berkecepatan lambat akhirnya datang dari puncak pohon-pohon bambu yang ada di sana.Mo Feng melihat itu dengan tatapan datar. Tidak ada ekspresi di wajahnya. Hanya saja, tangannya yang semula mengepal santai, kini tampak mengepal lebih erat dan kuat. Sampai pada akhirnya, dia melihat pusaran angin itu mendarat di tanah dengan kecepatan yang semakin berkurang dari waktu ke waktu, sebelum hilang sepenuhnya dan menyisakan seseorang dengan pakaian serba hitam di sana.“HA-HA-HA!”Lagi-lagi, tawa yang sama buruknya terdengar. Dan kali ini, Mo Feng bisa melihat langsung siapa orang yang mengeluarkan tawa mengusik telinga seperti itu.“Berhenti tertawa dan katakan siapa kau sebenarnya?” desis Mo Feng tanpa basa-basi.Dengan tangan menyilang di depan dada, Mo Feng kini tampak begitu acuh tak acuh dan dingin. Dari sikapnya ini, jelas terlihat kalau dia tidak begitu peduli dengan kehadiran sosok pria berpakaian serba
“Tidak! Ini tidak mungkin!”Mo Feng menggelengkan kepalanya tidak percaya.Dengan cemas, kedua matanya memindai sekilas pemandangan berdarah yang dia temukan setelah berjalan sejauh 100 meter dari gerbang masuk pasar ini.Puluhan hingga ratusan orang yang tampaknya adalah penjual dan pembeli yang tengah beraktivitas di pasar, terbaring tak bernyawa dengan luka gores, cakar, dan tusukan di mana-mana. Kondisi pasar juga sudah berantakan tidak karuan. Semua barang yang ada di sana telah berserakan tak jelas tempatnya.Tampaknya, belum lama ini telah terjadi serangan yang begitu mengerikan. Dan jika dilihat dari bekas luka mereka yang masih memiliki bercak darah berwarna merah segar, Mo Feng memperkirakan kalau penyerangan itu dilakukan dalam waktu relatif singkat, kurang dari satu jam yang lalu.Hal ini membuat tangan Mo Feng mengepal kuat. Dengan matanya yang mulai menajam, dia lantas menggertakkan giginya karena geram.“Siapa yang sebenarnya berani melakukan penyerangan seperti ini?!”
‘GRRRRR!’Geraman satu monster iblis itu berhasil menggetarkan seluruh area pasar di mana Mo Feng dan Xue Lingzhi berada sekarang.Sementara mereka berdua bersembunyi di balik kios yang sudah hancur setengahnya, monster iblis itu justru sibuk menggeledah seluruh bagian pasar dengan sesekali mengendus keras menggunakan moncongnya yang aneh.Dari tempatnya berdiri sekarang, Mo Feng berusaha keras untuk mengintip guna mencari tahu apa yang sebenarnya monster iblis itu lakukan. Namun, tiba-tiba saja dia merasa ingin bersin. Kios yang berdebu benar-benar membuat hidungnya gatal!“H-Ha—”Mo Feng benar-benar hampir bersin ketika sebuah tangan datang menutup mulutnya dengan erat!“Shhh! Jangan membuat suara apa pun! Monster iblis itu sedang mencari manusia yang masih hidup di sini! Hati-hati, ingat?!” tegur Xue Lingzhi serius.Mo Feng yang sudah benar-benar tidak tahan untuk bersin, terpaksa membatalkan niatnya dan menahan diri sekuat tenaga supaya tidak membuat suara sedikit pun, apalagi sam
“Awas! Minggir!”Mo Feng berseru lantang ketika dua monster iblis bersayap dengan wajah menakutkan datang menyerbu ke arahnya dan juga Xue Lingzhi secara tiba-tiba.Dalam waktu yang bersamaan, Mo Feng juga mendorong tubuh Xue Lingzhi supaya menjauh darinya. Sedangkan dirinya sendiri juga bergegas mundur ke arah berlawanan untuk mengindari serangan mendadak dari dua monster iblis tersebut.‘GRRRRRRR!!!’“ARGH!”Xue Lingzhi berteriak. Dia kaget sekaligus bingung dengan datangnya serangan mendadak dari dua monster iblis itu. Belum lagi tubuhnya yang tidak siap tiba-tiba turut mendapat dorongan keras dari Mo Feng.Kini dia benar-benar sulit untuk berdiri dengan stabil. Meski demikian, dia tetap berusaha keras untuk berdiri kokoh sambil bersiap melakukan serangan balik jika sewaktu-waktu monster datang menyerang ke arahnya lagi.Sementara itu, Mo Feng yang sudah berdiri tegak dengan sikap kuda-kuda sempurna, kini berhadapan langsung dengan dua monster iblis itu tanpa sedikit pun ketakuta