Share

4. Perjuangan

Dua tahun berlalu.

Dan sayangnya, pria itu lupa untuk mengunjungi Lula.

Karena sebuah ancaman Kakek Hanu yang akan menghabisi Lula jika Olan tetap menemuinya.

Bahkan, Olan tidak tau jika Lula sudah dijemput di rumah sakit jiwa oleh orang tua kandungnya satu tahun lalu.

Menjalani penyembuhan yang tidak mudah, dan ribuan kali percobaan bunuh diri telah Lula lakukan.

Hingga akhirnya Lulan mulai stabil dan mendiami Mansion keluarga.

"Sayang, Kamu sedang apa?" tanya seorang wanita paruh baya yang sangat anggun mendekati Lula yang tengah duduk di pinggir kolam.

Lula menoleh dan tersenyum, "Hanya sedang menikmati sore, Mah!"

Larasati, seorang wanita yang melahirkan Lula 27 tahun silam dirumah sakit sesaat sebelum lula diculik.

"Kamu masih memikirkan laki-laki itu, Nak?" tanya Laras.

Lula kini masih harus selalu dipantau karena disaat tertentu Lula bisa hilang akal lagi.

Lula mengangguk, "Dia tidak pernah menemui Lula, Mah! Setelah semua yang terjadi dalam diri Lula. Lula memang kotor!"

"Tidak, Sayang! Kamu korban, dan kami masih tetap suci!" panik Laras karena Lula mulai membahas kejadian itu.

"Mah, Hidup Lula sudah tidak berguna! Lula memang sudah mati sejak saat itu, Mah! Biarkan Lula pergi dan membalas dendam Lula pada para Bajingan itu!" pinta Lula.

Yah, Nalula Diandra memang nama yang Laras pilih dan ukir di liontinnya saat dulu, sehingga Ibu Lula yang menemukan Lula memberi nama sesuai liontin yang ditinggalkan.

Laras menggeleng, "Jangan seperti ini, Nak! Mamah mencarimu 25 tahun lamanya! Jangan biarkan dirimu terbakar dendam!"

"Tolong, Ma! Ini tidak adil, Mereka bahagia diatas penderitaan Lula!" pintanya dengan memohon.

Larasati mulai kehabisan cara, melihat sang putri sejak awal hanya memikirkan satu laki-laki saja membuat Mamanya tak bisa berkutik.

Rolando Sean Antama, yang kini namanya ada di deretan atas pengusahaan muda sukses dengan segudang prestasi dan daya pikat.

CEO dari Antama group itu, menjadi CEO yang paling populer saat ini, karena etos kerja, karakter dingin tak tersentuhnya yang tak pernah ada skandal tentangnya.

Namun juga terkenal dengan kekejamannya terhadap siapapun yang melakukan hal curang.

Berita itu cukup menjadi hiburan Lula selama ini, menatap wajah kekasihnya yang telah mencampakkannya.

Kenyataan jika Olan masih melajang dan tak ada skandal apapun membuat Lula cukup bersyukur.

"Baiklah, tapi ikuti keinginan Papamu untuk bisa melakukan balas dendammu itu, Lula!" titah Laras.

Lula hanya mengangguk dan mulai mengiyakan keinginan Mamahnya.

Lula dan Laras pun masuk ke dalam Mansion keluarga dan menemui Papanya untuk membuat rencana demi kebahagiaan sang putri.

Papanya Bemolingga Sefaca, menyetujui pemintaan sang putri karena dendam yang ada dalam hatinya juga.

Bemo tak pernah bisa menerima kejadian yang terjadi pada putri semata wayangnya.

Dan mulai hari itu juga, Bemo mengajari Lula dengan perkerjaan dah tanggung jawab sebagai CEO dari Sefaca Company.

Perusahaan Bemo tidak kalah besar dari Antama group, walaupun masih ada di bawah Antama.

Basic Lula yang lulusan S1 bisnis management di Universitas ternama dan juga pengalaman kerja dua tahun di perusahaan Antama sebelum kejadiann naas itu terjadi membuat Lula dengan mudah belajar.

Tekadnya sangat kuat untuk balas dendam dengan cara yang elegant dan setara.

Hingga tak butuh waktu lama, Papa Bemo mengangkat Lula sebagai CEO di Sefaca company.

Dan tidak lama kabar tentang Lula mengudara, CEO muda, cantik, luar biasa cakap, dan sangat pandai.

Dengan semangat membara Lula, Bemo percaya Lula akan membawa Sefaca naik mendekati Antama atau bahkan menggeser Antama group.

"Sayang, Kamu baru saja pulang?" tanya Laras pada Lula.

Lula mendekat dengan senyumnya, "Iya, Mah! Lula memenangkan besar tender kali ini!"

"Wow, Putri Mama memang luar biasa!" pekik Larasati.

Tak lama, Bemo masuk dan memeluk Lula, "Kamu hebat, Sayang! Kamu memang putri Papa yang luar biasa!"

"Makasih, Pah!" jawab Lula dengan tersenyum.

Larasati melihat putrinya dengan tatapan bangga, setelah semua perjuangan sang putri, akhirnya dia berada di titik ini walau dengan tujuan balas dendam.

Berjuang sembuh dari depresi yang dideritanya dan berjuang masuk menjadi CEO di tengah usahanya yang masih menekan trauma bertemu banyak laki-laki.

Larasati kemudian masuk ke dalam pelukan anak dan istrinya.

"Ayo, makan!" ajak Larasati dan mereka berjalan melewati ruang tengah menuju dapur.

Namun langkah Lula berhenti di tempat saat melihat dan mendengar berita di televisi.

[PATAH HATI WANITA SEDUNIA, CEO ANTAMA GROUP TELAH MELABUHKAN HATI DAN AKAN MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN DI GRAND HOTEL]

Jedar!

Bagai di hantam baru besar, Lula gemetaran di tempat mendengar pembawa berita menyiarkan berita itu.

Wajah Lula memucat, kekecewaan jelas terlihat di wajahnya.

Seolah tak bisa menggapai rembulan, Lula benar-benar merasa telah dicampakkan oleh Olan.

Brak!

Prang!

Dengan emosi membara, Bemo mengambil stick golf di sampingnya dan dia pukul televisi itu hingga pecah.

"BAJINGAN TENGIK! Laki-laki tai yang meninggalkan orang yang dicintai saat masa susah!" umpat Bemo dengan emosi yang membara.

Melihat wajah kecewa putrinya membuat Bemo terbakar emosi.

Lula yang kembali ke kesadarannya, menatap sang Papa, kemudian berlari menuju kamarnya dengan air mata.

Lula mengunci diri di kamarnya.

Laras dan Bemo mulai panik, takut jika putrinya melakukan hal gila.

"Mbok, Kunci cadangan! Cepat, Mbok!" pekik Bemo sambil mencoba mendobrak pintu kamar Lula.

Laras sudah menangis di depan pintu sambil terus meminta sang putri membuka pintu.

"Nak, Buka pintunya, Nak! Mamah ingin bicara! Mamah tak bisa tanpa kamu, Nak!" racau Laras.

Sedangkan di kamar, Lula yang kehilangan akal menghancurkan seisi kamarnya, membanting apa saja yang bisa digapai oleh Lula.

Hingga Lula terduduk menyandarkan diri di kasirnya, tangan dan kakinya sudah penuh dengan darah karena menginjak pecahan kaca.

"Mana janjimu, Olan? Aku hanya perlu berdiri di tempat dan kamu yang akan menjemputku? Hahhahaaha.... PENIPU!" teriak Lula.

"Kamu Bajingan, Olan! kamu penipu! Cintamu palsu!" racau Lula sambil mengambil pecahan kaca di sebelahnya.

Lula merasa tak memiliki tujuan hidup.

Dan Lula kemudian mengarahkan kaca itu pada pergelangan tangannya, "Tak ada lagi alasan hidup, laki-laki yang paling baik padaku telah mencampakkan aku!"

Cklek!

Srak!

"LULAAAA ...!"

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rifatul Mahmuda
nangis banget
goodnovel comment avatar
Viala La
Lula hanya salah paham, Olan tak tahu kau sudah dijemput keluargamu Lula
goodnovel comment avatar
Zuroidaa
sad banget nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status