Dua tahun berlalu.
Dan sayangnya, pria itu lupa untuk mengunjungi Lula.Karena sebuah ancaman Kakek Hanu yang akan menghabisi Lula jika Olan tetap menemuinya.Bahkan, Olan tidak tau jika Lula sudah dijemput di rumah sakit jiwa oleh orang tua kandungnya satu tahun lalu.Menjalani penyembuhan yang tidak mudah, dan ribuan kali percobaan bunuh diri telah Lula lakukan.Hingga akhirnya Lulan mulai stabil dan mendiami Mansion keluarga."Sayang, Kamu sedang apa?" tanya seorang wanita paruh baya yang sangat anggun mendekati Lula yang tengah duduk di pinggir kolam.Lula menoleh dan tersenyum, "Hanya sedang menikmati sore, Mah!"Larasati, seorang wanita yang melahirkan Lula 27 tahun silam dirumah sakit sesaat sebelum lula diculik."Kamu masih memikirkan laki-laki itu, Nak?" tanya Laras.Lula kini masih harus selalu dipantau karena disaat tertentu Lula bisa hilang akal lagi.Lula mengangguk, "Dia tidak pernah menemui Lula, Mah! Setelah semua yang terjadi dalam diri Lula. Lula memang kotor!""Tidak, Sayang! Kamu korban, dan kami masih tetap suci!" panik Laras karena Lula mulai membahas kejadian itu."Mah, Hidup Lula sudah tidak berguna! Lula memang sudah mati sejak saat itu, Mah! Biarkan Lula pergi dan membalas dendam Lula pada para Bajingan itu!" pinta Lula.Yah, Nalula Diandra memang nama yang Laras pilih dan ukir di liontinnya saat dulu, sehingga Ibu Lula yang menemukan Lula memberi nama sesuai liontin yang ditinggalkan.Laras menggeleng, "Jangan seperti ini, Nak! Mamah mencarimu 25 tahun lamanya! Jangan biarkan dirimu terbakar dendam!""Tolong, Ma! Ini tidak adil, Mereka bahagia diatas penderitaan Lula!" pintanya dengan memohon.Larasati mulai kehabisan cara, melihat sang putri sejak awal hanya memikirkan satu laki-laki saja membuat Mamanya tak bisa berkutik.Rolando Sean Antama, yang kini namanya ada di deretan atas pengusahaan muda sukses dengan segudang prestasi dan daya pikat.CEO dari Antama group itu, menjadi CEO yang paling populer saat ini, karena etos kerja, karakter dingin tak tersentuhnya yang tak pernah ada skandal tentangnya.Namun juga terkenal dengan kekejamannya terhadap siapapun yang melakukan hal curang.Berita itu cukup menjadi hiburan Lula selama ini, menatap wajah kekasihnya yang telah mencampakkannya.Kenyataan jika Olan masih melajang dan tak ada skandal apapun membuat Lula cukup bersyukur."Baiklah, tapi ikuti keinginan Papamu untuk bisa melakukan balas dendammu itu, Lula!" titah Laras.Lula hanya mengangguk dan mulai mengiyakan keinginan Mamahnya.Lula dan Laras pun masuk ke dalam Mansion keluarga dan menemui Papanya untuk membuat rencana demi kebahagiaan sang putri.Papanya Bemolingga Sefaca, menyetujui pemintaan sang putri karena dendam yang ada dalam hatinya juga.Bemo tak pernah bisa menerima kejadian yang terjadi pada putri semata wayangnya.Dan mulai hari itu juga, Bemo mengajari Lula dengan perkerjaan dah tanggung jawab sebagai CEO dari Sefaca Company.Perusahaan Bemo tidak kalah besar dari Antama group, walaupun masih ada di bawah Antama.Basic Lula yang lulusan S1 bisnis management di Universitas ternama dan juga pengalaman kerja dua tahun di perusahaan Antama sebelum kejadiann naas itu terjadi membuat Lula dengan mudah belajar.Tekadnya sangat kuat untuk balas dendam dengan cara yang elegant dan setara.Hingga tak butuh waktu lama, Papa Bemo mengangkat Lula sebagai CEO di Sefaca company.Dan tidak lama kabar tentang Lula mengudara, CEO muda, cantik, luar biasa cakap, dan sangat pandai.Dengan semangat membara Lula, Bemo percaya Lula akan membawa Sefaca naik mendekati Antama atau bahkan menggeser Antama group."Sayang, Kamu baru saja pulang?" tanya Laras pada Lula.Lula mendekat dengan senyumnya, "Iya, Mah! Lula memenangkan besar tender kali ini!""Wow, Putri Mama memang luar biasa!" pekik Larasati.Tak lama, Bemo masuk dan memeluk Lula, "Kamu hebat, Sayang! Kamu memang putri Papa yang luar biasa!""Makasih, Pah!" jawab Lula dengan tersenyum.Larasati melihat putrinya dengan tatapan bangga, setelah semua perjuangan sang putri, akhirnya dia berada di titik ini walau dengan tujuan balas dendam.Berjuang sembuh dari depresi yang dideritanya dan berjuang masuk menjadi CEO di tengah usahanya yang masih menekan trauma bertemu banyak laki-laki.Larasati kemudian masuk ke dalam pelukan anak dan istrinya."Ayo, makan!" ajak Larasati dan mereka berjalan melewati ruang tengah menuju dapur.Namun langkah Lula berhenti di tempat saat melihat dan mendengar berita di televisi.[PATAH HATI WANITA SEDUNIA, CEO ANTAMA GROUP TELAH MELABUHKAN HATI DAN AKAN MELANGSUNGKAN PERNIKAHAN DI GRAND HOTEL]Jedar!Bagai di hantam baru besar, Lula gemetaran di tempat mendengar pembawa berita menyiarkan berita itu.Wajah Lula memucat, kekecewaan jelas terlihat di wajahnya.Seolah tak bisa menggapai rembulan, Lula benar-benar merasa telah dicampakkan oleh Olan.Brak!Prang!Dengan emosi membara, Bemo mengambil stick golf di sampingnya dan dia pukul televisi itu hingga pecah."BAJINGAN TENGIK! Laki-laki tai yang meninggalkan orang yang dicintai saat masa susah!" umpat Bemo dengan emosi yang membara.Melihat wajah kecewa putrinya membuat Bemo terbakar emosi.Lula yang kembali ke kesadarannya, menatap sang Papa, kemudian berlari menuju kamarnya dengan air mata.Lula mengunci diri di kamarnya.Laras dan Bemo mulai panik, takut jika putrinya melakukan hal gila."Mbok, Kunci cadangan! Cepat, Mbok!" pekik Bemo sambil mencoba mendobrak pintu kamar Lula.Laras sudah menangis di depan pintu sambil terus meminta sang putri membuka pintu."Nak, Buka pintunya, Nak! Mamah ingin bicara! Mamah tak bisa tanpa kamu, Nak!" racau Laras.Sedangkan di kamar, Lula yang kehilangan akal menghancurkan seisi kamarnya, membanting apa saja yang bisa digapai oleh Lula.Hingga Lula terduduk menyandarkan diri di kasirnya, tangan dan kakinya sudah penuh dengan darah karena menginjak pecahan kaca."Mana janjimu, Olan? Aku hanya perlu berdiri di tempat dan kamu yang akan menjemputku? Hahhahaaha.... PENIPU!" teriak Lula."Kamu Bajingan, Olan! kamu penipu! Cintamu palsu!" racau Lula sambil mengambil pecahan kaca di sebelahnya.Lula merasa tak memiliki tujuan hidup.Dan Lula kemudian mengarahkan kaca itu pada pergelangan tangannya, "Tak ada lagi alasan hidup, laki-laki yang paling baik padaku telah mencampakkan aku!"Cklek!Srak!"LULAAAA ...!"Teriakan Laras menggema di kamar berantakan itu karena melihat Lula mengiris pergelangan tangannya sendiri. Bemo langsung berlari dan menggendong Lula menuju rumah sakit. Membawa mobilnya dengan membabi buta. Beruntung Bemo cepat sampai ke rumah sakit. Sehingga Lula berhasil diselamatkan, karena penanganan yang cepat dan juga tidak terlalu dalam, mungkin karena menggores dengan sebuah kaca. Laras dan Bemo bernafas lega. Dan malam itu, mereka menginap di rumah sakit sambil membayangkan kekasih putrinya tengah melakukan pernikahan di hotel mewah. Berita itu disorot oleh berbagai media dan menjadi tranding topik, karena banyak yang bertanya-tanya siapa gerangan penakluk hati CEO dingin dan kejam itu. Pernikahan dari dua kerajaan bisnis dua terpopuler di tanah air. Begitu banyak komen positif yang menyanjung pasangan baru itu di media sosial, hal itu membuat Bemo marah. Putrinya terbujur menderita sedangkan mereka bahagia, "Mereka yang menghancurkan putriku, harus hancur, Mah!" g
Jantung Olan berdetak sangat kencang tidak seperti biasanya, menatap wanita yang masih mendiami hatinya. Menelan ludah berat. Matanya tak bisa berpaling sedikitpun dari wanita itu. Wanita yang selama tiga tahun menghantuinya di setiap tidur. Dan kini, menjelma menjadi wanita cantik, sexy, dan cerdas. Sepanjang acara Olan tidak sedikitpun bisa fokus pada materinya, dan lebih fokus mengamati Lula yang sangat mempesona. Saat Lula berdiri memaparkan proyek yang dia tawarkan dengan kemampuan bicara dan kecantikannya membius semua orang di ruangan ini. "Kecantikan dan kecerdasan CEO Sefaca Company yang terkenal itu ternyata nyata!" kata David, kolega bisnis yang menyikut pinggang Olan. Olan hanya diam dan mengangguk. Menatap wanita yang sangat dia rindukan sejak tiga tahun silam. Wanita yang tak bisa Olan temui karena ancaman Kakek, Olan tak mau membuat Lula semakin menderita karenanya. Maka dari itu Olan meredam keinginannya untuk menyelamatkan Lula dari tangan Kakeknya yang keja
Namun, Olan tidak peduli. Dia justru menjadikan Rana sebagai pelampiasan amarah dan gairahnya.Baginya, Ranalah yang telah membuatnya hancur. Pria itu seolah lupa bahwa dirinya sendiri tidak berdaya menghadapi Kakeknya. Alih-alih berjuang, Olan justru mengikuti perintah sang Kakek untuk menjauhi Lula."Arghhhh, Lula!" erang Olan di ujung pelepasannya sambil meneriakkan nama sang pemilik hati. Seketika, air mata Rana keluar. Hatinya yang hancur berkeping-keping. Sejak itu, Sstiap kali berhubungan tubuh, Olan selalu membayangkan wanita lain. Selalu meneriakkan nama wanita lain saat ada di ujung pelepasannya. Dan setelahnya, Olan akan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan Rana yang tergolek dengan lelehan air mata yang tak sedikitpun mengetuk hati Olan. ****Cklek! Suara pintu kamar mandi dibuka. Rana tau betul jika sebentar lagi suaminya akan keluar dari kamar. Dan benar setelah itu Olan kembali membuka pintu kamar dan membantingnya. Hingga Rana te
Prok! Prok! Prok! "Anak Papah memang hebat!" puji Papa Bemo yang baru keluar dari dalam ruang kerjanya. "Aaaaa ... Papaku terbaik!" pekik Lula berlari menuju Papanya yang sudah merentangkan tangan. Lula kemudian menerjang pelukan Papanya dengan penuh kesenangan karena hatinya sedang membuncah. Mama Laras mau tak mau, suka tak suka kini hanya bisa berdoa dan mendukung putrinya. Melihat Lula tertawa cerah dengan binar bahagia yang nyata membuat Mama Laras kini tidak tega untuk menentang keinginan Lula. "Wah, Kita haru merayakan ini sayangku!" kata Papa Bemo. Lula dan Mama Laras mengangguk menjawab ucapan Papa Bemo karena mereka juga sangat senang dan ingin merayakan keberhasilan dan kesenangan itu. Dan Malam itu juga, keluarga Sefaca pergi privat dinner untuk merayakan keberhasilan putri mereka di sebuah hotel mewah. Malam itu mereka habiskan dengan penuh suka cita.***Keesokan harinya, Lula turun dari kamarnya dengan dress ketat waran maroon dipadukan dengan blazer warna crea
Perkataan Lula bagaikan petir yang menyambar telak ujung dadanya. Ada rasa sakit dan tidak terima di ujung hati David mendengar kenyataan yang Lula lontarkan. Harapannya seolah hancur seketika. David kemudian beranjak menuju mobilnya dengan dada yang berkecamuk, bertanya dengan hatinya sendiri apakah mampu menerima masa lalu Lula. Lula wanita yang terlihat sangat sempurna di mata David. Nyatanya menyimpan kesakitan yang luar biasa dalam hidupnya. "Apa kiranya yang membuatnya masuk ke rumah sakit jiwa? Apa dia mengalami pemerkosaan?" gumam David sambil menjalankan mobilnya. Otaknya kini hanya memikirkan tentang Lula. Dan hatinya yang tak karuan membuat David memilih mengejar mobil Lula yang baru saja pergi. Hingga David menepikan mobil dan menggiring Lula untuk menepikan juga, David terus merepet mobil Lula sampai di pinggi jalan. Kemudian keluar dari mobilnya dan mengetuk kaca mobil L
Hari yang Lula tunggu akhirnya datang juga. Selama hampir dua minggu, Lula, David dan Olan tidak saling bertemu karena tidak ada pembahasan Mega proyek yang mereka kerjakan. Semua melalui asisten pribadinya. Dan hari ini, mereka bertiga harus berangkat ke luar kota untuk meninjau proyek dan lokasi secara langsung. Karena ada pihak investor dari luar negri yang datang untuk melihat sejauh mana proyek mereka. Lula berangkat dengan supir Papa Bemo. "Apa pilihanku sudah benar?" batin Lula. Lula sudah membulatkan tekadnya, tak akan lagi goyah dengan dua pria itu. David maupun Olan, entah mereka berdua akan tersakiti bersama, Lula menguatkan tekad melanjutkan rencananya. "Terima kasih, Pak! Bapak boleh istirahat di kamar bapak!" kata Lula saat akan turun. Kebetulan pertemuan ada di Ballroom hotel tempat mereka semua menginap. Lula menegakkan kepalanya dan berjalan menuju Ballroom
Suara Lula mampu membuat David semakin bersemangat mengabsen dan berperang dengan lidah kaku Lula. Terasa syahdu. Decapan mereka berdua bersahutan dan diselingi desahan Lula, "Ahh!" Dan David cukup mengerti Lula yang memiliki trauma, sehingga tangannya hanya akan mengusap tengkuk Lula pelan.Lula yang merasakan usapan itu semakin terbuai dengan ciuman David. Hingga matanya terbuka sedikit dan melihat Olan yang sejak tadi melihat mereka dari halaman Hotel, akhirnya memasuki Lobi.Kemudian Lula melepaskan ciuman itu dengan nafas naik turun. David menatap Lula dengan tatapan dalam penuh protes, namun Lula tersenyum tipis dan kembali mengambil pizza untuk dia kunyah. "Kejam sekali! Lagi enak-enaknya juga!" gerutu David pelan. Sontak Lula tertawa mendengar gerutuan itu, "Buka mulutmu, Dav!" katanya sambil menyuapkan pizza yang baru saja dia gigit. David menurut dan menggigit pizza itu sambil bermuka m
Desahan Lula dengan menyebut nama orang lain itu mampu menghentikan aktifitas Olan. "Lula! Teriakan namaku, bukan nama laki-laki lain!" pekik Olan marah. Dan tanpa menunggu jawaban Lula yang menatapnya dengan mata merah Olan kembali menyesap tulang selangka Lula. Gaunnya yang tidak memiliki lengan di satu sisi membuat tulang selangka Lula menonjol dan menggoda Olan. Lula sekuat pikirannya berontak namun tubuhnya tetap merespon apa yang Olan lakukan. "Ahhh, aku milik David!" desah Lula. Olan menulikan pendengarannya dan semakin menyesap hingga turun ke tulang belikat. Cklek! "BAJINGAN!" teriak David yang menerjang Olan setelah membuka pintu kamar Olan. David yang tidak melihat Lula langsung berlari menuju resepsionis meminta kunci kamar Olan. Namun tidak diberikan dengan alasan privasi. Hingga akhirnya David menyeret petugas untuk ikut memastikan. Dan benar dugaaan.