“Mo Feng! Mo Feng! Bangunlah! Ini gawat! Monster iblis itu sepertinya mengejar kita!” seru Xue Lingzhi panik sambil berlari menuju ruang kamar Mo Feng.Namun, alangkah terkejutnya dia saat mendapati sosok Mo Feng sudah berdiri menunggunya datang!Spontan, dia menghentikan langkahnya secara mendadak dan menatap Mo Feng cukup tajam dengan penuh tanda tanya di kepalanya.“Kau?”Seolah mengerti apa maksud Xue Lingzhi, Mo Feng mengangguk. “Aku juga mendengarnya.”“Geraman itu tidak mungkin berasal dari satu atau dua monster iblis saja. Kekuatannya begitu besar dan jangkauannya sangat luas. Harusnya, ada lebih dari 50 monster iblis yang datang.”Rahang Xue Lingzhi hampir jatuh setelah mendengar jumlahnya! “Apa?! 50 monster iblis?! Apa kau serius? Sebagai pemburu monster iblis, aku belum pernah mendapati jumlah monster iblis sebanyak itu!”Mo Feng menghela nafas pendek dan meraih pergelangan tangan Xue Lingzhi dengan sigap.“Sudahlah! Ayo pergi sekarang! Jangan sampai mereka berhasil menemu
“Tidak, tidak, tidak!!!”Tepat ketika Xue Lingzhi berpikir bahwa Mo Feng telah jatuh, dia justru dikejutkan dengan sosok Mo Feng yang naik ke atas menggunakan kekuatan spiritualnya sendiri.Dengan cahaya spiritual berwarna merah agak gelap, Mo Feng memijak udara kosong tanpa sedikit pun kesulitan.Sosoknya berdiri tegak memegang pedang yang masih diselimuti sambaran kilat berwarna merah dengan sangat gagah. Tatapan tajamnya tertuju penuh pada puluhan monster iblis di hadapannya tanpa rasa gentar.“Lingzhi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Tapi jika aku sudah tidak sanggup menahan mereka, pikirkan cara untuk menolongku dan kabur,” tutur Mo Feng sungguh-sungguh.Xue Lingzhi mengangguk tanpa ragu. “Ya!”Setelah itu, Mo Feng langsung mengangkat pedangnya ke depan.“Hmph!”Dia mengamati bilah pedangnya yang tampak mengkilap, sebelum akhirnya menyentuhnya menggunakan kekuatan spiritual tambahan, mulai dari pangkal sampai ke ujung.“Baiklah! Sekarang adalah saatnya!” seru Mo Feng tiba-ti
“Nghhh!”Mo Feng merintih pelan saat dia akhirnya membuka matanya secara perlahan setelah pingsan selama 3 hari 3 malam penuh!Dengan sedikit rasa sakit yang kembali mendera kepalanya, dia lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kedua matanya menyapu bersih area yang menjadi tempat di mana dia berbaring sekarang.Diamatinya baik-baik sebuah tempat yang jelas bukan sebuah rumah, pondok kayu, ataupun tempat tinggal manusia pada umumnya itu tanpa bicara. Sampai pada akhirnya, dia menghela nafas pendek.“Di gua mana aku berada sekarang? Apakah ini adalah tempat 'aman' yang dituju Xue Lingzhi?” gumamnya pelan.Mo Feng ingat betul bahwa ketika dia masih sadarkan diri hari itu, dia baru saja selesai mengayunkan pedangnya secara bertubi-tubi untuk memberikan serangan pamungkas pada para monster iblis.Namun sepertinya, dia sudah mencapai batas kekuatan dan kemampuannya tatkala kegelapan menyergap kesadarannya tepat setelah tebasan pedangnya selesai dia lemparkan.Setelahnya, Mo Feng ha
‘BUGH! BUGH! BUGH!’Mo Feng terus meninju batang pohon besar yang ada di samping gua itu kuat-kuat menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Saking kuatnya, kulit batang kayu yang begitu tebal dan keras itu bahkan sekarang sudah mulai hancur hingga menunjukkan daging batang pohon yang berwarna putih pucat dengan rona hijau samar.Mo Feng bahkan tidak peduli dengan kondisi punggung tangannya yang mulai dipenuhi dengan darah akibat luka yang ditimbulkan saat dia terus meninju batang pohon tersebut.Baru setelah darah dari tangannya mulai mengenai kulit dan daging batang pohon yang dia pukul, dia akhirnya berhenti.“ARGHHHHH!!!”Mo Feng berteriak keras. Kekesalan dan kemarahan tampak menumpuk di ubun-ubun. Bahkan, nafasnya sekarang menjadi tak beraturan. Tatapannya juga tidak sedikit pun melunak. Warna merah pada mata kanannya menjadi semakin terang. Baik kepala maupun benak Mo Feng sekarang sangat penuh. Dan hal yang membuat keduanya penuh adalah permasalahan Raja dari Kerajaan M
“Kau!”Xue Lingzhi menyunggingkan sudut bibirnya ke atas. Tanpa menjawab, dia lantas duduk di samping Mo Feng dan mengalihkan pandangannya lurus ke depan sana.“Tidak perlu terkejut ataupun merasa terancam.”Mo Feng tidak menanggapinya, tapi juga tidak mengabaikannya. Dia hanya menatap Xue Lingzhi secara lekat, memilih menyimak apa yang hendak dikatakannya secara lengkap.“Aku sudah menebak identitasmu sejak aku pertama kali melihat iris mata kananmu yang berwarna merah itu beberapa hari lalu,” ujarnya perlahan.“Ditambah dengan marga namamu yang berawalan Mo, aku bisa yakin kalau kau memang Pangeran Putra Mahkota Kerajaan Mo yang hilang 5 tahun lalu.”Tangan Mo Feng mengepal. Berbagai macam dugaan muncul di kepalanya. Terutama mengenai niat Xue Lingzhi terhadapnya.“Tidak perlu menatap dan memiliki prasangka buruk padaku,” celetuk Xue Lingzhi tiba-tiba.Mo Feng menyipit. “Kenapa tidak?”“Karena tidak ada alasan bagimu untuk melakukan itu padaku.”Pernyataannya membuat alis Mo Feng be
‘PRANGGGG!!!’Pedang Xue Lingzhi jatuh dari genggamannya dengan bunyi yang cukup memekakkan telinga. Sedang tangan kanannya sekarang naik untuk membungkam mulutnya sendiri. Demi menahan teriakannya yang bisa lolos kapan saja.“B-Bagaimana hal ini bisa terjadi?!” ucapnya sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali, tidak percaya.Mo Feng yang berdiri selangkah di belakang Xue Lingzhi pun tak kalah kaget. Kedua matanya memindai tempat yang dikatakan sebagai perguruan Xue Lingzhi, yakni Sekte Gunung Langit itu, dengan hati-hati.Namun semakin dia mengamati, semakin dia merasa hal ini terlalu menyesakkan. Pemandangan yang mirip dengan pemandangan berdarah di istana Kerajaan Mo 5 tahun lalu, benar-benar tersaji lagi di hadapannya.Bangunan rusak parah, bercak cipratan darah yang memenuhi hampir seluruh bagian tempat, mayat berserakan dengan luka tusuk dan sabetan, menjadi hal yang bisa dia lihat di sini saat ini.Suasana dan hawa yang ada di sekeliling tempat ini pun menjadi lebih mencek
“Apa?!! Bagaimana bisa? Ini benar-benar sulit dipercaya, kau tahu?!” Senior Xu syok setelah Mo Feng mengatakan siapa namanya dan apa identitasnya.Sedangkan di sampingnya, Senior Yuan yang memiliki ekspresi lebih santai akhirnya menganggukkan kepala beberapa kali, seolah mengerti sesuatu.“Tidak mengherankan, tapi bagus kalau kau adalah orang yang sejak dulu dicari dan ditunggu oleh para tetua sekte. Kuharap kau benar seperti yang dikatakan para tetua, Mo Feng. Jangan membuatku kecewa.”Mo Feng yang paham sedikit banyak dengan maksud mereka, enggan menanggapinya lebih jauh.Dia memilih menolehkan kepalanya ke belakang, di mana bangunan Sekte Gunung Langit 50 persen telah hancur menjadi berkeping-keping.“Aku rasa, kalian seharusnya mencari tahu apa yang tersisa di antara reruntuhan bangunan perguruan kalian.”Xue Lingzhi yang semula masih cukup syok, kini sudah lebih tenang. Dia pun mengangguk, setuju dengan usulan Mo Feng barusan.“Iya. Apalagi sekarang Senior Xu dan Senior Yuan ada
“Kau? Dengan kekuatanmu yang tak seberapa itu, kau ingin membantu kami menyadarkan Tetua Xia? Apa kau bercanda?” ejek Senior Yuan dengan tatapan merendahkan.Perbedaan sikap yang begitu mendadak ini mengejutkan Mo Feng dan Xue Lingzhi sekaligus.Sementara Mo Feng memiliki sikap yang lebih tenang, Xue Lingzhi di sisi lain langsung bangkit dan menatap tajam kedua seniornya.“Senior! Apa yang kau bicarakan?! Tidak ada salahnya untuk membiarkan Mo Feng mencoba membangunkan Tetua Xia!” ujar Xue Lingzhi sangat serius.Namun, Senior Yuan dan Senior Xu mendengus dingin hampir bersamaan. “Huh!”“Tidak boleh,” tandas Senior Yuan cukup keras.“Hmph! Aku juga tidak mengizinkannya!” timpal Senior Xu serius.Xue Lingzhi menggertakkan giginya, tidak habis pikir dengan sikap keduanya pada Mo Feng yang mendadak berubah 180 derajat hanya dalam hitungan menit.Dengan perasaan masih campur aduk, Xue Lingzhi lalu menolehkan kepalanya ke arah Mo Feng untuk melihat apakah Mo Feng baik-baik saja atau tidak a