Share

10. Perjanjian

Penulis: Roro Halus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-24 18:01:36

Hari yang Lula tunggu akhirnya datang juga.

Selama hampir dua minggu, Lula, David dan Olan tidak saling bertemu karena tidak ada pembahasan Mega proyek yang mereka kerjakan.

Semua melalui asisten pribadinya.

Dan hari ini, mereka bertiga harus berangkat ke luar kota untuk meninjau proyek dan lokasi secara langsung.

Karena ada pihak investor dari luar negri yang datang untuk melihat sejauh mana proyek mereka.

Lula berangkat dengan supir Papa Bemo.

"Apa pilihanku sudah benar?" batin Lula.

Lula sudah membulatkan tekadnya, tak akan lagi goyah dengan dua pria itu.

David maupun Olan, entah mereka berdua akan tersakiti bersama, Lula menguatkan tekad melanjutkan rencananya.

"Terima kasih, Pak! Bapak boleh istirahat di kamar bapak!" kata Lula saat akan turun.

Kebetulan pertemuan ada di Ballroom hotel tempat mereka semua menginap.

Lula menegakkan kepalanya dan berjalan menuju Ballroom
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rifatul Mahmuda
aku tim david oke
goodnovel comment avatar
Allyaalmahira
tim David nih
goodnovel comment avatar
Viala La
David ok juga sihh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   11. Menghapus jejak David

    Suara Lula mampu membuat David semakin bersemangat mengabsen dan berperang dengan lidah kaku Lula. Terasa syahdu. Decapan mereka berdua bersahutan dan diselingi desahan Lula, "Ahh!" Dan David cukup mengerti Lula yang memiliki trauma, sehingga tangannya hanya akan mengusap tengkuk Lula pelan.Lula yang merasakan usapan itu semakin terbuai dengan ciuman David. Hingga matanya terbuka sedikit dan melihat Olan yang sejak tadi melihat mereka dari halaman Hotel, akhirnya memasuki Lobi.Kemudian Lula melepaskan ciuman itu dengan nafas naik turun. David menatap Lula dengan tatapan dalam penuh protes, namun Lula tersenyum tipis dan kembali mengambil pizza untuk dia kunyah. "Kejam sekali! Lagi enak-enaknya juga!" gerutu David pelan. Sontak Lula tertawa mendengar gerutuan itu, "Buka mulutmu, Dav!" katanya sambil menyuapkan pizza yang baru saja dia gigit. David menurut dan menggigit pizza itu sambil bermuka m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   12. Tidurkan Peliharaanmu

    Desahan Lula dengan menyebut nama orang lain itu mampu menghentikan aktifitas Olan. "Lula! Teriakan namaku, bukan nama laki-laki lain!" pekik Olan marah. Dan tanpa menunggu jawaban Lula yang menatapnya dengan mata merah Olan kembali menyesap tulang selangka Lula. Gaunnya yang tidak memiliki lengan di satu sisi membuat tulang selangka Lula menonjol dan menggoda Olan. Lula sekuat pikirannya berontak namun tubuhnya tetap merespon apa yang Olan lakukan. "Ahhh, aku milik David!" desah Lula. Olan menulikan pendengarannya dan semakin menyesap hingga turun ke tulang belikat. Cklek! "BAJINGAN!" teriak David yang menerjang Olan setelah membuka pintu kamar Olan. David yang tidak melihat Lula langsung berlari menuju resepsionis meminta kunci kamar Olan. Namun tidak diberikan dengan alasan privasi. Hingga akhirnya David menyeret petugas untuk ikut memastikan. Dan benar dugaaan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   13. Untuk dua bekas di dada Kekasihku

    "Papah" pekik Lula menghambur memeluk Bemo, "Kenapa bisa ada disini?" Papa Bemo memeluk Lula dengan erat, "Kamu baik-baik, saja? Papa langsung terbang dengan helikopter saat mendengar kamu—" Bemo menghentikan ucapannya takut memicu depresi putrinya. Bemo yang memang sangat khawatir langsung berangkat. Dalam perjalanan bisnis, rasanya sangat tidak lucu jika Lula kembali tantrum. "Masuk dulu, Om!" kata David sambil menyalami Bemo. Papa Bemo tersenyum tipis menatap David, "Terima kasih banyak, Tuan Robinson, sudah menyelamatkan putri saya!" "Iya, Om! Sudah kewajiban saya melindungi, Lula!" jawab David. Dan Lula menggandeng tangan sang Papa untuk masuk ke dalam kamar David. "Sayang, Jangan kurang ajar dengan Tuan Robinson!" kata Bemo lirih. Lula kemudian tersenyum, "Tidak apa, Pa! ya kan, Dav?" tanya Lula pada David. Davis tersenyum sambil mengusap puncak kepala Lula, "Iya Sayan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   14. Sangat Bodoh

    “MANTAN KEKASIH! Camkan itu, Olan!" jawab David dengan aura permusuhan yang kental. David mendekatkan wajahnya pada Olan. "Ini kali terakhir kebaikanku sebagai teman, Olan! Setelah ini, jika kau masih macam-macam dengan kekasihku, Aku tidak akan perduli kamu temanku atau bukan!" desis Olan dengan tatapan tajam. Olan hanya menatap mata David dengan tatapan datar. David tau Olan menahan gejolak hatinya karena telah dia rendahkan. David berdiri dan berbalik, "Lepaskan dia, Pak!" singkatnya kemudian beranjak pergi meninggalkan Olan dan dua petugas keamanan itu. David kembali ke kamarnya untuk segera bersiap kembali ke kotanya malam itu juga. David tak ingin terlambat datang menemui calon mertuanya besok. Sedangkan Olan yang ditinggalkan begitu saja, menatap kepergian David dengan kebencian. Hatinya terbakar dengan ucapan David.Kenyataan jika David tau dirinya adalah mantan kekasih Lula me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   15. Cincin blue Red Ruby langka

    "M—mas! Kamu disana?" gumam Rana sambil sebisa mungkin menutupi di kembar dan bagian bawahnya. Olan hanya menyeringai melihat Rana, kemudian mengambil segelas air putih. Dengan dada telanjang dan celana panjang yang dia gunakan. Olan tampak fresh setelah mandi dengan rambut yang basah, membuat Rana salah tingkah. Rana kemudian berbalik berkata apapun dan naik ke kamarnya untuk segera membersihkan diri dan tidur. Tidak perduli dengan ucapan dan seringai sang suami. ****Keesokan harinya David sampai di lapangan golf satu jam sebelum janji temu dengan Papa Bemo. Lengkap dengan stylenya saat olahraga golf dengan stick kesayangannya. Dan ternyata, Papa Bemo juga datang satu jam sebelumnya, dan hanya berbeda lima menit dengan David."Sudah datang?" tanya Papa Bemo mendekati David yang masih duduk di gazebo. David menoleh, "Loh, Sudah Om! Om juga sudah datang?" tanyanya sambil berdi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   16. Bertemu Sahabat Lama

    Mom Selin terpekik sambil menggebrak meja penuh emosi. "Kau bercanda, Dav?" kata Mom Selin dengan penuh penekanan. David hanya mengangguk, "Serius, David hanya ingin menikahi dia, Mom!" tegas David. Mom Selin terduduk kembali di kursinya dengan dada yang naik turun. "Kurang ajar, Tua bangka itu!" desisnya. David menyadari jika Momnya pasti menginginkan yang terbaik untuk putra semata wayangnya. Namun, David merasa hatinya sudah berlabuh pada gadis malang itu. David kemudian berdiri dan duduk di lantai di depan Mom nya, memegang tangan bergetar wanita yang sangat dia sayangi itu. "Dav, tidak ingin berbohong dengan Mom! Maafkan Dav, Mom! Dav mencintai gadis malang itu!" lirihnya sambil merebahkan kepalanya pada paha Mommy Selin. Tangan Mommy Selin kemudian terulur dan mengusap kepala sang putra. Putranya yang kini memohon demi memiliki seorang gadis untuk mendampinginya. "Dav

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   17. Tidak Pantas

    Lula yang kebetulan turun dari kamarnya terpaku dengan ucapan Mom Selin hingga tanpa sadar menjatuhkan ponselnya. Semua mata sontak menatap Lula yang hanya memakai yang tang top dan celana pendek. "La!" gumam David terkejut. "Hmm, Eh ... M—maaf!" kata Lula berbalik dan kembali ke kamarnya. Kini di ruang tamu, semuanya diam. "Biarkan Lula keluar dengan pakaian lebih sopan, dan kita dengar jawabannya atas lamaranmu, Selin!" jawab Mama Laras. Mom Selin mengangguk, "Semoga mereka bisa segera menikah!" Mama Laras tersenyum dan detik berikutnya Lula sudah keluar dengan dress rumahan putih lebih sopan. Justru dress rumahan itu membuat Lula terlihat sangat cantik. Kulit susunya yang berbahaya karena baju putih itu kalah membuat David semakin tak kuasa melihat pesona Lula. Lula seperti bidadari yang turun dari kayangan. "M_maaf, Saya tidak tau jika ada tamu!" kata Lula sambil menundu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   18. Bertemu dia

    Ekspresi wajah Lula tampak berbeda Setelah mendengar ucapan Mom Selin. Hatinya berkecamuk akibat otaknya yang berisik. Berbagai pemikiran masuk ke dalam otaknya dengan kurang ajar. Membuat Lula merasa rendah diri dan mengingat banyak kekurangan yang ada pada dirinya. "Sayang, Kamu kenapa?" tanya Mom Selin. Lula menoleh dengan cepat dengan terkejut, "T—tidak, Mom!" Mom Selin tersenyum, "Jangan berfikir yang tidak-tidak, Sayang! Mom hanya mau kamu tidak terganggu sampai acara pernikahan berlangsung!" jelasnya. Lula melihat ekspresi Mom Selin dengan intens, mencari kebohongan dari kata-kata calon mertuanya itu. Namun Lula tak menemukannya. Lula tersenyum sambil mengangguk, "Maaf, Mom! Lula berfikir tak pantas bersanding dengan Dav—" Belum selesai bicara,Mom Selin langsung memotong ucapan Lula, "Bicara apa kamu, Lula! Kamu sangat pantas, Mom bersyukur bertemu denganmu!" kata Mom Selin cep

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12

Bab terbaru

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   50. Tamat

    Deg! Mom selin kemudian mengangguk sambil mengusap rambut Olan bak anaknya sendiri, tak pernah Selin bayangkan Olan akan menganggap Aiden, kakaknya. Wajah Olan yang persis dengan kenan, membuatnya mengingat Aiden. Mungkin Aiden akan seperti Olan jika dia hidup! "Yah, Mom akan antar!""David saja tidak pernah diajak ke makam, Kakak!" seru David cemburu.Selin sontak menoleh dan tersenyum, "Bersamamu juga, Mom akan antar, Sayang!" jawabnya. Dan akhirnya mereka semua pergi ke makam surga tanpa terkecuali, Mom Selin, Olan, Rana, David, Lula, Bemo, Laras, Kenan dan Ratna, semuanya turut mengelilingi makan kecil itu. "Aiden Beevikenan!" lirih Olan dan David bersamaan. Kemudian mereka semua mengirimkan doa untuk Aiden di sana. Suasana menjadi sedikit haru setelah semua beban di hati Selin dan Lula terangkat, maaf telah mereka berdua sebar sebelumnya untuk orang-orang yang pernah menyakiti.

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   49. Putusan Hakim

    Deg! "Jangan!" ucap David terkejut, "Kenapa, Mommy ikut juga, Sayang?" "Aku gak tau, Sayang! Mommy tiba-tiba bilang jika besok mau datang!" jawab Lula. "Aku sebenarnya gak mau, kamu dan Mom datang! Boleh tidak, jika kalian tidak usah datang, saja?" tanya David. "Tidak, Mas! Aku dan Mom ingin melihat kehancuran dia, seperti janjimu!" jawab Lula tegas dan memilih langsung membaringkan tubuhnya. Pertanda jika dirinya tak ingin lagi dibantah, melihat itu David pun mengalah dan memilih memeluk sang istri dari belakang, "Tidurlah sayang, semoga besok menjadi akhir dari perjuangan kita!" lirihnya. Lula hanya tersenyum mendengar gumaman suaminya sambil terus- menerus menciumi kepalanya sampai terlelap. Keesokan harinya, mereka bertiga berangkat bersama menuju persidangan. Kali ini, karena sidang putusan, yang ada ada dikursi panas itu hanya Jaksa penuntut, tersangka dan juga pengacaranya. David duduk di kursi audiens. Tak lama, Mama dan Papa juga turut hadir di barisan belakang Davi

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   48. Kehancuran Hanu

    Aaaaaa! TIDAKKK MAUU!" pekik Hanu, "Lepasin! Beraninya kalian menyentuh saya!" pekiknya lantang. Rasanya harga dirinya hancur, begitu banyak media yang menyorotinya. Namun, beberapa aparat itu tak mendengarkan dan terus menyeretnya Hanu begitu saja. Dan berita penangkapannya juga dengan cepat muncul di berita semua stasiun televisi. David dan Lula di ruang keluarga tengah mengembangkan senyumannya melihat ekspresi frustasi David. "Kau memang harus mempertanggung jawabkan semua tindakan dosamu, Hanu! Mari bertemu di pengadilan!" gumam David. Lula menoleh sekilas, "Terima kasih!" lirihnya "Untuk apa, Sayang? Berterima kasihlah saat Hanu sujud di kakimu dan putusan hakim keluar, Sayang!" "Sayang!" lirih Lula. "Tekadku sudah bulat, aku berhasil jika bisa membuatnya bersujud padamu! Dia harus memohon maaf untuk dosanya padamu, Sayang!" ucapnya. Lula tersenyum dan mengangguk sambil menatap suaminya dengan intens. Satu bulan menjalani kesibukan dan menjadi parter menuruntuhkan H

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   47. Korban Pelecehan sejak kecil

    "Dia senang menyiksa wanita dalam berhubungan b4dsn!" lanjut Olan menjelaskan. David dan Lula hanya bisa saling pandang, dengan apa yang baru saja di dengarnya. Rasanya, tidak percaya orang sekeras dan memiliki tangan dingin seperti Hanu pernah direndahkan dan dilecehkan bahkan oleh seseorang yang harusnya menjadi malaikat penolongnya. Efek dari kejadian di masak kecilnya, menjadikan Hanu seperti saat ini. "David! Jangan mengurungkan niatmu atau mengasihani dia! Apapun yang terjadi, kakek harusnya memiliki pilihan untuk memilih jalan baik! Tapi dia memilik membalaskan pada semua wanita di dunia ini! Dia harus tetap di adili, Dav!" lanjut Olan. "Iya, aku tidak berencana mengurungkan niatku! Aku juga memiliki pilihan, aku tidak ingin istriku terus dihantui kejadian itu dan menyimpan dendamnya sampai tua nanti! Aku ingin bahagia dengannya! Maka aku akan mencabut akar rasa sakit hati istriku!" ucap David sambil menatap intens Lula. Seolah David ingin memberitahukan, jika Lula adalah

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   46. Sejak kecil mengalami pelecehan

    Ruangan itu dipenuhi gelak tawa karena kehadiran Mom Selin. "Mom, titip Lula ya! David harus bertemu, Papa!" pamitnya. "Iya, Serahkan pada Mom!" jawabnya, "Gulung habis mereka bersama dengan kejahatan mereka, Dav!" "Iya, Mom! Ini cukup membuat Antama benar-benar lebur ditengah krisis kepercayaan ini!" jawabnya kemudian mencium wajah Lula, "Aku berangkat, Sayang! Cepatlah pulih dan lihatlah laki-laki iblis itu berlutut padamu!" lirih David. Lula mengangguk! Dia sangat mengerti apa yang akan David lakukan saat ini. "Iya, aku menunggunya, Dav!"David kemudian tersenyum dan bergegas meninggalkan rumah sakit. David ingin menyusun strategi dengan Papa Bemo untuk kehancuran seperti apa yang menyenangkan! Satu yang jelas, David ingin membalaskan dendam Mommy dan istrinya tanpa mengekspos kejahatan itu, karena akan menciderai harga diri mereka. David tidak ingin itu! Biarlah itu menjadi rahasia mereka! Namun, Hanu harus berlutut meminta pengampunan. "Pah!" cari David bersamaan denga

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   45. Aiden

    Tak! Kenan meletakkan semua harddisk di meja, "Aku ingin memberikan ini!" Glek! "Itu? Apa itu?" ucap Selin datar sambil berbalik dan duduk. "Anggaplah sebagai permintaan maafku padamu, Selin! Maaf untuk keterdiamanku, Maaf untuk ketidakmampuanku melindungimu dulu, Maaf membawamu pada pusara sakit yang tidak bertepi dan Maaf karena tidak bisa menepati janjiku!" ucap Kenan. Selin hanya menatap datar netra laki-laki yang dulu pernah membuatnya jungkir balik. Tak ada niat membalas ungkapan Kenan sedikitpun, karena nyatanya memang benar yang dia ucapkan. Laki-laki di depannya lah yang membawanya pada pusara kesakitan yang tiada bertepi, namun Selin juga sadar bukan sepenuhnya salah Kenan. "Aku akan mempertanggungjawabkan semuanya, Selin, walaupun terlambat! Setidaknya, semoga itu bisa membuatmu ikhlas memaafkan aku!" ucap Kenan lagi. Selin kemudian mengambil hardisk itu, "Aku terima permintaan maafmu, Kenan, jangan salahkan aku mempergunakan ini sebaik mungkin!" ucapnya datar. "

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   44. Memberikan ini

    Olan terperanjat hingga tanpa sadar menginjak rem kakinya dengan kencang. Ciit! Brak! "Aaau!" pekik Olan saat dahinya membentur kuat kemudi, karena rem dadakannya membuat mobil di belakang tidak siap, "Akhh, sial!" Tak lama, seorang laki-laki paruh baya turun dan menghampiri Olan. Tok! Tok! Tok! Dan Olan membukanya, "Anda harus bertanggung jawab karena rem mendadak! Beruntung tidak terjadi kecelakaan beruntun!" ketusnya. "Baiklah, saya akan menanggung semua biaya perbaikannya, apa Anda juga butuh ke rumah sakit?" tawar Olan. "Tidak perlu!" Kemudian, Bapak itu pergi setelah mendapatkan kartu nama dan juga nomer ponsel Olan. Dan Olan kembali menghubungi Papanya yang sempat terputus. "Hallo, Pah?" sapanya setelah panggilan langsung diangkat. "Iya, kamu kenapa? Apa baik-baik, saja?" tanya Kenan. "Baik, Pah, hanya sedikit terkejut dan menabrak orang! Mom Selin, Pah? Aku tidak salah dengar?" tanya Olan memastikan. "Iya, Selin!""Kenapa Papah baru bilang sekarang, berarti kelua

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   43. Jujur

    "Kakek jahat, kakek bukan Manusia! Kakek Iblis!" teriak Olan. Olan tak pernah menyangka, Kakeknya sangat tidak tau malu setelah menghancurkan masa depan seorang gadis. Apa menurutnya yang pernah dia lakukan dulu bisa dimaafkan oleh Lula? Apa menurut kakeknya, dirudapaksa di depan kekasihnya sendiri adalah hal yang tidak mengguncang jiwa. Bahkan Olan tak berani mengingat raut wajah kehancuran Lula saat itu. Gadis yang amat sangat dia sayangi. "TURUNKAN SUARAMU! BERANINYA MEMBENTAK, KAKEK!" teriak Hanu. Brak! Olan tak lagi bisa menahannya! Kakeknya sudah sangat egois, "KAKEK! Aku bukan Olan yang dulu, jangan membuatku muak atau aku akan pergi meninggalkan Antama!" Kilat amarah tercetak jelas di dua netra Olan. Olan Tidak takut jika harus meninggalkan Antama, Olan bukannya manusia yang gila harta! "Kau tanpa Antama, tidak mungkin memiliki para anak buah yang loyal,

  • Pembalasan Kekasih yang Tak Diinginkan   43. Kemarahan Hanu

    "Tidak!" teriak Lula penuh dengan keterkejutan karena kehilangan janin kecil yang baru dia ketahui pagi tadi, "BOHONG! Anakku pasti masih ada!" racaunya. David hanya bisa mendekap tubuh kecil istrinya dengan erat, "Kita harus sabar, Sayang!" "Anakku, aku mau anakku, Dav!" racaunya sambil menangis terisak. Walaupun tak menginginkan anak atau berencana memiliki anak dalam waktu dekat, namun mengetahui kehamilannya membuat hatinya dipenuhi letupan cinta untuk buah hatinya."Anakku!" rintihnya. Sakit! Kehilangan janin yang bahkan belum berbentuk nyatanya cukup membuat Lula terguncang. David pun juga tak kalah sedih! Menyesal dan merasa tak berguna, karena merasa tidak bisa melindungi calon anaknya. Dan David hanya bisa mengusap pelan punggung bergetar istrinya. Keduanya saling memeluk dan meluapkan rasa sedihnya akan kehilangan calon anak mereka, calon anak yang sangat diharapkan oleh David. Cukup lama, David benar-benar tak ingin bertanya atau menuntut penjelasan apapun. David

DMCA.com Protection Status