‘BUGH! BUGH! BUGH!’Mo Feng terus meninju batang pohon besar yang ada di samping gua itu kuat-kuat menggunakan kedua tangannya secara bergantian.Saking kuatnya, kulit batang kayu yang begitu tebal dan keras itu bahkan sekarang sudah mulai hancur hingga menunjukkan daging batang pohon yang berwarna putih pucat dengan rona hijau samar.Mo Feng bahkan tidak peduli dengan kondisi punggung tangannya yang mulai dipenuhi dengan darah akibat luka yang ditimbulkan saat dia terus meninju batang pohon tersebut.Baru setelah darah dari tangannya mulai mengenai kulit dan daging batang pohon yang dia pukul, dia akhirnya berhenti.“ARGHHHHH!!!”Mo Feng berteriak keras. Kekesalan dan kemarahan tampak menumpuk di ubun-ubun. Bahkan, nafasnya sekarang menjadi tak beraturan. Tatapannya juga tidak sedikit pun melunak. Warna merah pada mata kanannya menjadi semakin terang. Baik kepala maupun benak Mo Feng sekarang sangat penuh. Dan hal yang membuat keduanya penuh adalah permasalahan Raja dari Kerajaan M
“Kau!”Xue Lingzhi menyunggingkan sudut bibirnya ke atas. Tanpa menjawab, dia lantas duduk di samping Mo Feng dan mengalihkan pandangannya lurus ke depan sana.“Tidak perlu terkejut ataupun merasa terancam.”Mo Feng tidak menanggapinya, tapi juga tidak mengabaikannya. Dia hanya menatap Xue Lingzhi secara lekat, memilih menyimak apa yang hendak dikatakannya secara lengkap.“Aku sudah menebak identitasmu sejak aku pertama kali melihat iris mata kananmu yang berwarna merah itu beberapa hari lalu,” ujarnya perlahan.“Ditambah dengan marga namamu yang berawalan Mo, aku bisa yakin kalau kau memang Pangeran Putra Mahkota Kerajaan Mo yang hilang 5 tahun lalu.”Tangan Mo Feng mengepal. Berbagai macam dugaan muncul di kepalanya. Terutama mengenai niat Xue Lingzhi terhadapnya.“Tidak perlu menatap dan memiliki prasangka buruk padaku,” celetuk Xue Lingzhi tiba-tiba.Mo Feng menyipit. “Kenapa tidak?”“Karena tidak ada alasan bagimu untuk melakukan itu padaku.”Pernyataannya membuat alis Mo Feng be
‘PRANGGGG!!!’Pedang Xue Lingzhi jatuh dari genggamannya dengan bunyi yang cukup memekakkan telinga. Sedang tangan kanannya sekarang naik untuk membungkam mulutnya sendiri. Demi menahan teriakannya yang bisa lolos kapan saja.“B-Bagaimana hal ini bisa terjadi?!” ucapnya sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali, tidak percaya.Mo Feng yang berdiri selangkah di belakang Xue Lingzhi pun tak kalah kaget. Kedua matanya memindai tempat yang dikatakan sebagai perguruan Xue Lingzhi, yakni Sekte Gunung Langit itu, dengan hati-hati.Namun semakin dia mengamati, semakin dia merasa hal ini terlalu menyesakkan. Pemandangan yang mirip dengan pemandangan berdarah di istana Kerajaan Mo 5 tahun lalu, benar-benar tersaji lagi di hadapannya.Bangunan rusak parah, bercak cipratan darah yang memenuhi hampir seluruh bagian tempat, mayat berserakan dengan luka tusuk dan sabetan, menjadi hal yang bisa dia lihat di sini saat ini.Suasana dan hawa yang ada di sekeliling tempat ini pun menjadi lebih mencek
“Apa?!! Bagaimana bisa? Ini benar-benar sulit dipercaya, kau tahu?!” Senior Xu syok setelah Mo Feng mengatakan siapa namanya dan apa identitasnya.Sedangkan di sampingnya, Senior Yuan yang memiliki ekspresi lebih santai akhirnya menganggukkan kepala beberapa kali, seolah mengerti sesuatu.“Tidak mengherankan, tapi bagus kalau kau adalah orang yang sejak dulu dicari dan ditunggu oleh para tetua sekte. Kuharap kau benar seperti yang dikatakan para tetua, Mo Feng. Jangan membuatku kecewa.”Mo Feng yang paham sedikit banyak dengan maksud mereka, enggan menanggapinya lebih jauh.Dia memilih menolehkan kepalanya ke belakang, di mana bangunan Sekte Gunung Langit 50 persen telah hancur menjadi berkeping-keping.“Aku rasa, kalian seharusnya mencari tahu apa yang tersisa di antara reruntuhan bangunan perguruan kalian.”Xue Lingzhi yang semula masih cukup syok, kini sudah lebih tenang. Dia pun mengangguk, setuju dengan usulan Mo Feng barusan.“Iya. Apalagi sekarang Senior Xu dan Senior Yuan ada
“Kau? Dengan kekuatanmu yang tak seberapa itu, kau ingin membantu kami menyadarkan Tetua Xia? Apa kau bercanda?” ejek Senior Yuan dengan tatapan merendahkan.Perbedaan sikap yang begitu mendadak ini mengejutkan Mo Feng dan Xue Lingzhi sekaligus.Sementara Mo Feng memiliki sikap yang lebih tenang, Xue Lingzhi di sisi lain langsung bangkit dan menatap tajam kedua seniornya.“Senior! Apa yang kau bicarakan?! Tidak ada salahnya untuk membiarkan Mo Feng mencoba membangunkan Tetua Xia!” ujar Xue Lingzhi sangat serius.Namun, Senior Yuan dan Senior Xu mendengus dingin hampir bersamaan. “Huh!”“Tidak boleh,” tandas Senior Yuan cukup keras.“Hmph! Aku juga tidak mengizinkannya!” timpal Senior Xu serius.Xue Lingzhi menggertakkan giginya, tidak habis pikir dengan sikap keduanya pada Mo Feng yang mendadak berubah 180 derajat hanya dalam hitungan menit.Dengan perasaan masih campur aduk, Xue Lingzhi lalu menolehkan kepalanya ke arah Mo Feng untuk melihat apakah Mo Feng baik-baik saja atau tidak a
Mo Feng bergeming.Dia tetap melanjutkan tindakannya untuk menyalurkan kekuatan spiritualnya ke dalam jantung serta pembuluh darah Tetua Xia tanpa mempedulikan dua senior itu di belakang sana.Hal ini membuat Senior Xu dan Senior Yuan semakin berang dan marah besar. Wajah keduanya merah padam. Tatapannya pun berubah tajam nyalang.Tak hanya itu, kekuatan mereka berdua mulai meledak secara konstan karena terdorong amarah.“MO FENG!!!”“MENYINGKIR KAU DARI SANA ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!”Senior Xu yang sejak awal sudah tersulut amarah dan emosinya sampai puncak karena tidak terima Sekte Gunung Langit dibantai oleh monster iblis, kini benar-benar mengamuk pada Mo Feng.Dia mengangkat tangan kanannya dan menghunuskan pedang dari sabuk pinggangnya dengan tegas.‘SHRINK!’“MO FENG! AKU TIDAK MAIN-MAIN KALI INI!”“KALAU SAMPAI TETUA XIA MEREGANG NYAWA DI TANGANMU, MAKA NYAWAMULAH YANG AKAN MEREGANG DI TANGANKU!”Xue Lingzhi syok.Dia tidak mengira Senior Xu yang selalu berkepribadian baik da
Xue Lingzhi belum sempat menjawab ketika sebuah cahaya menyilaukan datang melesat dengan kecepatan kilat ke arah mereka.‘SWOOSH!’“Huh! Kenapa ada aura pembunuhan yang sangat kuat di sini?”Suara seorang pria tua datang mengejutkan mereka semua. Di mana suara pria ini sangatlah familiar di telinga Xue Lingzhi, tetapi sangat asing di telinga Mo Feng. Dan dia adalah sosok yang muncul bersamaan dengan mendaratnya cahaya itu.“T-Tetua Agung!” gagap Xue Lingzhi tidak percaya.Mo Feng mengerutkan keningnya cukup dalam setelah mendengar bagaimana Xue Lingzhi memanggil pria tua ini. Karena penasaran, dia pun mencoba untuk mengamatinya secara detail.Dari penglihatan Mo Feng, sosok 'Tetua Agung' ini mungkin seumuran dengan Pak Tua Ao Yu, Gurunya. Gaya mereka berdua hampir mirip secara sekilas. Namun, ada aura tegas yang tak bisa dibantah dari Tetua Agung ini. Aura elegannya lebih menonjol secara keseluruhan. Dan dilihat dari kemampuan serta kekuatannya, dia telah berada di ranah yang sanga
“Sial! Tetua Agung terlalu memihak Mo Feng! Mulai sekarang, kehadiran Si Pembawa Bencana itu akan benar-benar membuat kita sengsara!” celetuk Senior Xu dengan geram.Senior Yuan menyunggingkan senyuman dingin.“Ya. Dan ini membuat kita semakin perlu dan harus menyingkirkan dia untuk selamanya. Kita tidak boleh membiarkan dia membawa bencana lagi bagi Sekte Gunung Langit ke depannya.”Senior Xu mengangguk. “Benar, itu benar! Bahkan jika dia sempat membantu menyadarkan Tetua Xia, itu tidak sepadan dengan bencana yang dia sebabkan!”Dengan dengkusan ringan, Senior Yuan mengibaskan jubahnya. Dia kemudian duduk dengan ekspresi sedikit angkuh dan jauh.“Lebih dari itu, Tetua Agung bahkan tidak mempermasalahkan kematian semua rekan seperguruan kita. Dia tetap membela Mo Feng tidak peduli apa pun yang terjadi. Bukankah ini terlalu berlebihan dan bias?”Keheningan jatuh setelahnya. Baik Senior Xu ataupun Senior Yuan mulai memikirkan ulang kata-kata mereka. Mereka merasa bahwa semakin mereka be