“Awas! Minggir!”Mo Feng berseru lantang ketika dua monster iblis bersayap dengan wajah menakutkan datang menyerbu ke arahnya dan juga Xue Lingzhi secara tiba-tiba.Dalam waktu yang bersamaan, Mo Feng juga mendorong tubuh Xue Lingzhi supaya menjauh darinya. Sedangkan dirinya sendiri juga bergegas mundur ke arah berlawanan untuk mengindari serangan mendadak dari dua monster iblis tersebut.‘GRRRRRRR!!!’“ARGH!”Xue Lingzhi berteriak. Dia kaget sekaligus bingung dengan datangnya serangan mendadak dari dua monster iblis itu. Belum lagi tubuhnya yang tidak siap tiba-tiba turut mendapat dorongan keras dari Mo Feng.Kini dia benar-benar sulit untuk berdiri dengan stabil. Meski demikian, dia tetap berusaha keras untuk berdiri kokoh sambil bersiap melakukan serangan balik jika sewaktu-waktu monster datang menyerang ke arahnya lagi.Sementara itu, Mo Feng yang sudah berdiri tegak dengan sikap kuda-kuda sempurna, kini berhadapan langsung dengan dua monster iblis itu tanpa sedikit pun ketakuta
“ARGHHHHHH!”Mo Feng berteriak semakin keras. Rasa panas yang menyengat pada mata kanannya menjadi semakin kuat hingga membuatnya sangat kesakitan. Bahkan, Xue Lingzhi yang ada di dekatnya menjadi panik dan bingung sekaligus.“Mo Feng! Apa yang terjadi padamu! Apa yang harus aku lakukan?” tanya Xue Lingzhi mencoba mencari solusi.Namun, Mo Feng tidak menjawabnya. Dia masih berkutat dengan rasa sakit dan panas yang terus menjalar di mata kanannya. Sampai pada akhirnya, Mo Feng tiba-tiba berteriak dengan kedua mata melotot dan kedua tangannya yang menghempas ke samping.“HYAAAAAAAA!!!”Setelahnya, mendadak muncul sinar berwarna merah menyala dari mata kanannya. Terlebih sinar merah itu mengeluarkan kekuatan yang sangat besar. Dari detik ke detik, kekuatannya terus bertambah dan semakin bertambah terus menerus.Pada akhirnya, Mo Feng sendiri tidak sanggup menahannya sendirian. Tekanan yang dia terima terlalu besar. Kedua lutut berikut kakinya tak sanggup untuk berdiri dengan tegak dan b
‘HAP!’Xue Lingzhi berhasil mendarat di tanah dengan mantap.Pegangannya pada tubuh Mo Feng tidak sekali pun mengendur. Dengan sigap, dia membawa Mo Feng ke salah satu rumah kosong yang ada di desa tujuannya itu untuk diberi perawatan lebih lanjut.“Aku benar-benar berharap monster iblis jelek itu tidak ada yang mengejar kita, Mo Feng! Jangan sampai mereka datang dan membuat nyawa kita berada dalam bahaya!”Xue Lingzhi tidak bisa tidak meracau.Dia sendiri cukup ketar-ketir karena ucapan Mo Feng sebelumnya, yang kemudian disusul dengan fakta yang dia dapat secara langsung.“Monster iblis di sana benar-benar banyak. Geraman mereka menunjukkan bahwa entitas mereka tidaklah sedikit. Ucapan Mo Feng sebelumnya mungkin memang benar adanya.”Sembari terus bergelut dengan pikirannya sendiri, Xue Lingzhi akhirnya berbalik untuk pergi ke dapur guna menyiapkan rebusan air sekaligus beberapa obat dan makanan.Sementara itu, tak berselang lama setelah Xue Lingzhi pergi, Mo Feng akhirnya siuman. De
“Mo Feng! Mo Feng! Bangunlah! Ini gawat! Monster iblis itu sepertinya mengejar kita!” seru Xue Lingzhi panik sambil berlari menuju ruang kamar Mo Feng.Namun, alangkah terkejutnya dia saat mendapati sosok Mo Feng sudah berdiri menunggunya datang!Spontan, dia menghentikan langkahnya secara mendadak dan menatap Mo Feng cukup tajam dengan penuh tanda tanya di kepalanya.“Kau?”Seolah mengerti apa maksud Xue Lingzhi, Mo Feng mengangguk. “Aku juga mendengarnya.”“Geraman itu tidak mungkin berasal dari satu atau dua monster iblis saja. Kekuatannya begitu besar dan jangkauannya sangat luas. Harusnya, ada lebih dari 50 monster iblis yang datang.”Rahang Xue Lingzhi hampir jatuh setelah mendengar jumlahnya! “Apa?! 50 monster iblis?! Apa kau serius? Sebagai pemburu monster iblis, aku belum pernah mendapati jumlah monster iblis sebanyak itu!”Mo Feng menghela nafas pendek dan meraih pergelangan tangan Xue Lingzhi dengan sigap.“Sudahlah! Ayo pergi sekarang! Jangan sampai mereka berhasil menemu
“Tidak, tidak, tidak!!!”Tepat ketika Xue Lingzhi berpikir bahwa Mo Feng telah jatuh, dia justru dikejutkan dengan sosok Mo Feng yang naik ke atas menggunakan kekuatan spiritualnya sendiri.Dengan cahaya spiritual berwarna merah agak gelap, Mo Feng memijak udara kosong tanpa sedikit pun kesulitan.Sosoknya berdiri tegak memegang pedang yang masih diselimuti sambaran kilat berwarna merah dengan sangat gagah. Tatapan tajamnya tertuju penuh pada puluhan monster iblis di hadapannya tanpa rasa gentar.“Lingzhi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Tapi jika aku sudah tidak sanggup menahan mereka, pikirkan cara untuk menolongku dan kabur,” tutur Mo Feng sungguh-sungguh.Xue Lingzhi mengangguk tanpa ragu. “Ya!”Setelah itu, Mo Feng langsung mengangkat pedangnya ke depan.“Hmph!”Dia mengamati bilah pedangnya yang tampak mengkilap, sebelum akhirnya menyentuhnya menggunakan kekuatan spiritual tambahan, mulai dari pangkal sampai ke ujung.“Baiklah! Sekarang adalah saatnya!” seru Mo Feng tiba-ti
“Nghhh!”Mo Feng merintih pelan saat dia akhirnya membuka matanya secara perlahan setelah pingsan selama 3 hari 3 malam penuh!Dengan sedikit rasa sakit yang kembali mendera kepalanya, dia lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kedua matanya menyapu bersih area yang menjadi tempat di mana dia berbaring sekarang.Diamatinya baik-baik sebuah tempat yang jelas bukan sebuah rumah, pondok kayu, ataupun tempat tinggal manusia pada umumnya itu tanpa bicara. Sampai pada akhirnya, dia menghela nafas pendek.“Di gua mana aku berada sekarang? Apakah ini adalah tempat 'aman' yang dituju Xue Lingzhi?” gumamnya pelan.Mo Feng ingat betul bahwa ketika dia masih sadarkan diri hari itu, dia baru saja selesai mengayunkan pedangnya secara bertubi-tubi untuk memberikan serangan pamungkas pada para monster iblis.Namun sepertinya, dia sudah mencapai batas kekuatan dan kemampuannya tatkala kegelapan menyergap kesadarannya tepat setelah tebasan pedangnya selesai dia lemparkan.Setelahnya, Mo Feng ha
‘BUGH! BUGH! BUGH!’Mo Feng terus meninju batang pohon besar yang ada di samping gua itu kuat-kuat menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Saking kuatnya, kulit batang kayu yang begitu tebal dan keras itu bahkan sekarang sudah mulai hancur hingga menunjukkan daging batang pohon yang berwarna putih pucat dengan rona hijau samar.Mo Feng bahkan tidak peduli dengan kondisi punggung tangannya yang mulai dipenuhi dengan darah akibat luka yang ditimbulkan saat dia terus meninju batang pohon tersebut.Baru setelah darah dari tangannya mulai mengenai kulit dan daging batang pohon yang dia pukul, dia akhirnya berhenti.“ARGHHHHH!!!”Mo Feng berteriak keras. Kekesalan dan kemarahan tampak menumpuk di ubun-ubun. Bahkan, nafasnya sekarang menjadi tak beraturan. Tatapannya juga tidak sedikit pun melunak. Warna merah pada mata kanannya menjadi semakin terang. Baik kepala maupun benak Mo Feng sekarang sangat penuh. Dan hal yang membuat keduanya penuh adalah permasalahan Raja dari Kerajaan M
“Kau!”Xue Lingzhi menyunggingkan sudut bibirnya ke atas. Tanpa menjawab, dia lantas duduk di samping Mo Feng dan mengalihkan pandangannya lurus ke depan sana.“Tidak perlu terkejut ataupun merasa terancam.”Mo Feng tidak menanggapinya, tapi juga tidak mengabaikannya. Dia hanya menatap Xue Lingzhi secara lekat, memilih menyimak apa yang hendak dikatakannya secara lengkap.“Aku sudah menebak identitasmu sejak aku pertama kali melihat iris mata kananmu yang berwarna merah itu beberapa hari lalu,” ujarnya perlahan.“Ditambah dengan marga namamu yang berawalan Mo, aku bisa yakin kalau kau memang Pangeran Putra Mahkota Kerajaan Mo yang hilang 5 tahun lalu.”Tangan Mo Feng mengepal. Berbagai macam dugaan muncul di kepalanya. Terutama mengenai niat Xue Lingzhi terhadapnya.“Tidak perlu menatap dan memiliki prasangka buruk padaku,” celetuk Xue Lingzhi tiba-tiba.Mo Feng menyipit. “Kenapa tidak?”“Karena tidak ada alasan bagimu untuk melakukan itu padaku.”Pernyataannya membuat alis Mo Feng be