Share

20. Malam pernikahan

Rana terpaku di depan pintu dengan air mata yang terus meluncur bebas.

Perkataan pedas Olan beberapa saat lalu membuat hatinya sakit.

Dengan botol yang di lempar dan membentur pintu hingga pecah, membuat Rana tak punya keberanian lagi untuk bersuara.

"Apa sebegitu tidak berartinya aku, Mas?" lirih Rana hampir tak terdengar.

"Apa keperawananku yang kau ambil adalah bukti kejalanganku?" batinnya lagi.

Hatinya tersayat dengan ucapan dan tingkah suaminya.

******

Berbeda suasana dengan di Ballroom hotel yang sampai malam masih saja ramai dari rekan bisnis kedua perusahaan itu.

"Kamu capek, Sayang?" tanya David pelan.

Lula menggeleng, "Tidak, Dav!"

"Jangan terpengaruh dengan Olan, aku tidak akan pernah membiarkan dia mendekatimu, Sayang!" lirihnya.

Lula tersenyum dan mengangguk.

Sejujurnya Lula merasa takut melihat sorot mata Olan.

Belum lagi dua minggu ini seola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
teruskan kak, udah panas ini weh...
goodnovel comment avatar
alesa rahma
malam pertamanya digantung sama author
goodnovel comment avatar
Saraswati_5
lanjut, Kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status